Part 15

22.7K 515 3
                                    

Alasan aku ingin bersamamu adalah karena aku ingin kita bahagia bukan malah terluka.

"Defran Arie Olvio"

Defran benar- benar kesal dengan sahabatnya itu. Bagaimana tidak Dafin membuat perang ketiga antara dirinya dan Dania, Namun untunglah istrinya itu bisa mengerti dan tak salah paham lagi, karena bujukan Defran. Sekarang istrinya sedang tertidur lelap di kamar kantornya. Sementara Defran membahas masalah kantornya dengan Dafin.

"Gile bini lo bro cantik bener." Puji Davin cengengesan. "Montok lagi wajar aja lo langsung maksa nikahin." Lanjutnya mengoda sahabatnya itu.

"Otak lo bro, awas macem-macem sama bini gue! Sekarang ayok kita bahas masalah penyelewengan Dana ini."  Defran mencoba mengalihkan pembicaraan, dia tidak suka orang lain memuji istrinya.

"Gimana mau lo bawa ke penjara aja apa tu orang?" Tanya Davin.

"Iyalah bro, tu orang kan ngelakuin kesalahan. Jadi harus dihukum lah, tapi bro lo aja yah yang urus! Besok gue mau pulang ke kampung bini gue." Ucap Defran memerintah, agar temannya itu setuju.

"Okelah, tenang aja lo bro. Asalkan lo bisa ngasih cewek yang kayak Dania! Gue mau bro, adeknya gak papa." Jawab Dafin.

"Aelah lo bro. Mau untung terus yah? Dania sih punya adek baru mau masuk kuliah taun ini bro." kata Defran memukul bahu sahabatnya it.

"Cantik gak bro? boleh tuh buat gue." Ujar Dafin tersenyum.

"Sebelas dua belaslah sama bini gue. Cuma dia lebih tinggi bro, tapi gak mau gue ngasih adek ipar gue buat lo."

"Kalo lo gak mau ngasih adik ipar lo. Gimana kalo Nana aja yang gue deketin." Dafin memberikan penawaran.

"Sono lo keluar gih! Gue mau ngelanjut yang sempat tertunda
sama bini gue." Usir Defran tidak  suka dengan apa yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Li ngusir gue bro? Aelah bro, kejam lo. Mentang ada udah bini. Ya udah gue permisi, sukses yah buat ponakan untuk gue."  Ucap Dafin pamit.

"Hus Hus Hus sono lo keluar. jangan ganggu orang mau ena-ena yah!" usir Defran sekali lagi.

Defran menemui istrinya di kamar, di ruangan kerjanya yang terdapat kamar pribadi tempatnya melepas penat.  Jika merasa lelah dengan kerjaan. Dilihatnya wajah polos istrinya saat tidur. "Benar kata Dafin sayang kamu emang cantik. Aku pria yang beruntung memiliki kamu sweetheart." puji Defran dalam hati sambil mencium kening Dania.

"Tetaplah bersamaku sayang! Apapun yang terjadi kita harus tetap bersama-sama. Aku janji bakal membuatmu bahagia, tidak akan ku biarkan kamu terluka." Janjinya dalam hati.

Diliriknya perut Dania, "Hai jagoan papa! Maafin papa yah tadi buat mama nangis. Papa janji gak bakal ngulangin lagi hal yang kayak tadi. Papa gak akan perna membuat mama terluka, tetap sehat dan cepatlah lahir. Papa tidak sabar melihat jagoan papa hadir didunia." Defran mencium perut Dania.

Dania mengeliat merasa terganggu merasa ada yang menciumi perutnya, di buka matanya perlahan ternyata ulah suaminya. "Def, udah selesai sama Dafinnya?"  Tanya Dania memandang suaminya itu heran.

"Sayang kamu  kebangun. Maaf yah gara- gara aku kamu bangun." Ujar Defran merasa bersalah.

" Ngak pa-pa Def. Def peluk aku, pengen kamu peluk."

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Where stories live. Discover now