14 - One Step

1.5K 62 9
                                    

Haiii readers lama tak jumpee👋. Maaf ya mimin sibuk kegiatan yang menyita banyak waktu. Mimin juga mau ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, dan berharap cerita ini bisa mengobati rindu kalian tentang My Police Heart. Karena banyak pekerjaan jadi mimin berharap readers bisa mengerti ya guys.Ok Happy Readding guys.
😘😍.

------------------

Ovi POV

Aku hanya menatapnya dengan pasrah, air mataku mengumpul di pelupuk mata. Ini baru pertama kalinya aku di tinggal seseorang kekasih untuk bertugas. Dahulu waktu ayah tugas diriku masih kecil maka aku tak pernah tahu arti sebuah kerinduan kekasih yang di tinggal pergi bertugas di amban maluku tahun 1999 demi negara. Sekarang aku mengerti apa yang dirasakan ibuku selama ini, aku selalu bingung kenapa ibu menangis di atas sajadahnya tiap malam hanya mendoakan ayah untuk bisa pulang dengan selamat. ibu... apakah ini rasa sedih saat engkau rasakan, yang hendak di tinggal ayah bertugas, apakan sesakit ini? memang konflik itu tak separah ayah alami tapi tetap saja aku khawatir pada keselamatannya.

"Dik mas pamit ya"

"Mas! mas tolong dengerin aku sekali ini saja ya, Please..."suaraku lemah paru sambil menahan lengan bajunya.

"Sayang... aku tau kamu sedih tapi ini konsekunsi kewajiban mas loh. Mohon mengertilah sidikit saja." di membelai krudungku agar tangisku reda tapi itu tak mampu meredakan tangisku dia pun tak bisa berbuat banyak.

"Tapi mas! Kopoknya jangan pergi ya... pleasee! Gimana Ovi bisa ngerjain semuanya ini sendirian?" rengekku padanya. Aku tetap memelas menatapnya, dengan mata yang sembab. Ya bisa di bilang semacam rayuan maut wanita yang tak mau di tinggal jauh.

"Ya gak bisa to sayang, mohon pengertianya dikit aja. itu sudah tugas. Mas gak lama kok perginya. Memang mau mas di hukum? Ovi kamu harus belajar mandiri ya, mas janji gak lama kok, adik pasti bisa kok."

Tetap saja aku geleng-geleng kepala menahan air mata saat mas Aksa berpamitan ingin pergi dinas luar kota. Tanganku di ciumya untuk menenangkanku. Aku tau dia pasti bingung untuk membuatku mengerti, dengan cara lembut dia menenangkan hatiku. Dia ingat lalu mengeluarkan barang dari tasnya lalu dia menyodorkan sebuah kotak box cantik berwarna biru dengan gambar bunga bunga padaku. "I have something for you." senyum manis padaku.

Aku hanya diam menatapnya "Apa ini?"tanyaku. "Buka aja nanti juga tau." jawap mas aksa. Dulu aku sempat berpikir dia pria yang sok cool dengan ego yang tinggi dan kepala batu tapi setelah menggenalnya dia jauh berbeda menjadi sosok yang romantis, manis, perhatian dan lembut ya walau kadang - kadang usilnya keluar tapi itulah hebatnya dia bisa menahlukkan hatiku.

Pelan-pelan aku buka kota itu, penasaran banget apa sih isinya? dengan sekejap aku terbelanga melihat isi dalam kota itu ternyata boneka bantal bertuliskan Bhayangkari, jam tangan, kaos bhayangkari.

"Suka gak?" senyum manis padaku. Sedangkan aku masih melongo mataku terbelak saat dia menunjukkan barang yang ia bawanya itu.

malu malu aku bertanya "Huaaahhhhhh sumpah ini untukku?" dia hanya mengganguk tersenyum, dia membasuh airmataku di pipi.

"Iya sayang. Gimana suka? jangan sedih lagi ya."

"Ini beneran buat Ovi? trus kok ada kaosnya bayangkari memang adik sudah sah jadi ibu Bhayangkari? mas jangan bilang ini sogokan untuk aku diam tidak sedih di tinggal pergi, iya kan?" tanyaku bertubi - tubi.

My Police HeartWhere stories live. Discover now