Author POVPagi hari ini matahari bersinar terang, ayam berkokok kencang, burung-burung berkicau riang Ramona pergi ke sekolah seperti biasanya
Sesampainya di kelas Ramona mendengar keluhan dari Lyfti dan Welli yang tak lama kemudian diikuti oleh Frans. Ramona tidak ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh teman-temannya itu, namun..
"sstt.. Eh jangan berisik! Nanti ada anak ember loh!" tanpa merasa bersalah Frans mengakatan kalimat seperti itu dengan jelas dan lantang, yap benar sekali kata-kata tersebut Frans lontarkan untuk menyindir Ramona yang baru saja duduk di kursinya
Fahya POV
Dari tadi aku lihat Mona kayanya tidak terpancing sama perkataan Frans, ah sudahlah ngapain aku memikirkannya, cuma buat otak ku menjadi panas ajah
"eh kalian sudah mengerjakan tugas biologi belum?" suara Vieny yang baru saja memasuki ruangan kelas menggema sehingga membuat Mayti berteriak "aku udah, tapi dapat searching dari mbah google"
"eh aku boleh lihat gk?" tanya ku pada Vieny, namun Vieny menjawab dengan penuh sindiran keras yang ditujukan kepada Ramona
Sebenarnya sih aku tidak tega ngatain Mona seperti itu, tapi apa daya ku, dia selalu membuat iri teman sekelas karena kulit putih nya yang sangat kontras dan sikapnya yang amat sangat pendiam itu
Aoki POV
Sebaiknya aku jangan membuat Mona jauh lebih tertekan, aku akan menenangkannya sebisa mungkin. Harus! Dengan semangat yang menggebu gebu aku berusaha menenangkan Mona yang sedang terpuruk dilanda derasnya badai kehidupan
"Mona kamu punya film Thailand ngga? Selain Make Me Shudder sama Runphee?" tanya ku untuk membuat Mona sedikit lebih rileks dan tentunya melupakan ocehan-ocehan yang teman-teman lontarkan tadi
Namun Mona hanya menjawab "ngga punya Aoki, aku cuma punya itu ajah" Yah menurut ku itu jawaban yang sangat singkat yang pernah Mona lontarkan kepada ku. Baru kali ini aku diabaikan Mona untung tidak dibantai karena dijadikan pelampiasan oleh Mona
Yahh, harus ku akui sekarang aku gagal membuat teman sebangku ku menjadi tenang seperti biasanya. Aku takut lama kelamaan Mona tertekan dan akan melakukan sesuatu diluar kendali yang tidak bisa ku prediksi, yah seperti monster yang mengamuk dan membabi buta orang yang mengganggunya
Vieny POV
hari yang sangat cerah karena hari ini akubisa melihat Mona terpuruk akibat ocehan yang aku dan teman-teman ku lontarkan kepadanya
Entah setan apa yang merasuki ku, sepertinya setiap kali aku melihat wajah Mona yang penuh keluguan dan tekanan tentunya, selalu membuat aku geram alias benci dengannya
Namun beruntungnya dia memiliki paras yang indah. Sampai-sampai aku juga sempet terpesona bukan berarti aku lesby ya guys, tapi entah kenapa setiap kali anak cowo melihatnya mereka pasti klepek-klepek karena melihat wajah dan tubuh rampingnya Mona apalagi sifat polos, bakatnya dalam bidang kesenian dan kebaikannya, huh hanya membuat ku iri
Mungkin apa yang aku lakukan ini tidak baik tapi apa salahnya aku cuma membuat Mona agar tidak merasa sombong karena parasnya itu, yaa walaupun cara ku ini gk sepenuhnya bener, seperti kaka kelas ku yang cantik dan putih seperti Mona tapi dia kelewatan tingkahnya dan membuat dia seperti wanita ja**ng
Ramona POV
Yaahh, mungkin itu cara yang mereka lakukan agar hati mereka bahagia yaitu dengan cara menjadikan ku korban bullying
Tapi asal kalian tau guys 'menyakiti hati orang lain itu tidak baik dan hanya membuat kita sengsara dikemudian hari'
Sebaiknya kali ini aku jangan banyak bicara atau nanti kalau salah ngomong sedikit bakalan jadi masalah besar yang menyangkut hidup dan mati aku
Berjam-jam aku menerima ocehan-ocehan yang tidak penting yang mereka lontarkan kepada ku, tapi aku masih bisa menangkis nya dengan jurus SABAR. Iya sabar gk ada yang dapat membantu ku saat ini selain sabar dan tetap tenang
Author POV
Setelah pulang sekolah Ramona menyempatkan diri untuk merenung di kamarnya, yah apa lagi kalau bukan tentang teman-teman yang menganggapnya sebagai parasit
Tak ada lagi yang ada difikiran Ramona selain rasa bersalah dan bingung terhadap teman-temannya. Pada akhirnya Ramona memiliki sebuah cara agar teman-temannya tidak menganggapnya sebagai parasit lagi
Emang sih caranya sedikit gila namun tak ada cara lagi untuk membuat teman-temannya merasakan apa yang Ramona saat ini rasakan
Ramona merencanakan sesuatu yang ia sebut-sebut sebagai 'Rencana Penghancuran' entah apa yang Ramona fikirkan tapi menurutnya rencana itu cukup bagus untuk membuat teman-temannya jera
Hallooo.. Gk terasa udah ada di akhir chapter 2. Aku ngucapin makasih sebanyak-banyak nya, setumpeh-tumpeh nya buat kalian yang udah mampir.
Selamat membaca chapter berikutnya guys. Big hug 😁😄
ŞİMDİ OKUDUĞUN
BULLY (Terror In School)√
Gizem / GerilimJangan pernah menganggap remeh anak yang pendiam karena dibalik kediamannya itu tersimpan dendam yang sangat mendalam. Sebab peristiwa bullying, terjadi terror yang menakutkan di sekolah yang mengakibatkan Ramona gadis 17 tahun ikut terlibat didalam...