Bab enam

96 2 0
                                    


Hari ini Della masuk sekolah seperti biasa, tapi dirinya tidak berangkat bersama Andre seperti pagi-pagi biasanya. Dia memilih datang lebih pagi karena ada PR yang belum dikerjakannya. Saat sampai di sekolah, kelasnya masih sepi dan Jessy belum datang. Untung saja Kelly sudah datang jadi Della bisa langsung meminjam buku PR milik Kelly.

Saat sedang menyalin PR, Della melihat Deylan yang berjalan masuk ke dalam kelas sambil menenteng tas ranselnya. Dirinya jadi ingat kejadian waktu itu di rumahnya sebelum Deylan pulang.

Della merasakan sesuatu yang aneh saat Deylan memegang tangannya waktu itu. Entah apa yang dirasakannya, dia pun tak tau. Della memandang bayangannya di kaca, matanya lalu beralih pada tangannya yang dipegang Deylan waktu itu. Kira-kira apa ya yang dia rasakan pada saat itu?

Lamunannya buyar saat Jessy tiba-tiba saja muncul di sampingnya. Della tidak sadar sejak kapan Jessy sudah duduk di sampingnya, tapi sepertinya Jessy tidak tau apa yang sedang dia pikirkan. Sementara ini dia tidak mau menceritakan kejadian waktu itu pada Jessy dulu, belum waktunya. Mungkin saja saat itu Deylan tidak sengaja.

"Pinjem, dong!" Jessy menarik buku PR Kelly yang sedari tadi ditindih Della. "Eh, kamu dicariin Andre tuh tadi. Katanya nanti siang makan sama dia ya di kantin."

Della hanya mengangguk mendengar perkataan Jessy tadi. Dia tidak bisa fokus kalau begini caranya. Dia melihat Deylan yang sedang mendengarkan lagu dengan headphone di mejanya. Untung saja Deylan sedang menutup matanya, kalau tidak Della akan malu karena ketahuan diam-diam memperhatikannya.

Hari ini resmi Della dan Andre sudah berpacaran selama satu tahun. Tidak terasa. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, benar saja sekarang sudah jam enam kurang beberapa menit. Sebelum keluar dari kamarnya Della menambahkan sedikit make up di wajahnya agar tidak terlihat pucat.

Saat mendengar ketukan pintu yang kedua kali di depan pintu kamarnya, Della tau persis kalau Andre sudah sampai. Dengan cepat Della merampas tasnya di atas kasur dan berjalan membukakan pintu.

Andre sedang berdiri memandangi Della yang sudah berdandan cantik untuk hari ini. Andre jadi tidak enak untuk mengatakan yang sebenarnya pada Della, daripada mereka akan menjalani perang dunia ketiga. Andre menggandeng tangan Della menuruni tangga. Setelah ijin dengan Tante Mitha, Della dan Andre langsung menuju tempat tujuan mereka.

Della memandang sekelilingnya bingung saat mobil Andre terparkir bukan di restoran yang direservasi mereka waktu itu. Della manatap Andre meminta penjelasan.

Setelah memarkirkan mobilnya manis, Andre beralih pada Della yang sudah menatapnya bingung. "Jadi gini, hari ini anak-anak bikin acara selebrasi sebelum tur kita nanti. Aku benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari anniversary kita, jadi aku menerima ajakkan mereka."

Della menatap Andre kesal. Bisa-bisanya dia lupa dengan hary anniversary mereka. Della mengepalkan tangannya kesal, sudah sering sekali dirinya mengalah karena perkara kecil yang dilakukan Andre.

"Tapi, setelah aku tanya ke mereka, katanya nggak pa-pa kalau mau ajak kamu,"

"Ndre, hari ini anniversary kita!" Della memotong kata-kata Andre.

"Aku nggak enak kalau batalin janji sama mereka. Aku janji, kita cuma sebentar di dalam terus kita langsung pergi berdua, gimana?"

Della kesal mendengar tawaran Andre. Bisa-bisanya dia tidak enak pada teman-temannya sedangkan tidak segan-segan membatalkan janji makan malam dengan dirinya. Della bergeming dan tidak memberi jawaban pada Andre, harusnya Andre sadar bahwa Della sedang kecewa padanya. Bukannya peka dan pergi dari kafe itu Andre malah membujuk Della agar mau turun sebentar dan menyapa teman-temannya.

You Are The OneΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα