Part 2

4.1K 391 16
                                    


--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 2

"Aku sudah berada di rumah ayah" jawab Suzy. Dia sedang berbicara dengan ayahnya melalui ponsel, saat dia sampai di rumahnya tadi ayahnya sudah berangkat ke kantor membuat dia tidak bisa menemui ayahnya itu.

"Apa aku harus ke kantor? Tidak bisakah pas ayah pulang saja? Aku lelah, mau tidur" rengek Suzy pada sang ayah. Yang benar saja, kenapa dia harus pergi kekantor hanya sekedar untuk melihat ayahnya sendiri? Dia sedang malas banyak kegiatan. Dia mau melanjutkan tidurnya dan beristirahat.

"Hm, baiklah. Aku akan menunggu ayah di rumah untuk makan malam" akhirnya wanita itu bisa meyakinkan sang ayah untuk bertemu saat di rumah saja. Dia menyampaikan salam penutup sebelum mengakhiri sambungan telepon mereka, "Selamat datang kembali nona Suzy"

Mendengar itu, Suzy langsung berbalik dan tersenyum tipis mendapati kepala pelayan ayahnya menyapa, "Terima kasih bibi Choi, senang bertemu denganmu lagi" jawab Suzy ramah, dia mendekati wanita tua itu dan memeluknya hangat, "Bagaimana keadaanmu dan paman Choi selama aku tidak ada?" tanya Suzy melepaskan pelukannya. Bibi Choi tersenyum tulus mendengar pertanyaan putri majikannya tersebut, "Kami baik-baik saja nona, bagaimana denganmu? Apakah berada diluar negeri membuatmu kesulitan?"

Suzy menggeleng, "Tidak terlalu bi, aku hanya kesulitan menahan rindu" jawabnya jujur sembari tertawa kecil. "Ah begitu" balas bibi Choi setelahnya, "Apakah anda mau disiapkan air hangat untuk mandi nona? Saya bisa menyuruh pelayan menyiapkannya"

"Tidak perlu bi" potong Suzy, "Aku hanya mau tidur saja, tolong minta seseorang untuk membawa koperku naik" pinta Suzy dan dibalas oleh bibi Choi dengan anggukan hormat.

Bibi Choi kemudian berlalu ketika dia melihat nona mudanya menjauh, menaiki tangga rumah mewahnya dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Suzy membuka pintu kamar, bau wangi langsung tertangkap indera penciumannya. Dia juga merindukan kamar tidurnya tersebut. Tidak ada yang berubah dari kamarnya walaupun satu tahun telah berlalu. Mungkin bibi Choi telah meminta para pelayan untuk tidak mengubah apapun dan menjaganya seperti apa adanya. Suzy tersenyum puas melihat itu.

***

Myungsoo melihat berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya dengan senyuman lebar, sesekali dia bersiul dan menyanyikan lagu secara acak. Lee Howon yang merupakan sekretaris pribadi Myungsoo mengernyit keningnya melihat bagaimana bosnya tersebut bersikap ganjil seperti itu.

Pria itu berdiri tegap di depan Myungsoo menunggu berkasnya selesai dicek dan ditandatangani. Karena merasa sangat penasaran, ia pun memberanikan diri untuk bertanya, "Apa ada hal baik yang sedang anda alami direktur?" Tanya Howon formal.

Myungsoo mendongakkan kepalanya dan mengangguk, "Hm, kekasihku sudah kembali dari luar negeri. Dan, jangan bicara formal denganku Howon-ah, kita sedang berdua saja sekarang ini" jawab Myungsoo santai, senyuman lebar tidak menghilang dari kedua bibirnya.

"Suzy sudah kembali?"

Myungsoo mengangguk, "Hm, tadi malam dia sampai di Korea. Beban di bahuku seakan terangkat, kau tahu? Itu melegakan" curhat Myungsoo sembari menghela nafas lega. Selain sekretarisnya, Lee Howon juga merupakan sahabat Myungsoo. Mereka hidup bersama sejak kecil. Ayah Myungsoo yang sudah meninggal membesarkan Howon bersama dengannya, membuat kedua pria itu sudah seperti saudara kandung.

Our Love Story [END]Where stories live. Discover now