21

2.5K 298 93
                                    

Pagi selasa itu, bibir Nadine mengerucut, matanya terpejam menahan amarah, tangannya mengepal.

Apa-apaan sih, cewek itu!

Baru saja ia duduk dikursi makan untuk sarapan pagi bersama, topik kala itu tentang pulangnya Kirana hari ini. Awalnya ia senang, lantaran Kirana akan pulang sebentar lagi, namun yang dimakud adalag, pulang membawa Calum dibelakangnya.

"Kenapa juga, Calum mau ngikut nginep sih?" gerutunya.

Cewek pembawa sial!

"Saya harus beralesan ke Papa." katanya lalu bergegas bangkit dari kasurnya dan menuruni tangga menuju kamar David.

Sebelum ia ke kamar David, Nadine menyempatkan mengintip kearah kamar Calum. Matanya menelosok lewat celah pintu dan menangkap keduanya sedang merapihkan perlengkapan mereka.

Bahaya.

Kakinya dengan cepat melangkah ke kamar David, mengetuknya tiga kali lalu masuk kedalam saat mendengar suara sahutan David.

"Loh, Nadine?" sambut David. "kenapa?"

"Um, Pa." katanya ragu. Ah, memalukan sekali jika ia harus mengadu seperti ini, tapi tidak ada cara lain lagi untuk membatalkannya.

David menunggu sambil menaikkan sebelah alisnya. Menatap Nadine yang telah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Calum, kok ikut Kira pulang?"

David awalnya bingung, tapi sedetik kemudian ia mengerti semuanya.

"Emang kenapa kalo Calum ikut?" tanya David.

Nadine melenguh. "ah, Papa. Aku nanya malah nanya balik." David tertawa melihat respon Nadine.

"Jawab dulu pertanyaan Papa." lanjut David.

"Aku sendirian dong, gaada temennya. Biasanya selalu ada Calum. . ." jawab Nadine.

David terkekeh. Lalu kemudian ia mengingat sesuatu yang telah lama ingin ia tanyakan pada Nadine.

"Nadine, Papa mau nanya boleh?" kata David cukup ragu, masalahnya, pertanyaan ini termasuk pertanyaan pribadi—sangat pribadi.

Nadine mengangguk tapi setelahnya ia melongo mendengar pertanyaan David.

"Kamu suka sama Calum?" tanyanya. "dalam arti yang lain?"

"Dadah, Om." tangan Kira melambai kearah David dengan cerianya menggeret kopernya.

"Titip Calum ya, kalo nakal, jewer aja nanti." seru David dengan wajah jahil.

"Papa!" kata Calum merengut. "udah deh!"

"Tuh, kalo kayak gitu. Keluarin aja dari mobil." tunjuk David kearah Calum.

Calum membantu Kira menaruh kopernya di bagasi mobil lalu kopernya dan tas gembloknya.

"Calum, jangan yang aneh-aneh ya disana. Inget, ada pacar kamu nuggu disini." kata David sambil melirik Nadine yang berposisi disampingnya.

Panti Pijat • cth | ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt