Part 11

1.7K 261 33
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- Part 11 -

"Boleh aku masuk?" Suzy menghentikan ciumannya pada tangan Myungsoo, matanya beralih menatap wajah pria itu kemudian mengangguk.

"Masuklah" ucapnya pasrah. Myungsoo menautkan jari jemarinya dengan jari putih Suzy, ia menuntun Suzy masuk kemudian menutup pintu. Keduanya berdiri di depan pintu, tak bergerak masuk semakin jauh ke dalam apartemen.

Myungsoo membalikkan tubuhnya dan menantap Suzy dengan mata elangnya, "terima kasih" ia berkata dan mencium lembut pipi Suzy, "sekarang aku yakin bahwa kau masih mencintaiku" sambungnya dengan nada lega. Suzy mengernyitkan kening dan Myungsoo melihat itu, "kau tetap membiarkanku masuk walaupun kau tau bahwa sebentar lagi In-guk pulang. Kau tetap membiarkan ku masuk, dan itu berarti aku masih ada dalam hatimu"

"Kau memang selalu berada di sana Myung. Sampai kapanpun" tegas Suzy, ia sedikit merasa kesal, apakah Myungsoo sempat meragukan cintanya? Meragukan kesetiannya?. Tak bisa dipercaya! Apakah pria itu lupa bahwa dia adalah satu-satunya pria yang ia izinkan melihat tubuh telanjangnya? Apakah bukti itu masih kurang? Suzy benar-benar kesal.

"Aku tau sayang. Aku tidak meragukanmu, sungguh" sadar akan kekesalan Suzy yang dapat ia tangkap dari nada bicara wanita itu, Myungsoo menarik kepala kecil Suzy dan membenamkannya ke arah dada bidangnya. "Aku tau kau mencintaiku, aku tau sayang" Myungsoo mengelus rambut bagian belakang Suzy lembut, ia tidak pernah meragukan cinta Suzy padanya. Ia tau bahwa selamanya Suzy adalah wanitanya.

"Jangan marah ya?"

Suzy mendengkus mendengar bujukan Myungsoo, "aku kesal padamu" ucapnya merajuk, Myungsoo terkekeh kecil. "Aku merindukanmu yang seperti ini" ujar Myungsoo lagi, ia mengecup pucuk kepala Suzy dan mengeratkan pelukannya pada tubuh wanita itu.

"Baiklah, lepaskan pelukannya dan biarkan aku pulang. Sebentar lagi jam sembilan" Suzy kembali menurut, ia melepaskan pelukannya dan menatap mata hitam Myungsoo, "terima kasih sudah datang" Myungsoo tersenyum kemudian mengangguk.

"Balas pesanku setiap kali aku mengirimimu pesan dan ―jangan jatuh cinta padanya. Aku tau dia lebih baik dariku, tapi jangan pernah goyah" pesan Myungsoo dengan nada serius, Suzy tampak ragu, "kenapa?" tanya Myungsoo ketika ia melihat gelagat aneh Suzy.

"Sekarang, kita ini apa?" pertanyaan lirih Suzy membuat hati Myungsoo menciut, "apakah kita masih seperti dulu? Sepasang kekasih?" ada nada aneh yang tak dapat Myungsoo tebak apa namanya dari nada suara Suzy.

"Aku sudah me―"

Cup

Myungsoo mengecup bibir Suzy cepat, "aku tidak ingin membahas itu" katanya serius, "aku akan pulang, ingat pesanku tadi" ia membuka pintu dan melangkah keluar. Dengan cepat Myungsoo menutup pintu, melarang Suzy untuk melihat kepergiannya. Suzy hanya patuh. Tetap berdiri di depan pintu yang telah tertutup, tiba-tiba kakinya melemah dan terduduk ke bawah.

***

Ketika In-guk pulang kerja, ia mendapati Suzy terduduk di depan pintu dengan pandangan kosong, karena khawatir, ia mendekati isterinya itu dan bertanya, "kenapa? Apakah kau takut tinggal sendiri?" dengan lemah Suzy menggelengkan kepala. "Aku baik-baik saja" ucapnya, tak terlihat meyakinkan sama sekali.

"Suzy? Kau yakin?" In-guk masih terlihat khawatir. Wanita itu menggangguk, kemudian bergerak berdiri, "aku hanya bosan dan memilih untuk menunggumu. Setelah menunggu lama, aku jadi kantuk. Aku mau tidur dulu"

Our Love Story [END]Where stories live. Discover now