6. Heartbeat, letter, and cokes

1.2K 214 23
                                    

I will be there for you.
I need you to hold on.

[ Hold on - Justin Beiber ]

🦋

Niall membuka pintu rumahnya dengan lesu, sudah hampir seminggu ia berusaha merelakan kalau ia tidak bisa melihat Victoria lagi. Sedangkan gadis yang baru saja mengambil keputusan terbesar untuk bisa hidup di dunia itu telah berlari dari hutan menuju rumah Niall. Menikmati kakinya yang benar-benar terasa menapak pada tanah.

Ia membunyikan bel rumah sekali lagi dan ketika pintunya dibuka oleh seseorang yang ia cari, Victoria langsung berseru dan tersenyum lebar. "Niall!"

Betapa terkejutnya Niall saat seorang gadis duduk di depan pintu rumahnya dengan gaun putih dan rambutnya yang acak-acakan.

"Ini aku!" Gadis itu tersenyum antusias, ia berdiri di depan Niall.

Niall terbelalak kaget tak menyangka Victoria berada di hadapannya saat ini.

"Aku hidup!"

Niall belum mengerti maksud Vicroria namun tidak dapat menahan dirinya memeluk seseorang yang sangat ia rindukan.

Niall belum mengerti maksud Vicroria namun tidak dapat menahan dirinya memeluk seseorang yang sangat ia rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niall membawa gadis itu di taman bermain dekat rumahnya. Niall tahu taman ini akan sepi apalagi saat larut begini.

"Jadi... benar-benar manusia, ya?"

Niall menyentuh bahu Victoria dengan takut-takut. Ia sudah mendengar penjelasan Victoria tentang apa yang sebenarnya terjadi. Walaupun bagi Niall hal itu terdengar begitu mustahil.

"Aku hidup tapi agak lain sih urusannya kalau sampai meninggl, kan sudah aku jelaskan tadi. Kau tidak mendengarkan ya?"

Niall mencoba mengingat penjelasan Victoria yang cukup panjang dan membuatnya bingung. Ia pun akhirnya mengangguk-angguk walaupun belum seratus persen faham.

"Aku bisa dilihat oleh semua orang." Victoria tersenyum lebar. "Lihat coba lihat, kaki ini akan terus menapak, tubuhku tidak bisa ditembus lagi, rambutku akan memanjang, kuku juga," Victoria meraih tangan Niall dan menggenggamnya.

Beberapa detik Niall hanya menatap gadis di hadapannya. Walaupun segala bantahan yang berputar dikepalanya saat ini membuatnya kebingungan.

"Sama sepertimu, jantungku juga berdetak."

Niall tersenyum, entah mengapa berbagai bantahan dan pertanyaan yang tidak masuk dalam logika itu sekarang seolah menghilang, ia meyakinkan hatinya untuk percaya pada Victoria.

Niall ragu-ragu mengelus pipi gadis itu. "Aku senang bisa melihatmu lagi."

"Kau senang tidak aku hidup?"

Niall mengangguk walaupun dalam hatinya ia takut akan hal-hal buruk yang akan terjadi jika Victoria benar-benar tinggal sebatang kara di dunia.

Pertemuan kali itu diakhiri dengan kebingungan harus dimana Victoria tinggal. Setidaknya untuk malam ini ia tidur pun belum sempat terpikir. Akhirnya dengan segala keberanian Niall mengajaknya ke rumah.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang