Part 1

5.3K 434 25
                                    

[WARNING]

Cerita dibawah ini mengandung konten dewasa yang hanya bisa dibaca oleh umur tertentu. Yang dibawah umur harap lebih bijak memilih bacaan!!

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 1

Myungsoo tidak menyadari keberadaan Suzy sampai pria itu mendekati ruang tamu apartemennya. Saat itulah baru ia sadar bahwa ada seorang wanita cantik sedang duduk di sofa ruang tamunya sambil bersedekap dengan senyuman kecil yang samar-samar ia tutupi.

"Sayang? Kapan kau kembali ke Korea?" Pria itu masih terlihat terkejut, sangat. Bagaimana tidak? Wanita yang sedang duduk di sofa ruang tamunya itu sudah berada di luar negeri selama hampir satu tahun lamanya, tapi sekarang wanita itu sudah ada di dalam apartemennya dan duduk manis di sofanya. Apakah dia sedang berhalusinasi atau apakah dia sedang bermimpi?

Suzy tersenyum lebar memamerkan deretan giginya, Myungsoo merindukan senyuman lebar sang kekasih. Gigi kelincinya membuat Myungsoo gemas setiap kali wanita itu memamerkan senyum lebarnya, jangan lupakan juga eye smile sang wanita. Sangat cantik.

"Yak! Kenapa kau tidak mengabariku? Kapan kau sampai?" Myungsoo melepas jas berwarna hitam miliknya serta melemparnya asal, dia menghampiri kekasihnya itu dan memeluknya erat. Suzy masih betah memamerkan senyuman lebarnya, dia juga merindukan kekasihnya itu.

"Aku baru saja tiba malam ini. Sesampainya di Korea, aku langsung kemari dengan taksi. Untung saja oppa belum pindah" Adu Suzy manja dengan nada bercanda. "Untung juga sandi pintunya belum diganti" Bisik Suzy manja. Ya tuhan, Myungsoo sangat merindukan nada bicara Suzy yang manja seperti itu.

"Benarkah? Aigoo~ gadisku yang baik" Puji Myungsoo sembari mengelus rambut panjang bergelombang milik Suzy, "Kenapa kau tiba-tiba kembali ke Korea tanpa pemberitahuan? Aku bisa menjemputmu sayang" Myungsoo melepaskan pelukannya, sambil memegang kedua bahu Suzy, ia menatap balik wanitanya.

"Ayah menyuruhku pulang. Aku tidak tau kenapa. Tapi aku lebih memilih menemuimu terlebih dahulu dari pada dia" Cenggiran Suzy tampak polos, "Aku merindukanmu, oppa" Rajuk Suzy, dia menarik tengkuk Myungsoo dan kembali keduanya berpelukan. Myungsoo tersenyum menang. Wanitanya ini selalu mendahului dirinya, tanpa sadar dia merasa sangat bangga. Dia merasa istimewa, sangat istimewa.

"Oppa juga sangat merindukanmu sayang. Satu tahun lamanya, aku sudah seperti mayat hidup" adu Myungsoo lagi. Dia mengatakan yang sebenarnya. Ketika kekasihnya itu tiba-tiba di kirim oleh sang ayah ke luar negeri ―ke salah satu cabang anak perusahaan pria paruh baya itu. Myungsoo jadi sulit menemui Suzy, alhasil keduanya hanya berkomunikasi dengan telepon seluler. Dan hari-harinya berlalu hanya seputar pekerjaan dan pekerjaan, dia benar-benar sudah seperti mayat hidup yang tidak punya gairah yang lain selain pekerjaan.

Suzy kembali tertawa lebar, "Benarkah? Coba lihat" ia melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Myungsoo. Wanita itu menilik setiap sudut wajah sang kekasih, keningnya kemudian berkerut, "Woah, benar. Lihatlah kantong mata ini, mata merah ini dan semua keriput ini. Kau semakin tua oppa" Myungsoo merenggut sebal, tapi kemudian dia tersenyum jahil, "Tapi aku tetap tampan kan?" Tanyanya sembari menarik pinggang Suzy mendekat.

"Hm, masih tampan" Jawaban jujur Suzy membuat Myungsoo tersenyum bahagia, "Apa kau mau mengecek yang lainnya juga sayang?" Bisik Myungsoo ke telinga kanan Suzy, membuat wanita itu tertawa geli.

Our Love Story [END]Where stories live. Discover now