Bab tiga

114 1 0
                                    

Hari yang dihindari Della pun tiba. Hari ini adalah hari ulang tahun Tania. Yah, karena sudah berjanji pada Andre dan tidak mau Andre digoda oleh Tania akhirnya Della pergi ke pesta itu bersama Andre. Sayangnya, sahabatnya Jessy yang berjanji akan menemaninya di sana tidak bisa datang karena ada acara keluarga di Jakarta jadi Della akan terus menempel pada Andre.

Andre akan menjemputnya jam enam. Sekarang sudah jam empat dan Della belum siap-siap, dia masih menimbang-nimbang akan pergi atau tidak. Jika tidak jadi pergi Della masih bisa mengabari pada Andre. Tapi dia tidak mau mendapat resiko Andre digoda oleh Tania. Setelah mondar-mandir di kamarnya, akhirnya Della memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap.

Ketukan di pintu kamar Della membuatnya kaget. "Sayang, Andre udah nunggu kamu di bawah!" kata Tante Mitha dari luar.

"Iya, Ma, habis gini selesai!" balas Della tanpa beranjak dari meja riasnya.

Dilihatnya jam dinding besar berbentuk pita Hello Kitty yang tergantung di kamarnya. Sudah jam enam, bahkan hampir setengah tujuh. Della tau kalau Andre sudah datang sejak jam enam, tapi dirinya belum selesai bersiap-siap. Seperti saat ini, dirinya masih bingung akan memakai tas berwarna putih atau peach.

Saat sedang menimbang-nimbang, suara ketukan pintu terdengar kembali. Kali ini pintunya dibuka. Ternyata itu Andre. Mata Andre terbelalak melihat Della memakai dress selutut berwarna peach dengan high heels berwarna putih yang tingginya hanya beberapa centi. Diwajahnya terlihat eyeliner tipis dan lip gloss berwarna senada dengan dress-nya. Sederhana tapi terlihat cantik dan manis di mata Andre.

"Ndre, Andre!" panggilan tadi menyadarkan Andre.

"Hmm?" tanya Andre setelah kembali dari lamunannya.

"Bagusan pakai yang mana?" tanya Della kembali sambil memperlihatkan tasnya pada Andre. "Putih atau peach?"

Andre menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dirinya tidak mengerti jika ditanya tentang fashion, apalagi untuk cewek. Tapi dia tau kalau putih adalah warna yang netral, jadi dia memilih tas yang berwarna putih untuk Della. "Putih aja."

"Oke!" Della menyetujui saran Andre. Dia meletakan tas satunya ke dalam lemari dan menggandeng Andre keluar kamar.

Setelah pamit dengan Tante Mitha, Della dan Andre langsung pergi ke tempat tujuan. Mereka tidak terlalu banyak bicara saat di mobil. Sesekali Andre melirik Della yang duduk di sampingnya. Hari ini pacarnya tampak sangat cantik. Jarang dia melihat Della memakai dress. Terakhir kali saat candle light dinner dengannya sebelum jadian. Della lebih senang menggunakan hotpants atau celana panjang dan kaos jika jalan-jalan dengan dirinya.

Tanpa ragu-ragu, Andre menarik tangan Della dan memegangnya. Della tidak menolak, bahkan dia menikmati saat di mana Andre memegang tangannya erat. Andre terus menggandeng tangan orang yang disayanginya itu hingga mereka sampai di tempat tujuan. Tidak sulit untuk mencari parkir karena sudah ada beberapa tempat yang disediakan untuk tamu yang membawa mobil sendiri. Jadi Andre dan Della tidak berlama-lama mencari parkir.

"Siap?" tanya Andre pada Della setelah mesin mobilnya dimatikan.

Della mengangguk mantap. Mereka berdua keluar dari mobil dan bergandengan tangan masuk ke dalam restoran mewah yang sudah disewa oleh Tania. Saat masuk, sudah banyak orang yang berkumpul. Acara akan dimulai sebentar lagi jadi Della dan Andre berdiri di tempat yang agak strategis.

Beberapa orang menyapa Della dan Andre secara bergantian. Ya, Andre kan terkenal, jadi tidak salah jika banyak yang menyalaminya. Kadang Della merasa cemburu jika ada cewek yang coba-coba mendekati Andre. Apa lagi Tania.

You Are The OneWhere stories live. Discover now