Part 2

46.5K 1.1K 25
                                    


Setelah bertemu Dania, Defran memutuskan pergi ke club malam. Club milik salah satu temannya, kepalanya pusing memikirkan kata-kata Dania. "Hey bro tumben lo kesini? Ada masalah yah?" Tanya Dafin sahabat sekaligus asistennya itu, Defran  menganguk. "Iya bro, ada cewek gangguin pikiran gue. Pusing gue gimana caranya buat dapatin dia," curhat Defran sambil meneguk vodka yang sudah dk pesannya itu.

"Ya ilah bro sejak kapan lo tertarik sama cewek, palingan abis manis lo buang tu cewek kayak perempuan one night stand lo yang laennya." Dafin menepuk punggung sahabatnya itu.

"Gue serius kali ini bro, cewek ini beda banget. Dia gak mau gue apa-apain sebelum gue jadi suaminya," cerita Defran serius.

"Hah, masih ada cewek kayak gitu bro, ya udah sikat aja lo nikahin dia bro keburu gue ambil ntar." Dafin memberikan usulan kepada Defran.

"Apa iya gue nikahin tuh cewek yah? Tapi bagaimana caranya bro? Gue masih ingin terlihat single dan gue gak mau semua orang ngangep gue punya bini?" Ucap Defran sambil memikirkan caranya menikahi Dania secepatnya, "wah wah bro kalo udah nikah ma status lo yah beganti lah jadi laki orang kecuali lo sembunyiin dari orang kalo lo udah nikah dan lo tutup tuh mulut si perempuan." Usul Dafin yang membuat senyum mengembang di pipinya. "Bener juga lo bro, makasih idenya dan setidaknya nyokap gue masih bisa ngerencanain pertunangan gue sama Dira." Kata Defran tertunduk lesu, dia tidak ingin membuat mamanya itu kecewa, tapi hatinya ingin egois memiliki Dania, gadis cantik yang baru di temuinya itu. "Lah bro kalo lo mau tunangan sama Dira terus ngapain lo mau nikahi tu cewek, kasihan lebih baik jangan. Hati perempuan itu memang lembut tapi kalo udah lo sakitin jangan harap lo dapat kata maaf dari dia." Nasihat Dafin, "ah lo mau tau aja bro,gue gak mau ngecewain nyokap gue dia kan ngebet banget gue tunangan sama dira, tapi gue juga mau memiliki Dania. Gue balik duluan bro, gue baru dapet ide briliant. Ah iya cari tahu informasi tentang gadis gue secepatnya," kata Defran keluar meninggalkan club.

***
Berbeda dengan Defran, Dania sedang kesal dengan kelakuan Defran lelaki yang baru di temuinya hari ini, Dania mengambil handphonenya menelvon sahabatnya Yina. "Yina gue mau curhat sama luh" kata Dania tanpa basa-basi, "Eh ada apaan sih lo nelvon langsung mau curhat aja, ucapin salam dulu kek." Ucap Yina di seberang sana, "Yina tadi tu gue ketemu cowok tau gak dia langsung nyium kening gue. Emang sih tuh cowok tipe gue banget, selain ganteng, tinggi, hidung mancung dan tajir abis Yin, tapi gue kesal gak ada sopan santunnya." cerita Dania panjang lebar. " Seneng yah di cium cogan? tapi tu cowok kan baru ketemu sama lo, masak udah berani nyium sih! Pasti cowok gak bener tu." Ucap Yina

"Ya kali gue seneng, tapi iya juga yah tu pasti cowok brengsek, Tuhan jauhkanlah aku dari cowok itu." Doa Dania.

"Nia, gue mau tidur udah dulu yah curhatnya, bye jawab Yina." Pangilan pun berakhir, yah Yina aku blom selesai curhatnya." 

***
Sebulan kemudian Defran akan merencanakan rencananya menculik Dania, kejam memang sih tapi ini satu-satunya cara instan untuk mendapatkan Dania pikir Defran. Defran menunggu Dania keluar dari kosannya sejam, dua jam Dania belum juga memperlihatkan batang hidungnya hingga akhirnya yang di tunggu- tunggu keluar juga. Defran langsung membekap mulut Dania dengan sapu tangan yang sudah dia kasih obat bius, Dania berusaha berontak tapi kemudian semuanya gelap, Dania pinsan. Defran langsung membawa Dania ke mobilnya dan melajukan mobilnya ke apartemen milikknya. "Selamat Datang Dania Bella di dunia gue." kata Defran menyeringai senang,
Dania masih pinsan di gendongnya Nia ala bridal style ke kamarnya dan di letakkannya Dania di ranjangnya. Defran memandangi wajah Dania yang pingsan," cantik, sebentar lagi kamu akan jadi milikku sayang." Batinnya berteriak bahagia,  lalu Defran beranjak menelvon seorang. " Hallo, gimana penghulunya udah dateng belom? Bentar lagi Dania bangun gue gak mau tau pokoknya lo bawa surat yang gue minta dan bawa saksi, penghulu buat nikahin gue sama Dania, satu lagi lo jemput om Haris." Perintah Defran kepada orang yang di telvonnya. "Siap bos gue otw bareng saksi dan pak penghulu, om Haris juga udah sama gue sekarang." Kata orang di seberang sana, "oke gue tunggu, cepetan." Defran mengakhiri panggilannya.

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Where stories live. Discover now