Gratefully

644 32 0
                                    


Author POV

Sekitar 4 bulan Ramona mengalami koma dan syukurlah sekarang dia sudah sadar tapi dia harus menjalani masa PONV

Maizi, Thomas, Sany, dan Priskiyah memasuki kamar 21A mereka mendapati Ramona yang sedang duduk manis sambil membaca sebuah buku di atas kasur

Ramona pun menoleh dan tersenyum kepada teman-temannya, lalu Maizi dan Thomas segera memberikan seikat bunga mawar yang sangat indah, Priskiyah dan Sany memberikan buah-buahan untuk Ramona

"hay Mona, cepat sembuh ya!" sambut Priskiyah dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Ramona

Maizi menyerahkan bunga mawar yang ada ditangannya ke Ramona dan dengan senang hati Ramona menerimanya, tidak sampai disitu si Thomas pun tidak mau kalah, dia melakukan seperti apa yang tadi Maizi lakukan

Kini ditangan Ramona ada 2 ikat bunga mawar dari teman-temannya, Ramona masih belum bisa menerima permintaan maaf dari Sany sehingga Ramona tidak mau makan buah-buahan yang diberikan oleh Sany

"ah! Aku lupa, apakah kalian tahu dimana mrs. Altina? Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padanya" ujar Ramona dan teman-temannya hanya menatap satu sama lain, terutama si Maizi dan Sany

"mungkin beberapa hari lagi mrs. Altina akan mengunjungi mu" jelas Priskiyah, "nanti saja ngomongnya, sekarang kau perlu istirahat" ujar Thomas seraya mengambil buku dari tangan Ramona

"kalian kenapa? San, Zi?" tanya Ramona sembari menatap Maizi dan Sany yang sedang khawatir

Sany hanya tertunduk sedangkan Maizi hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu

"emm.. Ada sesuatu yang.." Sany segera menggetok kepala Maizi dan melanjutkan "nanti saja ya ngobrolnya" senyuman kuda terukir di wajah Sany dan Maizi masih merintih kesakitan sambil memegangi tengkuknya

"aku sangat senang kalian bisa mengunjungi ku dan..." ucapan Ramona terpotong "aarrgghh!" rintih Ramona sambil memegangi perutnya

Serempak Thomas, Maizi, Sany, dan Priskiyah kaget melihat reaksi Ramona dan mereka segera memanggil dokter dengan berebut menekan tombol peringatan

Thomas hanya menatap datar ketiga temannya dan terus memeluk Ramona berusaha menenangkannya. "kalian bisa tidak jangan ribut terus!" ucap Thomas dengan ketus kepada Sany, Maizi, dan yang terakhir Priskiyah, dia meringis kesakitan karena lututnya terbentur kursi saat berebut tombol peringatan

Lalu Maizi segera menekan tombolnya dan selang beberapa detik kemudian dokter bersama beberapa orang perawat datang lalu segera memeriksa keadaan Ramona

Sekitar 15 menit Maizi, Sany, Thomas, dan Priskiyah menunggu diluar ruangan akhirnya dokter dan beberapa perawat tadi keluar dengan segera Maizi, Sany, Thomas, dan Priskiyah mendekati dokter itu, waduh! Kayanya mereka mau malak gue nih! Kalau pikiran dokter itu bisa dibaca

"gimana keadaannya Ramona, ter?" tanya Thomas panik lalu Sany memutar bola matanya dan bergumam pelan "tar ter tar ter emang ntu dokter abis main tembakan"

"Ramona sedang menjalani masa PONV, beberapa hari kedepan dia akan segera pulih" ucap dokter itu dan dibalas helaan lega oleh keempat remaja itu

Maizi segera berlari memasuki kamar 21A dan Thomas tidak mau kalah, dengan secepat kilat ia berlari memasuki kamar dan dilanjut dengan Priskiyah, tak lupa Sany yang masih cemberut

"kamu gk papa kan, Mon?" kata Maizi sambil mengusap jidat Ramona dengan lembut, Ramona pun tersenyum tulus kepada Maizi dan tangan Maizi segera ditangkis oleh Thomas "jangan! Dia butuh istirahat" ucap Thomas dengan nada kesal

BULLY (Terror In School)√Where stories live. Discover now