chapter 7

133 6 0
                                    

  Aku berjalan ke arah mobil di parkiran kampus,aku masuk dengan cepat karna air mata ku yang sudah tumpah. Aku merasa sedih,menyesal,bimbang. Aku tak tau apa yang harus aku perbuat,aku benar benar hancur berkeping-keping. Aku menolak orang yang aku cintai,bahkan dia membalas cintaku dengan tulus.

  Aku membenturkan kepala ku berkali-kali ke setir mobil,berusaha menghilangkan semuanya dari kepala ku. Air mata ku tidak mau berhenti. Aku membuang nafas berat,mencoba tenang dan berfikir jernih.

  Mobil ku nyalakan dan mulai melaju meninggalkan kampus. Sejujurnya aku merasa pusing dan mataku sedikit buram karna masih menangis,tapi jika aku terus berdiam di parkiran kampus,Justin bisa saja datang tiba-tiba.

  Sesekali aku membuka mata lebar-lebar karna pandangan ku sudah tidak benar lagi,ini sungguh memusingkan. Jalanan seakan sangat lebar,Mobil semuanya berbayang-bayang.

Justin pov

"argghh" geram ku sambil menendang mobil ku sendiri. Sesekali aku menjambak rambut karna saking frustasi nya.

  Bagaimana ini bisa terjadi?Jane menolak ku demi Adel?aku bahkan tidak mencintai Adeli,aku hanya merasa bangga dengan Adel. Dia bisa tampak sebahagia itu,padahal di balik itu semua dia sedang terpukul. Aku sayang kepada Adel hanya sebagai adik,sungguh.

  Ditengah kekesalan ku,aku mersakan iPhone ku bergetar. Aku merogoh kantong dan mengambilnya. Aku nengangkat telfon yang masuk dari,Adel.

"halo"

"...."

"Adel knp tante?baiklah,saya akan segera kesana"

  Aku langsung menutup sambungan telfon dan masuk mobil. Orang tua Adel-dan Jane- baru saja memberitahuku,Adel tampak panik dan seperti mimpi buruk. Dia belum bangun dari tidur nya,dia tampak menangis saat tidur dan terus menyebut nama ku. Aku sempat kebingungan dengan penjelasan Tante Eve tapi aku jadi ikut panik mendengarnya. Kenapa Adel menyebut-nyebut nama ku?

  Sekitar 20 menit akhirnya aku sampai dirumah sakit. Aku berjalan menuju ruangan Adel di rawat di lantai 2. Aku mendapati Tante Eve yang terlihat khawatir dan Adel yang sedang menutup mata nya namun  terus memanggil ku dengan cemas. Dokter mencoba menenangkannya namun Adel tidak sadar-sadar.

  Setelah ditangani dokter akhirnya Adel tidur dengan wajar. Aku membuang nafas lega.

"Dia sudah seperti itu sejak 2 jam terakhir,tante sangat khawatir" ucap Tante Eve parau,membuat ku kasihan.

"Dia akan baikbaik saja,tante tenanglah" aku mengelus pundak Tante Eve lembut sambil tersenyum.

ceklek

  Pintu ruangan ini terbuka,salah seorang suster masuk.

"Apa ini dari keluarga Rubb?" tanya nya sedikit panik,membuat ku heran setengah mati.

"Iya,ada apa?" tanya ku balik.

"Janetta Rubb mengalami kecelakaan" dari situ aku merasakan jantung ku melemah mendengarnya. "Dia sedang diatasi dokter sekarang,kondisi nya sedikit parah. Itu saja yang saya sampaikan,terima kasih. permisi" jelas sang suster panjang lebar.

  Tante Eve menggelengkan wajahnya tak percaya. Dia langsung berlari keluar ruangan mencari emergency room. Aku semakin panik dan menyusul Tante Eve. Namun langkah ku terhenti saat mendengar suara kecil yang tidak asing.

  "Justin...apakah itu kau?" Adel bangun dari tidur nya,dan langsung tau akan keberadaan ku.

