Part 16

1.8K 259 27
                                    

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 16

/Flashback On/

"Agrh!"

Myungsoo meringis untuk kedua kalinya, kali ini ia menahan sakit pada area perutnya karena tendangan kuat yang ia terima. In-guk telah berada di hadapannya dengan tangan yang terkepal kuat, Myungsoo sadar bahwa pria itu akan memberikan pukulan yang tak kalah kuat kali ini.

Myungsoo yang bersandar pada pembatas tepian gedung sudah siap untuk menerima semua perlakuan pria itu. In-guk mendekat dengan cepat, tinjunya mengarah pada Myungsoo. Saat semakin mendekat, Myungsoo menunduk dan memeluk pinggang In-guk, pria bermarga Seo itu langsung menegang karena kaget. Ia memutar tubuh, karena gerakan yang spontan menolak Myungsoo menjauh dari tubuhnya. Posisi terbalik dan pria itu menabrak pembatas tepian gedung.

Pegangan Myungsoo pada pinggang In-guk terlepas membuat pria itu ―In-guk, oleng, punggungnya yang berada di pembatas dinding serta pijakan kakinya yang tak seimbang membuat pria itu terjungkal ke belakang. Myungsoo terkejut, dalam keterkejutannya ia bergerak maju dan mengulurkan tangan, tapi gagal karena In-guk tak sempat menarik tangannya.

"AAAAAA!!!"

Dalam kesunyian siang hari di atap gedung, Myungsoo mendengar teriakan itu, bersama angin dan teriknya matahari.

/Flashback Off/

***

"Bagaimana Myungsoo?"

Suzy menyerumput kopinya perlahan, pahit, itulah yang ia rasakan. Ia tidak pernah menyukai kopi, tapi entah kenapa siang ini ia sengaja memesan secangkir kopi ketika ia datang bersama dengan Howon ke salah satu café yang dekat dengan kantor polisi.

"Dia tidak terlihat baik dan juga buruk" pria bermarga Lee itu juga mengikuti Suzy, menyerumput kopinya dengan perlahan sembari menjawab pertanyaan wanita itu.

"Aku bertemu pengacaranya, dia terlihat dapat di andalkan. Terima kasih sudah memintanya untuk membela Myungsoo"

"Kenapa kau harus berterima kasih? Itu memang hal yang harus ku lakukan" Howon meletakkan cangkirnya kembali ke tempat asal, "tapi Suzy, apa kau baik-baik saja"

Suzy menunduk, "tidak. Tentu tidak" wanita itu menggeleng kecil, "aku tau kau membenciku karena ini. Semua orang membenciku, aku seperti pembawa sial untuk semua orang"

Howon memalingkan wajahnya dan menghela napas. Benar, dia memang sempat membenci Suzy karena ini. Sahabatnya, sekaligus pria yang ia anggap sebagai adiknya sendiri sudah berada di ambang kehancuran hanya karena seorang wanita. Tapi, Howon sadar bahwa ia tak seharusnya menyalahkan Suzy sendiri, wanita itu juga merupakan orang yang paling menderita disini. Wanita itu juga tidak mengharapkan hal ini terjadi, ia yakin tidak.

"Aku tau bahwa ayah dan juga keluarga Seo kecewa padaku walaupun mereka tidak menunjukkannya secara langsung. Aku tau bahwa kau membenciku walaupun kau tidak mengatakan apapun. Aku juga tahu bahwa orang yang seharusnya mati disini adalah aku―"

"Suzy!"

Volume suara Howon yang meningkat menarik perhatian pengunjung lain, ia seketika sadar dan meminta maaf dengan menundukkan kepala. "Apa kau tau kenapa Myungsoo oppa tidak mau menemuiku?" tanya Suzy dengan pelan menggalihkan topik pembicaraan sebelumnya.

Our Love Story [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