Chapter 3: High and Wet

25.3K 406 4
                                    


Heyyyy guys!! First of all, thank you soo much for you readers, ga nyangka bakal segini yang baca and i pretty hope aku bisa lanjutin cerita ini, dan maaaafff sekalii updateannya lama, karena satu dua hal wkwkw.


Oh ya, aku buat beberapa perubahan, yaitu latarnya jadi anak kuliahan aja karena ada yang bilang your content are too young for highschool students and so kita ganti sekolah ke UCLA yaaayy.

Ada perubahan karakter juga, aku rubah Jay Alvarrez yang jadi Kyle Danforth, dan ada  figurenya si Lily Kings, bisa kalian re-read di CHARACTER INTRODUCTION chapter.

So this is chapter 3, i hope you guys enjoy reading this, dan maaf kalau ada banyak typo wkwk.

thankieess!

---------------------------------

"Ceritakan padaku, sekali lagi, bagaimana Ia menciummu." Kata Adrian sambil menyendok es krim dari tempatnya dan menyenderkan tubuhnya pada bar mini di apartmenku.

"Sudah cukup, Adrian. Aku tidak ingin mengingat-ingat kejadian memalukan itu lagi.." jawabku resah sambil menghempaskan badanku ke sofa.

"Why didn't you kick his balls or bite his tongue and run away?!" ujar Adrian kesal sambil menjilat sendok es krimnya.

"Uh.. tidak terpikirkan olehku, dan kalau aku melakukan itu, ia bisa saja menuntutku atas kekerasan, dan, kapan kau akan berhenti menghabiskan semua stok es krim ku?"

"Never, satu-satunya alasan aku datang ke apartmentmu adalah untuk menghabiskan stok es krimmu karena aku tahu kau punya selera es krim yang baik." jawabnya sambil menjilat habis sendok terakhir es krimnya.

"awww, apakah kau baru saja memujiku, Mr. Smith?" goda Brianna.

"Tidak. Kau tau aku tidak pernah memujimu, aku hanya.. memuji seleramu." jawabnya dengan senyuman miring. 

Ku akui Adrian sangat tampan. Pertama kali aku bertemunya adalah saat aku terjatuh dari ayunan waktu TK dulu. Ia membantuku berdiri dan membawaku kepada Miss Jean untuk mengobati lututku yang luka. Sejak saat itu, aku dan Adrian selalu bermain bersama, kamipun selalu berada di sekolah yang sama, SD, SMP, SMA, sampai universitas yang sama. 

"Oh ya, malam ini Jack mengadakan pesta di rumahnya, ia mengajakku, mau ikut? Hitung-hitung sebagai malam perayaan kau mendapatkan ciuman pertamamu." Kata Adrian, sambil membuang kotak es krimku ke tempat sampah dan melemparkan tubuhnya di sofa, di sebelahku.

Aku memukul pundaknya dengan bantal membuat Adrian meringis, "Perayaan apaan?! Di cium Kyle Danforth bukanlah sesuatu yang pantas untuk di rayakan!" jawabku bengis.

"Aw that hurts you little beast! Ok.. ok.. ku tarik kata-kataku, but hey, semua wanita ingin di ciumnya bahkan tidur dengannya, kau harus bangga dengan itu." jawabnya sambil mengelus pundaknya.

"Ya semua wanita, kecuali aku." well, sebenarnya aku mengagumi ketampanannya, akupun bisa dikatakan termasuk para wanita yang lemas kakinya ketika melihatnya, tetapi mengetahui sikapnya yang seenaknya terhadapku, aku muak. Aku juga tidak mengakui kepada Adrian kalau aku sebenarnya juga mengaguminya.

"Ok lazyhead, jadi, apakah kau akan ikut ke pesta Jack?" tanyanya.

"Tentu saja aku akan ikut, aku merencakan untuk melupakan kejadian tadi siang and just get wasted." jawabku semangat.

"Ok lazyhead, aku akan menjemputmu jam 7, wear something nice and sexy, dan nanti akan menjadi Pool Party, jadi pakai bikinimu." kata Adrian sambil mengambil kunci mobilnya.

DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang