Destroyer

1.1K 63 1
                                    


Ramona POV

Saat aku berada didepan sekolah ku 'SMAN Bina Bhakti' yang kucintai. Saat itu juga perkataan Sany kemarin masih terngiang di fikiran ku

Bagaimana dia mengetahui itu? Darimana? Mengapa? Apa? Siapa? Dimana? Kapan? Rasanya ingin sekali aku interogasi dia sekarang juga tapi sebaiknya jangan atau kalau tidak aku akan kehilangan telinga ku

Mungkinkah dia merencanakan sesuatu juga? Kemudian dia menuduh ku sebagai pelakunya? Huhh.. Sangat munafik!

Akhirnya aku sampai di kelas ku. Yuhuuu, ehh tapi ko? Ini kenapa au? Ko ada mrs. Kiyaqi, lalu dia mengajak ku untuk tidak mengikuti pelajaran dan ke ruang BK?

Yahh, setidaknya aku tidak melihat teman-teman ku yang menyebalkan dan tidak mengikuti pelajaran.

Di ruang BK aku duduk dan didepan ku ada 2 psikolog yang satu bekerja di sekolah ku dan satunya.. Emm, entah lah aku baru melihatnya, guru baru? Mungkin

"oh iya, sebelumnya perkenalkan rekan ku dari Rumah Sakit Jiwa Sehat Sentosa" dengan ramah mrs. Kiyaqi mengenalkan rekannya, tak lama kemudian

"hai, saya mrs. Veronica. Senang bertemu dengan mu, ku harap kau akan segera sembuh" dengan senyuman diwajahnya dan dengan Sangat ramah ia memperkenalkan diri dan menjulurkan tangannya

Aku pun hanya menatap mereka dengan. Bingung? Ya mungkin, dan tangan ku yang terlipat di dada, apa tujuan mereka mengundang psikolog lain? Untuk merubah pola pikir ku dan rencana ku? Tidak! Mereka tidak akan berhasil

"aku akan membantu mu dalam proses rehabilitasi" ujar mrs. Veronica dengan penuh percaya diri

"Ramona sweetheart sebaiknya selama proses rehabilitasi ini kamu gk boleh menemui teman-teman mu dulu dan kamu harus berada diruang ini ketika jam pelajaran berlangsung" ucap mrs. Kiyaqi dengan halus dan lembut selembut selimut di kamar ku

Dengan cepat mereka menginterogasi ku "Ramona apakah yang dikatakan Sany itu benar dan jika benar katakan saja dan jika bohong katakan saja, dan berikan alasannya mengapa kamu bertengkar dengan Sany" mrs. Kiyaqi berbicara

Uhh.. Mrs. Kiyaqi membuat ku kesal saja! "tapi kalau ini menyulitkan mu tidak apa, kami akan menunggu" mrs. Veronica berkata seprofesional mungkin, ya kira-kira begitulah

Entah apa yang sebenarnya mereka inginkan dari ku hanya membuat ku kesal saja, aku hanya bisa menatap mereka dan tidak ingin mengatakan apa pun, sebaiknya aku harus meninggalkannya

Author POV

Ramona pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu dan meninggalkan mrs. Kiyaqi dan mrs. Veronica

Mrs. Kiyaqi memanggil Ramona namun beliau dikacangin. Mrs, Kiyaqi ingin mengejar Ramona namun ditahan oleh mrs. Veronica

"sudahlah Kiyaqi, jangan terlalu menekan dia atau kalau tidak dia akan semakin diluar kendali, kita harus mendekati dia perlahan" kata mrs. Veronica sambil menarik tangan mrs. Kiyaqi agar tidak mengejar Ramona

"kau benar mrs. Veronica, aku akan mengikuti rencana mu" pasrah mrs. Kiyaqi

Ramona POV

Langkah demi langkah aku meninggalkan dua psikolog kepo itu! Aku pergi ke kantin karena aku haus dan sudah lama aku tidak ke kantin sejak kejadian Sany menjambak ku. I'm coming canteen.. Yuhhuu..

Sany, Lazita menatap ku sinis tetapi tidak dengan Maizi yang menatap ku, tak percaya?

O oww.. Mereka mendekati ku..! Tidak Mona, kau harus tetap tenang

"lihat! Apa yang dia lakukan disini, bukan kah dia harus menjalani rehabilitasi?!" Lazita mengejek

"dasar orang gila tidak tahu malu!" sambung Sany yang masih memiliki dendam dengan ku

"sudah cukup, jangan buat keributan lagi, ayo kita ke kelas sebentar lagi mrs. Altina masuk!" ajak Maizi dan membawa duo boncels itu pergi dari pandangan ku

Ahhh.. Ke kantin itu buat aku kesal saja! Aku mau jalan keluar aja lah!

Digerbang aku berhenti sejenak namun mr. Atrif tidak mencegah ku pergi keluar gerbang, mungkin mrs. Kiyaqi sudah memberitahunya

Aku menghentikan langkah ku ketika melihat sebuah toko boneka lebih tepat nya toko hadiah

Aku melihat tedy bear berwarna putih bersih memakai rok mini dan membawa hati yang bertuliskan 'I love you'

Tiba-tiba sebuah rencana cemerlang terlintas dibenak ku, aku mencari boneka tedy bear yang bertuliskan 'I'm sorry' dan tepat sekali aku melihatnya sebuah boneka tedy bear berwarna coklat susu membawa hati yang bertuliskan 'I'm sorry'

Aku pun langsung membelinya dan berencana memberikannya untuk Sany agar tidak membocorkan rencana ku lagi, kali ini aku harus berhasil!

Sany POV

Pagi ku yang cerah telah menjadi hitam kelabu dan meletus balon hijau dorrr!

"Sany, ini kuharap kamu bisa maafin aku dan tolong terima hadiah ku" Mona barusan mengucapkannya dan aku merasa jijik, entah apa yang akan dia rencanakan aku hanya bisa menatapnya kesal

Takut dibilang pecundang oleh teman-teman ku, aku pun langsung membuang hadiahnya yang tak lain boneka tedy bear

Teman-teman hanya bisa menatap ku datar sedangkan aku masih melototi Mona yang sedari tadi menatap bonekanya yang sudah tergeletak mengenaskan di lantai

"sudahlah Sany jangan memperbesar masalah! Dan kau Mona tolong jangan temui kami dulu, kami masih belum bisa menerima semua ini, tolong pergi dari sini kami tidak suka dengan kehadiran mu!" Priskiyah ikut melerai pertikaian kami

Lazita mulai melawan "iyya nih, pergi ajah lo jangan kembali lagi, eneg tau lihat muka lo tuh" wihh.. Lazita sadis juga

Apa? Priskiyah mengusir.. Mona! Sungguh keajaiban yang sangat langka. Terimakasih Tuhan atas apa yang kau berikan pada ku hari ini!

Setelah monster itu meninggalkan kelas tiba-tiba Priskiyah.. Mengambil boneka yang tadi aku buang ke lantai? Apa apaan ini!

Sambil memeluk boneka kutukan itu Priskiyah tersenyum. "wahh cantiknya boneka itu!" Maizi pun terkagum kagum dengan boneka santet tersebut

"kasihan yah Mona, dia memberikan boneka cantik ini tapi Sany tidak menerimanya dan malah membuangnya" ucapan yang dikeluarkan oleh Lisnu membuat Lazita melotot

"kenapa kau membelanya, Lisnu?! Dia itu psikopat!" Lazita mengatakannya dengan kesal dan melotot kepada Lisnu

"sudah-sudah kalian gosip saja! Aku yang akan menyimpan boneka ini!" perkataan Priskiyah membuat teman-teman satu kelas kaget dan terbelalak

Yunda POV

Setelah pertikaian tadi dan Priskiyah memutuskan untuk merawat boneka tedy bear dari Mona

Aku, Rifiana, Nilah, Priyanka, Risa dan Piya mengobrol seputar peristiwa pertikaian antara Sany dan Ramona

"kasihan yah Mona dituduh tanpa bukti" ujar Priyanka membuka diskusi ehh gosip maksudnya_-

"iyya ihh si Sany sok tau banget" Nilah angkat bicara

Aku cuma bisa menyimak perkataan yang mereka lontarkan, ada yang menghina Sany dan ada pula yang menghina Ramona, ada yang membela Sany juga Ramona dan ada juga yang ingin mengadukan semuanya pada mrs. Kiyaqi, yepp guru BK disekolah ku

Huuhh, sungguh gosip yang tidak ada ujungnya, kasihan sekali Mona setelah dibully habis-habisan oleh anak hits dia malah dituduh tanpa bukti

Bagi ku Ramona adalah teman yang sangat baik dan cantik, dia tidak sedingin Vieny, Westa, bahkan Lazita dan Sany

Kenapa sih kamu dapat peran yang tidak enak sih Mona

Akhir-akhir ini Mona menjadi terkenal dikelas ku dan menjadi trending topic di sekolah SMAN Bina Bhakti yang termasuk salah satu sekolah internasional terbaik di Indonesia





Huhaaa.. Akhirnya selesai juga! aku ucapin makasih banyak bagi yang udah baca, ngevote, dan komen. Makasih makasih makasih, jangan lupa baca next chapter yaa guys. Big hug online dulu 🤗😁

BULLY (Terror In School)√Where stories live. Discover now