Chapter 8 - Monday

104 9 10
                                    

           Hari Senin: bangun pagi ➡ takut telat ➡ upacara ➡ seragam harus rapi ➡ ada razia di sekolah ➡ belajar efektif ➡ membosankan ➡ pengen pulang.
Ini namanya siklus anak sekolah, kalo siklus kang tahu bulet beda lagi.

💮💮💮

           Sudah tidak asing lagi jika kamu merasakan hal diatas, sama sepertiku. Memang tidak salah, tetapi jangan memberi tanggapan bahwa Hari Senin itu merupakan hari pembawa sial.

           Misalnya, kamu lelaki. Sudah terlihat keren dengan gaya rambut ber-pomade rasa lemon. Pokoknya badai banget dah rambutnya kayak si cogan Manu Rios itu, lho. Dan kamu bergaya membutuhkan waktu berjam-jam *halah kelamaan.

           Pas masuk kelas, terus duduk. Tiba-tiba guru killer datang memasuki kelas dengan membawa gunting, ialah senjata yang terlihat seperti monster galak bagi pandangan para kaum adam. Lah, guru killer membawa gunting untuk apa? Untuk aapaa... Untuk apa cinta tanpa pembuktiiaan... Untuk apa status kita pertahaaankaaan... Bila sudah tak lagiii... Ciintaaa... Ooo... Untuk apa... lagi kalo bukan untuk me-razia rambut lelaki.
(PS: siapa yang barusan baca sambil nyanyi?).

           Sesudah itu seluruh siswa tidak bisa menolak. Rambut rasa lemon punya elu bakalan jadi korban. Bisa ditebak perasaan para lelaki ber-pomade saat itu sedang diuji. Ada yang ikhlas merelakan rambutnya berguguran begitu saja, ada yang marah, ada yang uring-uringan gak jelas, ada juga yang mewek. *itu yang mewek kaga jantan banget dah.

           Nah, setelah peristiwa tersebut terlaksana pasti ada saja orang yang nyeletuk/ceplas-ceplos kalau menurutnya Hari Senin itu hari sial. Hm, malang sekali nasibmu, nak. Mohon bersabar, ini ujian. *Padahal mah kali aja pas kena sial cuman kebetulan terjadi pada Hari Senin. Terima saja, kata Allah harus begitu ya kamu tidak bisa protes.

           Sial gak sial, sengaja atau pun kebetulan, kita harus suka dan bangga dengan hadirnya Hari Senin. Karena Hari Senin adalah hari dimana Rasul kita, Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi Wassalam telah lahir di dunia ini. Kalau kamu pernah belajar sejarah islam, pasti kamu tahu. Kalau yang enggak tahu berarti tempe. #Krik

💮💮💮

       Berangkat sekolah tanpa sarapan, hampir setiap hari aku lakukan. Habisnya malas. Pagi-pagi jarang lapar, nanti jam 10-an beda lagi. Iya, keroncongan. Apalagi pas jam pelajaran Bu Jeje berlangsung, maunya otw ke kantin nongkrong lama-lama karena gak mood belajar sama sekali. *Oke guys ini bukan contoh baik. Tapi kalau memang kelakuanmu sepertiku, ya lanjutkan saja, kalau bisa di tingkatkan. Eh jangan! Maksudnya kurangi kelakuan nakalnya, jangan keluar kelas gara-gara gak mau belajar terus gak balik kelas lagi. Hayo siapa yang kelakuannya seperti ini?

           Se-killer-killer-nya guru, kamu harus terima dengan hati yang terpaksa. Ya kagak. Hati yang lapang dada lah. Suka gak suka, kamu harus tetap masuk kelas dengan hati yang ikhlas, siap mendengarkan dan menerima ilmu dari guru killer itu, walaupun kamu gak ngerti sepatah kata pun yang ia ajarkan. Ya ampun, terangkanlaaahh... Masa iya kaga ngerti sedikit pun.

           Paksa kan saja kamu duduk diam di dalam kelas, daripada tidak? Nanti malah tambah parah. Bisa-bisa besoknya kamu kena hukuman gara-gara bolos. Gak mau, kan?

💮💮💮

           Hari ini ada sedikit masalah. Semua orang rumah sudah bangun dan terlihat rapi dengan pakaiannya masing-masing. Papah dan mamah memakai baju couple berwarna dasar kain ungu tua dengan motif batik khas jepara berwarna ungu muda. Tidak kalah kerennya, Kak Elvin dan adikku Afrina, dipakai nya jeans hitam dengan baju yang sama pula, kemeja polos berwarna ungu.

Pecandu RinduWhere stories live. Discover now