5

9.6K 445 66
                                    

Luke : woi
Luke : jd ga nyet?

Kira : jd jing
Kira : jemput bs kli

Luke : gua bacanya jembut nyet ngAHA
Luke : lu kesini aj napa
Luke : mager gua

Kira : bokek gpny duit
Kira : eh lu aja y yg kerumah gua
Kira : turutin kemauan princess y

Luke : y in aj biar seneng

Luke dan Kira berencana untuk nobar di bioskop tercinta mereka, laptop. Katakan mereka ga modal tapi kenyataanya memang seperti itu. Tapi, jangan liat dari seberapa ga modalnya mereka. Liat dari quality time barengnya, kata Luke.

Kira sih setuju-setuju saja, sebab dirinya memang tidak punya kegiatan di weekend seperti ini. Disamping dirinya yang jomblo, Kira memang sebenarnya selalu menghabiskan waktu liburnya dirumah. Bergelut dengan kasurnya seharian.

"KIRA!!" teriak Ibunya dari bawah, karena kamarnya berada di lantai dua. Kira buru-buru bangkit dan membuka pintu kamarnya sambil mencondongkan kepalanya keluar pintu.

"KENAPA MAH!"

"MANDI! KAMU NIH YA JOROK BANGET JADI PEREM-" sebelum ibunya menyelesaikan kalimat maha dahsyatnya itu, Kira terlebih dulu menutup pintu kamarnya dan berjalan malas ke kamar mandi.

Kira : heh janur kuning
Kira : lo sbnernya udh otw blm sih?

Luke : ya blm lah, ini lg ngasih makan penguin gua dulu

Kira : 15 menit ganyampe sini
Kira : gua sebar foto aib lu ke mading sklh

Luke : jangan tolol ya jing

Kira : emg gua tolol wle

Luke : otw

Kirana tersenyum menang melihat Luke tunduk atas perintahnya. Sebelum curut itu dateng, Kira menyiapkan laptopnya yang udah fully charge dan chiki-chiki (yang sebenernya Luke ga boleh makan karena tante Liz ngelarang) tapi peraturan emang harus dilanggar guys.

"Yang bikin peraturannya aja gaada disini, jadi mending dilanggar. yang paling important is dia gatau, jadi gue safe-safe aja." begitulah bunyi dari prinsip seorang Luke Hemmings.

Kirana turun ke lantai satu untuk makan pagi di jam 9.

Dirinya pun tenggelam dalam suapan pertama dalam mulutnya, dia selalu menyukai masakan rumah terlebih itu masakan ibunya. Dimana cinta dan rasa kasih sayang berada dalam satu suapan. Dilanjut dengan suapan berikutnya, berikutnya lagi dan berikut-

"KIRANA!!" teriak ibunya lagi. Kira mengumpat.

"KENAPA LAGI MAMAHKU SAYANG!" teriak Kira balik dari meja makan sedangkan ibunya dikamar.

"KAMU ITU GASOPAN BANGET SIH JADI ANAK!" Kira lagi-lagi mengumpat pelan, sesekali mencibir.

"Kaga bisa gitu ya, gua makan dulu." ucapnya pelan.

"KALO MAMA NGOMONG TUH, KAMU KESINI DONG!" teriak Ibunya lagi yang membuat Kira harus bangkit berdiri dan berjalan kearah kamar ibunya.

"Ada apa ratu memanggil hamba?" tanya Kirana malas sebenarnya, tapi daripada ia dapat semprot lagi dari ibunya.

Dewi terkekeh. "Punggung Mama sakit lagi." kode keras dari Indah pada anaknya, untungnya Kira termasuk orang yang peka.

"Terus?" Kira duduk dipinggir kasur. "minta dipijetin aku?"

Indah menggeleng. "gausah, mama tau kamu males kan?" Dewi mendengus.

"Ng- gimana ya, bukannya males, aku masih nyendok soalnya." alibi, tapi mamanya tentu tau.

"Selesain nyendoknya, abis itu anterin Mama ke panti pijetnya si Aki Hood lagi."

Kira melotot mendengar kalimat ibunya barusan, kali ini bukan karena dirinya malas, melainkan karena anak desa itu.

Kira membuang nafas panjang. "oke." jawabnya.

Setelahnya ia mengirim Luke pesan yang mana membuat Luke berkata satwa saat melihatnya.

Kira : lukeeeee gantengggg
Kira : gmn klo nontonnya mingdep?
Kira : gua hrs ke panti pijet lg
Kira : nyokap skit


•••
maafkan gua yg update terlalu lama:((

Panti Pijat • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang