3. Glowing up

1.5K 267 29
                                    

"Constellations of stars,
murals on city walls,
I don't see nobody but you."


[Double Take - Dhruv]

🦋

Niall menyadari kalau keberadaannya di perpustakaan kota yang buka dua puluh empat jam ini sudah cukup lama, sampai ia tidak lagi melihat orang lain. Langkahnya menuju mobil terhenti saat ia menyadari kartu anggota perpustakaannya tertinggal dan ia harus kembali untuk mencarinya.

"Ada yang ketinggalan, hehe." Kata Niall pada penjaga perpustakaan dekat pintu keluar. Setelah itu ia masuk dan kembali ke mejanya tadi.

Beberapa menit mencari ia akhirnya menemukan dan mengambil kartu itu. Niall segera berbalik badan untuk pergi dari sana. Ia tahu ada yang sedang memperhatikannya saat ini.

Namun langkahnya untuk pergi dari tempat itu terhenti lagi, kali ini Niall berbalik dan memberanikan diri menatap kesegala penjuru. Tapi ia tidak melihat apa pun kecuali rak-rak buku yang tinggi dan meja-meja membaca yang kosong.

"Casper?"

Niall berjalan mendekat ke arah rak-rak buku itu, ia memberanikan diri menyusuri koridor-koridor perpustakaan, tidak memperdulikan sosok-sosok seram di sana.

"Casper bukan?"

Entah firasat macam apa yang ia rasakan mamun hatinya mengatakan kalau sosok yang memperhatikannya saat ini adalah Victoria. Perasaan seperti ini sudah sering muncul, namun ia masih belum pernah melihat teman kecilnya itu.

"Casper!" Niall berlari menghampiri sosok gadis kecil yang duduk pojok ruangan menghadap ke tembok. Niall menepuk bahunya dan ketika sosok itu berbalik, Niall terkejut karena wajahnya yang rata.

 Niall menepuk bahunya dan ketika sosok itu berbalik, Niall terkejut karena wajahnya yang rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niall mundur perlahan, dengan senyum terpaksa. "Silahkan lanjut liat tembok, maaf aku salah orang... maksudku salah hantu, eh apa sih. Pokoknya begitu, dadah..." Kemudian ia berjalan ke arah lain.

Masih tidak ingin menyerah, kali ini Niall kembali ke meja membaca. "Kau curang." Niall melipat tangannya diatas meja. "Aku tidur di sini, kalau sampai matahari terbit kau masih tidak muncul juga, aku akan pergi untuk menghilangkan kemampuanku ini. Selama ini aku belum melakukannya karena aku pikir kita bisa ketemu lagi. Tapi seperinya kau tidak ingin. Bukannya melihatmu malah lihat si muka rata. Capek, tahu?"

Malam berlalu dan Niall bersikeras dengan perkataannya. Ia tidur di perpustakaan itu sampai cahaya matahari menembus melalui jendela.

"Niall."

Suara itu membuat Niall spontan bangun dan berdiri, ia membalikan badannya menuju arah suara. Masih belum melihat siapa pun sampai sebuah bayangan melintas di salah satu koridor. Ia mengikutinya dan samar-samar melihat seorang gadis dengan gaun putih, bersembunyi di balik sebuag rak di ujung koridor.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang