Chapter 4: Cheese Muffin

21.1K 381 5
                                    

YHAA I'M BAAAACK!
After a long long gone, akhirnya ada waktu buat update lagi, so sorry..

I added the song 'Selfish' by Rihanna ft. Future karena menurut aku lagunya pas sama chapter ini cuma ya gatau sih menurut kalian gmn.

Well,

Enjoy!

---
Setelah ia menaruhku di kursi penumpang, dan ia mulai menyalakan mobilnya. Ia kemudian menyalakan pengahangat, dan secara tidak sadar akupun terlelap.

---

Sebenarnya Kyle bingung dengan apa yang sedang dilakukannya. Mengapa Ia mau membawa wanita ini ke apartmentnya? Sejak kapan Ia memiliki rasa peduli kepada perempuan?

Saat masih memikirkan hal itu, Kyle mendengar nada dering dan getaran handphone yang ternyata adalah milik Brianna.

Awalnya ia tidak mempedulikannya, tetapi kemudian handphone Brianna tidak bisa berhenti berdering dan itu mengganggunya.

Dengan kesal ia mengambil handphone Brianna yang ada di kantong jumpsuitnya, dan menatap layar handphone tersebut.

Adrian.

Ia mengangkat telepon tersebut

"BRIANNA WHERE THE FUCK ARE YOU? AKU MENCOBA MENELPON SELAMA 20 KALI DAN KAU BARU MENJAWAB?!"

Kyle menjauhkan handphone Brianna dari telinganya karena suara Adrian yang begitu keras.

"Shit!" Umpat Kyle.

"Listen man, if you're planning to destroy someone's ear, go call on yourself, dan jangan khawatir, Brianna aman bersamaku" Jawab Kyle dengan kesal tetapi juga dingin.

"Hey! Siapa ka-" ucapan Adrian terpotong karena Kyle langsung menutup teleponnya dan mematikannya.

Ketika Kyle ingin menaruh handphone Brianna kembali ke sakunya, ia melihat wajah Brianna yang tertidur dengan indah disampingnya.

Seketika ia merasakan sebuah kehangatan, dan tiba-tiba jantungnya berdetak kencang. Sudah sangat lana ia tidak merasakan hal itu, sejak Ia dipisahkan oleh ibunya dan saudara perempuannya.

Ia merasakan perasaan yang familier saat melihat Brianna. Kemudian ia mengabaikannya.

----

Brianna merasakan sesuatu yang aneh. Kasurnya tidak seempuk dan sebesar ini. Selimutnya tidak selembut dan setebal yang ia rasakan. Dan ia selalu menutup gorden jendelanya sebelum tidur dan membukanya jika ia sudah bangun. Lalu mengapa ia bisa merasakan sinar matahari menyentuh kulitnya ketika ia masih terbaring di kasur?

Ia memandangi ruangan sekitarnya. Lebih luas dari kamarnya. Lalu ia baru menyadari.

Bahwa ini adalah bukan kamarnya.

Brianna tidak sedang ada di apartmentnya.

"Shit!" Umpat Brianna.

Ia segera bangun dari kasurnya dan menyadari satu hal aneh lagi. Bahwa ia tidak memakai jumpsuitnya semalam melainkan sebuah pakaian tidur berwarna pink smoke.

 Bahwa ia tidak memakai jumpsuitnya semalam melainkan sebuah pakaian tidur berwarna pink smoke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang