Day 48 part 2

3.2K 362 39
                                    

Day 48 - Part II

Author POV

"Kamu kenapa keluar waktu Aurellie datang?" Devan tampak menatap pada Michelle, sementara gadis itu tampak membuang wajah. "Jawab saya!" imbuhnnya.

"Saya nggak perlu jawab pertanyaan bapak." Michelle masih membuang pandangan dari Devan.

"Kamu marah?"Alis Devan bertaut menunggu jawaba Michelle

"Ya!"Michelle akhirnya berkata jujur.

"Kenapa?"

"Aurellie datang peluk kamu, kamu membalas pelukannya. Sementara saya, semalaman saya duduk di sini."Michelle tampak menahan emosinya "Hampir sepanjang hari kamu mengabaikan saya. Kamu marah sama saya tanpa alasan yang jelas."Michelle mengigit bibirnya, menahan getaran di bibirnya.


"Harusnya saya yang marah sama kamu." Devan masih menatap Michelle.

"Kenapa?" Alis Michelle bertaut.

"Pertama saya sudah ditolak oleh papa mama kamu, dengan alasan kamu sudah di jodohkan. Tapi kamu tahu? Saya masih berusaha bertemu kamu. Saya mau kita bicarakan soal ini." Devan tampak mengatur intonasinya sambil sesekali meringis menahan sakit, sementara Michelle tampak terkejut dengan apa yang di katakan oleh Devan.

"Kedua, kamu tidak datang, padahal saya sudah menunggu lebih dari dua jam."Devan tampak menunggu reaksi Michelle.

"Saya datang."

"Terlambat?" Devan menaikkan alisnya "Kamu sangat terlambat."

"Saya minta maaf soal itu, ta-"Michelle tampak tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, kemudian dia memutuskan untuk diam.

"Kamu mau jelasin sesuatu sama saya?" Mata Devan mengeras menatap Michelle, sementara gadis itu tampak menelan ludah. "Apa yang harus saya jelasin?"mata Michelle nanar menatap Devan.

"Michelle, kamu pikir saya main-main sama kamu?"Devan menatap Michelle dalam. "Siapa laki-laki itu? kenapa kamu nggak jujur saja sama saya?"lanjutnya.

"Saya nggak pernah setuju soal perjodohan itu, lagipula tidak ada pembicaraan resmi soal perjodohan."Michelle berusaha menjelaskan.

"Saya tidak bertanya soal teknis perjodohan kamu, saya tanya siapa laki-laki itu?"Devan tampak menahan emosinya.

"Tolong jangan paksa saya." Michelle memalingkan wajahnya.

"Michelle saya berhak tahu."bentak Devan, meski setelah itu dia tampak meringis menahan nyeri di perutnya. "Jawab saya." Paksa Devan.

"pak Hamish." Michelle akhirnya menjawab.

"Apa?" Devan begitu terkejut.

Dia terdiam, ekspresinya menjadi sangat kelam. Seolah tak percaya, tapi juga seperti sedang berpikir sangat keras, Devan tampak teriam, tapi kemudian dia berbicara setelah beberapa saat terdiam "Saya akan melepaskan kamu."lanjutnya.

Air mata tiba-tiba menggenang di mata Michelle "Apa?"

"Papa mama kamu tidak salah memilihkan pasangan buat kamu."

"Kenapa selalu begitu?"Michelle mengusap air matanya yang sudah mulai meleleh. "Pertama kamu lepasin Aurellie buat Alfons, terus sekarang saya?" Michelle tampak tidak dapat mengendalikan emosinya. "Kenapa kamu nggak pernah berusaha lebih keras? Kenapa?" Michelle tampak menangis.

"Michelle please." Devan meraih tangan Michelle.

"Kalau kamu sayang sama saya, harusnya kamu berusaha lebih keras buat saya."Michelle merosot menahan tangisnya.

120 Days #Googlrplaybook #JE Bosco PublisherWhere stories live. Discover now