Bab sebelas

114 3 0
                                    

Hari ini Andre tidak bisa mengantar Della pulang karena harus pergi dengan Tania. Della jadi kesal karena sekarang ini prioritas utama Andre bukan lagi dirinya tapi Tania. Kadang Della bertanya-tanya sebenarnya pacar Andre itu dirinya atau Tania? Della semakin kesal karena Jessy harus mengantar adiknya ke tempat les sepulang sekolah dan Pak Supri sedang menjalani tugasnya. Jadi di sinilah Della sekarang, berdiri di depan gerbang dan berharap ada taksi yang lewat.

Sudah hampir setengah jam menunggu tapi tidak ada taksi kosong yang lewat. Della sudah kesal dan memutuskan untuk menelpon taksi saja tapi niatnya batal karena sebuah motor yang berhenti di depannya. Della tau betul motor ini milik siapa. Deylan.

"Belum dijemput?" tanya Deylan setelah membuka kaca helmnya.

Della menggeleng.

"Naik! Tapi temenin aku ke toko buku ya!" Deylan menyodorkan helm yang tidak terpakai untuk Della.

Della agak heran karena kemarin Deylan pergi meninggalkannya tanpa alasan dan tadi di kelas Deylan sama sekali tidak memedulikannya, tapi sekarang Deylan menawarkan pulang bersama dan menyuruh Della menemaninya ke toko buku. Deylan ini memang tidak bisa ditebak, pikir Della.

"Mau nggak?" tanya Deylan yang sudah kesal karena Della tidak mengambil helm dari tangannya.

"Iya, mau!" jawab Della cepat lalu mengambil helm dan naik ke atas motor.

Tidak lama kemudian motor milik Deylan sudah terparkir di salah satu mall dekat sekolahnya. Mereka berdua turun dan langsung pergi ke toko buku, Della agak kesal karena tujuan Deylan ke sini adalah untuk beli komik tapi Della harus mengorbankan dirinya untuk datang ke sini. Itu kan hal yang bisa ditunda.

Karena sedang tidak ingin membeli novel, Della akhirnya hanya berdiri di samping Deylan dan menunggunya selesai memilih komik yang ingin dibelinya. Della melihat-lihat toko buku itu dan iseng-iseng membaca beberapa komik yang ada di rak buku. Tanpa sengaja dia melihat Tania yang juga ada di toko buku itu, dan tidak jauh dari Tania ada Andre yang sepertinya menemani Tania ke toko buku. Della menutup wajahnya dengan salah satu komik terdekat dari tangannya tapi gerakannya kurang cepat sehingga Tania sudah melihat wajahnya.

Tania yang mempunyai otak licik langsung berjalan ke rak buku bagian komik. Geriknya dibuat seolah-olah sedang mencari buku tapi tujuannya adalah membuat Della dan Andre bertengkar.

"Astaga, Della! Dateng sama siapa?" tanya Tania dengan suara yang sengaja dibesar-besarkan agar Andre dapat mendengar suaranya.

Della memutar bola matanya dan menghembuskan napas kesal. Tania ini memang tidak pernah capek mencari gara-gara dengannya. Andre yang mendengar Tania menyebutkan nama Della langsung berjalan ke rak di mana Tania berada.

"Sama siapa, Del?" tanya Tania celingak-celinguk. "Oh, sama Deylan ya?"

Della mencipitkan matanya kesal melihat Tania yang bertingkah seperti orang polos dan suci. Della hendak membalas pertanyaan Tania tapi Andre sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan kesal pada Deylan maupun Della. Della lemas saat Andre menatapnya seperti itu, dia tau betul bahwa Andre benar-benar tidak menyukai ini.

Tanpa mengatakan apa pun, Andre langsung menarik tangan Della keluar dari toko buku itu. Tania tidak menghentikan Andre yang pergi meninggalkannya karena dia tau bahwa hubungan Andre dan Della akan segera berantakan. Deylan yang sejak tadi hanya diam langsung menarik tangan Tania dan mendorong Tania ke rak buku dengan kasar.

"Dasar perusak hubungan orang! Nggak bisa apa lihat orang bahagia? Hah!" kata Deylan dengan amarah yang menggebu-gebu. Deylan kesal setengah mati dengan tindakan Tania tadi.

You Are The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang