chapter 6

112 7 0
                                    

  Aku membuang nafas panjang,seraya menempelkan badan ku ke bangku taman ini. Akhirnya tugas telah selesai. Aku merentangkan jari-jariku yang sudah sangat lelah mengetik makalah yang berbaris-baris. Aku merasakan seseorang duduk di samping ku,dia memunculkan wajahnua di depan ku.

  "Justin?" aku membetulkan posisi badan.

  "Hey sweetheart" Dia merangkul pinggang ku sehingga badan ku mendekat.

  "Ada apa ini?kau terlihat manis" Aku mengerut dahi ku karna bingung dengan tingkahnya.

  "Kau tidak suka?Hhh aku lupa,kau pasti masih menganggap kita berteman kan?" pertanyaan nya membuat ku mengerti akan tingkahnya.

  "Tentu,kita kan memang berteman Justin" Aku pura-pura polos.

  Justin bangkit dari duduknya,dia menarik ku agar ikut berdiri. Apa yang akan dia lakukan?Senyum simpul tampak muncul di bibir pink nya. Jantungku berdetak kencang.

  "Janetta Rubb,aku sudah mengatakannya kemarin dan aku tau kau juga begitu." Aku makin tidak bisa mengatur detakan jantungku. "Aku mencintaimu Jane,jujur aku sudah lama merasakan ini. Maukah kau...mau kah menjadi milik ku seutuhnya?" Dugaan ku tidak meleset,tidak mengatakan itu.

  Aku masih terdiam menatap matanya lurus,dia seperti bingung melihat ku yang belum juga merespon. Aku harus mengatakan apa?Sejujurnya,aku sangat ingin. Aku sangat ingin menjadi miliknya,justru ini keinginan terbesar ku.

  "Jane?Kenapa kau diam?Aku menunggu" Aku melepaskan genggaman tangannya yang sedari tadi menempel erat seperti ada lem. Justin makin melihat ku bingung.

  "Maaf,aku tidak bisa" ini terpaksa,sungguh terpaksa. Aku menjauh kan diri dari hadapan Justin,mundur 2 langkah ke belakang. Aku menunduk,tidak berani melihat mata hazelnya.

  "Kau-kau bergurau kan?Jane aku sedang serius untuk saat ini,jangan berbohong Jane." Suara Justin meninggi,itu membuatku semakin lemah. Air mata ku sudah tidak kuat lagi ku bendung,aku menangis sambil masih tertunduk.

  "Aku serius" ucap ku singkat,seadanya.

  "Tidak,kau bohong. Kau sudah mengatakannya,bahwa kau juga mencintaiku. Ada apa dengan mu?Kenapa jadi begini?" Alu hanya diam,sekarang tangisan ku terdengar jelas.

  "Dan kau menangis." Dia mengetahui nya. "Apa yang kau tutupi?Kenapa kau mengatakan 'tidak bisa'. Jelaskan padaku Jane" Justin mendekat,mencoba mengambil tanganku lagi. Tapi tidak bisa karna cepat-cepat aku berlari ke arah bangku dan mengambil tas serta laptop ku.

  Aku melangkah cepat,tapi gagal. Justin menahan ku,tangan nya mencengkeran ku kuat. Aku sekarang sudah menatap matanya,dia tampak kecewa dengan semua ini.

  "Aku sungguh tidak bisa Just,biarkan aku pergi. Aku sudah cukup mengatakannya,kau sudah tau itu. Tidak ada lagi yang perlu dijelaskan." Aku berbicara meninggi namun terdengar parau.

  "Tidak,itu tidak menjelaskan apa-apa. Aku butuh alasan,alasan kau mengatakan 'tidak bisa'"

  Aku terdiam,tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Aku stuck di genggaman Justin,tidak bisa kemana-mana.

  "Jawab aku" suaranya melemah,aku tidak tega. Sungguh aku tidak tega.

  Aku masih terdiam,kalau terus begini aku hanya makin menyakiti hatiku juga hati nya. Apa aku harus mengatakan yang sejujurnya?

  Dan hatiku berkata iya.

  "Baiklah,aku tidak bisa karna....karna ada orang yang lebih membutuhkan mu,ada orang yang lebih menginginkanmu menjadi miliknya. Dan itu bukan aku. Aku tidak mau menyakiti hatinya,aku sudah berjanji pada diriku. Aku berjanji akan merelakan semua hal demi kebahagiaannya"

  Aku sudah mengatakannya,aku sudah mengatakannya.

  "Adeli?" Justin menebak dengan tepat.

  "Dia kembaran ku Just,kita mirip bahkan sangat mirip. Kalau kau mencintaiku,kau juga harus mencintainya." Aku mengulur senyum paksa,berharap Justin mengerti yang ku mau.

  "Aku hanya mencintaimu Jane"

  "Maaf" Aku melepaskan tangan nya dengan perlahan,dia terdiam. Aku pergi berjalan berbalik arah,meninggalkannya yang kuyakin sedang mematung disitu.

  Maafkan aku Just,aku sungguh mencintaimu. Aku ingin menjadi milikmu seutuhnya,tapi apa daya aku sungguh tidak bisa. Aku lebih memilih Adel senang diatas kesedihanku,bukan sebaliknya.

  Aku mencintaimu Justin.

....

Banyak silent readers ya?malahan semuanya silent readers-,- tinggalkan jejak dong guys,jangan diem2 gitu baca nya.

5+ vote buat next chapter.

kalau gaada yang ngevote yaa berarti gaakan dilanjut. makasih<3

Destiny.Where stories live. Discover now