  "Iya ini aku" Aku menghampirinya sebentar.

  "Syukurlah kau disini,jangan tinggalkan aku Just" Aku merasakan sesuatu meluluhkan hatiku,dia memang sangat mencintaiku. Sepertinya.

  "Tapi aku harus-"

  "Aku mohon,jangan tinggalkan aku disini. Aku merindukanmu"

  Apa yang harus aku lakukan?aku khawatir dengan keadaan Jane. Sungguh,aku tak sanggup saat mendengar penjelasan suster tadi. Aku terjebak. Disini Adel sangat ingin kehadiran ku disampingnya. Tapi Jane...

  "Jane mengalami kecelakaan,dia cukup parah. Aku harus melihat nya,aku akan segera kembali" ucapku mencoba membuat Adel paham dan mengerti. Namun dugaan ku salah.

  "Kenapa kau begitu peduli?Bukankah mom sedang melihat keadaannya. Apa kau...kau mencintainya?"

DEG

  Pertanyaan nya membuat ku terpukul. Bahkan dia menanyakan mengapa aku peduli?Jelas aku peduli karna aku mencintainya. Tapi jika aku mengatakan yang sejujurnya kepada Adel,ini akan membuatnya sakit hati dan Jane juga menyuruhku membahagiakannya,bukan menyakitinya.

  "Tidak,aku kan teman dekat Jane. Wajar jika aku begiti peduli dan khwatir" ucap ku menyerah sambil tersenyum.

  "Itu bagus,kau boleh melihat Jane." Aku mengangguk semangat dan berjalan keluar. "Tapi berjanjilah bahwa kau tidak mencintainya,berjanjilah kau akan tetap menjadi temannya"

  Apa yang harus aku katakan?aku benar-benar tidak bisa menjawabnya.

  "Aku...a-aku janji" dia tersenyum manis membuat ku semakin tak tega jika ia tau bahwa kenyataan nya aku mencintai Jane.

Author pov

  Dokter tampak sibuk menangani Jane. Eve melihat kegiatan dokter dari jendela. Dia tampak sedih melihat kedua gadis nya sesang mengalami musibah. Jane mengalami kecelakaan,dan Adel tampak memburuk akan penyakitnya.

  Justin datang dengan khwatir dan kepanikan yang melandanya. Melihat Gadis yang ia cintai dari kejauhan di tangan dokter. Ia sungguh merasa bersalah atas kecelakaan yang Jane alami. Dia hanya bisa berdoa agar Jane bisa melewati masa kritis nya dan hanya luka ringan.

  Justin menunggu sekitar 1 jam,sesnngka Eve memilih menunggu di ruangan Adel sambil menemani anak gadis yang satunya tetap tenang. Justin tampak frustasi dan stres. Ini sungguh membuatnya down.

  Dokter keluar dari ruangan itu dan membuat Justin terloncat dari bangku.

"Bagaimana keadaannya?" dia bertanya dengan sangat panik dan tak sabar menunggu jawaban.

  "Dia masih belom melewati masa kritis nya. Sebaiknya jangan dulu masuk dan menemuinya. Saya permisi" Jelas sang dokter dan Justin hanya bisa mengangguk lemas.

  Dia kembali duduk memandangi pintu ruangan itu dengan sedih,dia hanya bisa berdoa dan berdoa.

  "Aku minta maaf,aku tidak ingin kau pergi. Aku tidak bisa. Cukup kau tolak aku,tapi jangan kau tinggalkan aku sendiri tanpa kehadiran mu Jane. aku sungguh tidak ingin itu terjadi. Aku mencintaimu." ucapnya dalam hati. Tetesan air mulai jatuh membasahi pipinya.

  Ini kali pertama Justin menangis karna seorang wanita. Ia sudah terlanjur cinta kepada Jane,bagaimana pun Jane akan menjauhkannya tapi ia tetap mencintainya. Meskipun Jane ingin dia bersama Adel,namun hatinya akan selalu untuk Jane.

  Jane adalah segalanya untuk Justin.

Destiny.Where stories live. Discover now