Chapter 1: Hot Seat

35.9K 546 6
                                    

Los Angeles, 16th January

Brianna membuka horden kamar apartmentnya, selama satu menit ia merasakan hangatnya matahari mencium kulitnya. Ia melihat jam dindingnya, jam 7.20, artinya ia masih punya sekitar 30 menit untuk bersiap-siap dan masuk kuliah. Bisa dikatakan universitas Brianna adalah universitas terbaik di Los Angeles yang bernama The University of California (UCLA). Hanya anak-anak orang kaya dan anak-anak pintar yang dapat masuk disitu. Kebetulan ia adalah anak yang pintar, ia mengambil jurusan bisnis dan di semester terakhirnya, ia berkomitmen untuk tetap fokus dalam sekolahnya.

Ia berjalan menuju dapur dan membuat secangkir kopi, dia merasa senang hari ini karena ia baru pindah di apartment barunya sebulan yang lalu, sebagai hadiah natalnya dari ibunya, dan yang terpenting, bisa jauh dari kedua orangtuanya yang begitu protective. Tiba-tiba, iPhonenya berbunyi

"Hey lazyhead! Jangan terus-menerus menikmati apartment barumu! mau kujemput atau berangkat sendiri?"

Brianna tersenyum dan menyesap kopinya, "Biarkan aku menikmati pagiku, Mr. Smith, tidak setiap pagi aku bisa seperti ini, and btw, kau tak perlu menjemputku, aku akan membawa Jocelyn"

Adrian sedikit terkekeh mendengar jawaban Brianna, "Ok then Ms. Paltrow, jangan sampai telat, aku akan menunggumu di kelas Mr. Johnson"

Ah dosen sialan itu. Ia adalah tipe dosen yang tidak pernah menghargai muridnya. Dua hal yang Brianna sukai dari Mr. Johnson hanyalah sarkasmenya dan bagaimana ia secara blak-blakan mengatai orang.

----------------

Setelah ia memarkir mobil tua pemeberian ayahnya, yang ia namai Jocelyn, ia menyadari sesuatu yang janggal, mengapa ada sangat banyak orang berkerumun di depan pintu masuk sekolah, dan anehnya, sekumpulan orang itu didominasi oleh perempuan. Satu hal ganjal lagi, ia melihat sebuah mobil Koenigsegg dengan dua penjaga di sebelah kanan kirinya terparkir tidak jauh dari mobilnya.

Jarang-jarang ada siswa kaya yang membawa mobil mewahnya ke sekolah, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk diantar oleh supir mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarang-jarang ada siswa kaya yang membawa mobil mewahnya ke sekolah, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk diantar oleh supir mereka.

Akhirnya Brianna memutuskan untuk mengabaikan hal-hal tersebut tetapi tetap saja Ia sangat penasaran dengan apa yang sedang terjadi, Ia mencoba masuk ke dalam sekolah dengan susah payah dan telinganya bising saat mendengar para perempuan menjerit

"OH MY GOD HE IS SO FUCKING HANDSOME"

"I would give my virginity to him"

"Dia adalah pewaris Danforth Company, artinya dia sangat kaya!"

"Oh Tuhan aku ingin melihatnya!"

"Kabarnya Ia sering pergi dengan perempuan?"

"Aku tidak peduli, i want to fuck him right here right now"

Tak hanya berisik, Brianna juga risih dengan perkataan mereka yang sepertinya sangat memuja orang ini, Ia bingung, sebenarnya ada siapa di sekolah ini sekarang?

------

"Hey there lazyhead! Sangat rusuh bukan? aku mencoba masuk ke dalam sekolah selama 20 menit sendiri" sapa Adrian kepada Brianna. Adrian sangatlah pintar untuk mengambil kursi dibagian belakang.

Brianna mengambil tempat duduk disebelah Adrian dan menyenderkan badannya ke kursi, "What the fuck was that! cewek-cewek berubah menjadi PSK dan bersedia memberikan dirinya kepada si 'pewaris Danforth Company', siapa sih dia?" protes Brianna.

"Yes, he's the heir of Danforth Company, dan jika kau melihat mobil Koenigsegg di parkiran, itu adalah mobilnya. Namanya adalah Ky.." perkataan Adrian terpotong dengan masuknya Mr. Johnson di kelas

"Okay wankers! Our school was fucking crowded and its because this person, Kyle Danforth, dia akan menjadi murid baru di sekolah ini, dan pelajaran pertamanya adalah kelasku" ucap Mr. Johnson dengan kasar.

Ia menyisir rambutnya dengan jemarinya kebelakang saat ia memasuki ruangan, dan sungguh, kehadirannya seperti menghentikan waktu untuk beberapa detik, perempuan dan laki-laki, tidak terkecuali aku, menatapnya kagum.

Tidak heran para perempuan menginginkannya, Ia memang sangat begitu tampan, rahangnya yang terpahat sempurna, dan mata coklatnya mampu membuat kakiku lemas. Fuck!  He's so goddamn sexy dengan menggunakan sweater hitam yang lengannya dikerut ke siku dengan jeans dan menyampirkan jaket kulit dan tas nya dengan malas. Tatapannya menjelajahi seisi kelas sementara tatapanku mengobservasi dirinya, dan tiba-tiba tatapan kami bertemu. Dia tersenyum miring dan menoleh ke arah Mr. Johnson.

"Go suit yourself young man" Kata Mr. Johnson.

Ia berjalan ke arahku, matanya seakan terkunci dengan mataku dan aku yakin aku sangat terlihat bodoh sekarang, hanya menatapnya balik dengan gugup dan tidak melakukan apapun tentangnya. Mengapa ia semakin dekat?! 

Oh,

Ia mengambil kursi disebelahku. 

Setelah ia sampai di tempat duduknya, Mr. Johnson mulai menjelaskan teori Paretonya tentang bisnis. Aku mencoba untuk tetap fokus kepada Mr. Johnson. Tetapi tetap saja. Tidak peduli sebagaimana keras aku mencoba untuk fokus, aku tidak akan bisa fokus dengan pelajaran Mr. Johnson karena sedari awal pelajaran, Kyle hanya duduk dan memandangiku.

Aku memainkan penaku dengan gugup, dan sungguh aku dapat melihat senyum menggodanya, ia tahu bahwa aku gugup, dan ia menyukainya.

"Stop doing that Kyle, aku mencoba untuk fokus." kataku tanpa melihatnya dan tetap mengarahkan pandanganku pada Mr. Johnson.

"Doing what?" jawabnya dengan suara paraunya.

"Looking at me. Stop looking at me" jawabku dengan nafas yang terengah-engah karena gugup.

"Mengapa? I thought I saw you looking at me, sweetie" ucapnya. Oh Tuhan, suaranya begitu seksi.

"Uh, itu hanya kebetulan, aku sedang memperhatikan Mr. Johnson" bohongku.

"Aw, padahal sedari aku masuk, mataku tertuju padamu" Jawab Kyle menggoda.

And that moment, I know, bahwa ini akan menjadi kelas terlamaku.

DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang