16. The firefly for him

574 103 53
                                    

Victoria kecil masih serius memperhatikan gemercik api dari perapian, walaupun sudah sekian kali ayahnya memperingatkan agar jangan terlalu dekat, gadis mungil itu tetap saja terlihat penasaran.

"Mau lihat sesuatu yang lebih seru?" Tanya Niall dan putrinya itu tidak menghiraukannya. "Hm, padahal di luar sana ada api terbang."

"Oh ya?! Aku mau lihat." Jawab gadis itu dengan antusias.

Malam ini Niall dan keluarga besarnya bermalam di sebuah villa dengan lingkungan yang masih sangat hijau. Liburan musim semi memang seharusnya dihabiskan bersama keluarga di lingkungan seperti ini. Niall sempat mendengar kalau di sekitar penginapan tersebut terdapat banyak kunang-kunang saat malam hari. Itulah mengapa ia mengajak putrinya untuk melihat kunang-kunang yang jarang ditemukan di perkotaan.

 Itulah mengapa ia mengajak putrinya untuk melihat kunang-kunang yang jarang ditemukan di perkotaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Mereka adalah kunang-kunang." Kata Niall sambil tetap menggandeng tangan putrinya atau Victoria kecil itu akan berlarian mengejar kunang-kunang.

"Ayo ditangkap, Ayah! Bawa pulang." Kali ini gadis itu menarik tangan ayahnya dengan semangat.

"Boleh, ayah sudah siapkan tempatnya."

"Asyik!"

"Tapi..."

"Tapi apa, Ayah?"

"Ayah mau buat instagram story, yuk ayah foto ya!"

Beberapa waktu mereka lewatkan melihat keindahan kunang-kunang kemudian Niall membawa putrinya kembali ke penginapan. Selagi menemani Vicotoria tidur, Niall memilih beberapa foto yang akan ia unggah ke sosial media miliknya. Ia juga memamerkan foto-fotonya itu kepada teman-temannya di grup chatting yang diberi nama; Pensiunan Fuckboy.

Niall Horan : [Send a picture @ Penisuan Fuckboy]

Niall Horan : [Send a picture @ Penisuan Fuckboy]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niall Horan : Dora the exploler and fireflies!

Louist91 : Aw, Vicoriaaaa!

Louist91 : Apa kalian sedang berlibur?

Zayn : Cantik sekali!

Liam_Payne : Semakin lama dia semakin tidak mirip denganmu. Dia menggemaskan!

Niall Horan : Iya, villa baru di Australia. Kita harus kesini bersama-sama! Banyak kunang-kunang.

Niall Horan : Iri saja kau, Payno!

Niall Horan : Terimakasih, Zayn. Itulah kekuatan gen Horan.

HarryStyles : Bagus. Untung saja kali ini bukan selfiemu lagi, Niall.

Niall Horan : [Send a picture @ Penisuan Fuckboy]

Niall Horan : [Send a picture @ Penisuan Fuckboy]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niall Horan : Woof woof Harry! xx.

[HarryStles left the group]

Justin Bieber : Apakah kau pernah kehilangan? Konon, kunang-kunang datang untuk membawa sesuatu yang telah hilang dari dirimu. Kau tidak akan pernah tau, seseorang mengirimkan kunang-kunang ke sebuah tempat dekat jendelamu. Apakah ada sesuatu di masa lalu yang ingin kau miliki kembali?

Niall Horan : Benarkah?

Louist91 : Sejak kapan Mr. Bieber masuk grup ini?

[Justin Bieber left the group]

Niall memilih menaruh ponselnya ketimbang melanjutkan percakapan dengan teman-temannya di grup chatting tersebut. Sebelum pergi tidur, Niall memutuskan melihat keluar jendela sebentar. Mungkin ia terpengaruh tentang mitos kunang-kunang tadi.

Tiba-tiba saja, sebuah cahaya kecil terbang tepat dihadapan jendela Niall. Seekor kunang-kunang itu berputar-putar seolah mengajak Niall untuk berbicara.

"Hey, kau tahu aku kehilangan apa?" Kata Niall seorang diri.

"Apa ada seseorang yang mengirimu ke dekat jendelaku?" Lanjutnya.

Beberapa saat kemudian, pintu kamarnya diketuk seseorang dari luar.

"Niall, kau punya selimut lebih, kan?" Suara ibunya terdengar dari luar.

"Pakai saja punyaku, lagi pula selimut Mom dimana?" Tanya Niall sambil memberikan selimutnya setelah keluar dari kamarnya.

"Bukan, tapi barusan ada orang, kedinginan di depan villa ini, kasihan sekali. Aku suruh masuk saja, sepertinya dia butuh tempat untuk bermalam."

"Kau tidak boleh mempersilahkan orang asing masuk begitu saja, Mom."

Mendengar perkataan ibunya, Niall pun ikut turun ke ruang keluarga untuk melihat orang asing itu. Di dekat perapian, bibinya sedang bercakap-cakap dengan seorang gadis yang terlihat menghangatkan badannya di depan perapian.

"Dia orangnya?" Tanya Niall pada ibunya.

Ibunya mengangguk. "Gadis muda, pakailah selimut ini. Oh, ya, siapa namamu?"

Gadis berambut panjang kecoklatan dengan gaun putih itu menengok, dan sorot matanya menangkap Niall yang sedang berdiri di ujung tangga. Gadis itu pun tersenyum.

"Terima kasih banyak. Em... panggil saja aku Casper."

Niall hanya terdiam, dalam hati ia berusaha meyakinkan kalau yang ia lihat kali ini bukanlah halusinasi seperti yang selama ini ia alami. Gadis di depannya itu adalah Victoria.

"Ta... tapi... Mom... Mom dan bibi benar-benar bisa melihatnya?" Tanya Niall terbata-bata, pandangannya masih tidak lepas dari Victoria.

"Bicara apa kau ini, Niall. Tentu saja bisa dilihat memangnya hantu? Lagi pula mana ada hantu secantik dia." Jawab ibunya.

Victoria tersenyum. "Hai, Niall."

Sekarang Niall tahu, apa yang kunang-kunang dekat jendelanya tadi bawakan. Caspernya yang telah lama hilang, malam ini ada di hadapannya. Benar-benar sesuatu dari masa lalu yang hilang, saat ini kembali.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang