True star / 巨星 (Indonesia) Volume 1 END

Volume 1. (Chapter 126) Akhir dari kelas pelatihan (Bagian 1)

Setelah semua, sekali seseorang melewati usia tiga puluh lima tahun, itu akan agak sulit untuk menari dengan tingkat energi yang sama.

Dulu Tang Feng sangat tergoda untuk mencoba hal yang sama, tapi hasilnya adalah  dia diolok-olok oleh semua orang. Di mana dia  telah mengeluarkan kekuasaannya dimana dia  tidak akan menari lagi, tidak seperti mengacungkan kepalan tangan dalam seni bela diri.

Ada rahasia yang Tang Feng terus jaga. Ketika di panti asuhan  kadang-kadang diadakan beberapa kegiatan, misalnya ketika dermawan datang berkunjung, mereka harus keluar untuk menyanyikan sebuah lagu atau melakukan tarian atau sesuatu. Suatu kali ketika dia dandani menjadi seorang anak perempuan pendek untuk menari, dia telah dipaksa masuk ke dalam dandanan seorang ganak perempuan untuk menari balet.

Dia telah di latih selama tiga bulan untuk balet klasik!

"Tang Feng, giliran kau!"

Setelah beberapa artis lain menari, Tang Feng cepat turun . Para penari sebelumnya semua mempilih lagu yang dinamis dan optimis dengan gerakan sulit. Tang Feng bisa mengakui kenyataan bahwa dia tidak dapat melakukan hal yang sama, tetapi orang-orang yang lebih tua memiliki hal-hal yang hanya orang tua dapat menangkan. Sementara pemuda yang menari di jalan, dia secara teratur berlatih tango Argentina dengan tang Tian Tian.

Tango Argentina kali ini pedih dan romantis, intinya bergairah dan hidup.

Musik bergairah dan hidup datang spektakuler, alunan dari biola langsung menenenangkan hati penonton. Di tanah jauh dari Argentina, aksen cello, merangsang ke orang lain, alunan musik mengalir.
Di antara pasangan di lantai dansa, dua orang disiapkan untuk kesan musim gugur sesuai dengan catatan, untuk mengambil langkah yang kuat dan menarik membuka tarian tango mewah, riang, elegan, dan rumit.

penampilannya sebagai aktor, dan hidupnya adalah salah satu dari kedua imimpian yang tidak dapat didapatkannya dari kehidupan sebelumnya.

Musik membuat ketukan di hati sanubari seseorang, itu adalah tarian emosi yang berlama-lama, dengan dua tubuh yang  cukup dekat untuk menjadi satu. Namun dari awal sampai akhirnya mereka dipisahkan oleh ruang. Satu langkah pada satu waktu, itu adalah belitan penolakan dan undangan, masing-masing saling menarik dan tidak mau saling melepaskan sampai ketukan terakhir dimainkan. Selanjutnya alunan anggun dari biola, tirai tidak akan jatuh di sini?
Namun masih di lekuk lengannya, dia dengan lembut melonjak naik, bunyi terakhir cello, pada coda biola. Setelah sentuhan terakhir dari ujung jari mereka, mereka berdekatan dari satu sama lain.

Ini adalah  mendadak dan penuh gairah cinta pada pandangan pertama, dan selama proses cinta, baik berlama-lama di orang lain, diisi dengan melawan keadaan. Sampai akhirnya, keduanya enggan untuk membiarkan orang lain pergi, namun tetap mereka dengan tegas berpaling dan pergi. Meninggalkan penonton untuk merenungkan, bahkan setelah dua bersatu, akankah mereka masih  bisa mengingat perasaan yang tidak bisa dihapuskan itu?

Sebuah kinerja yang sempurna, bukan hanya dari segi teknik.