Seorang mahasiswa fashion design yang harus rela jadi penata busana dan asisten manajer hanya untuk menolak keinginan papa nya bekerja di perusahaan yang bertolak belakang dengan cita-cita nya
-NZ
Ice prince dengan sejuta pesonanya y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai perkenalkan aku Naya, Naya Zeliandri. Mahasiswi fashion desain yang baru saja lulus dari l'Ecole Supérieure des Arts et techniques de la Mode (ESMOD), Perancis. Nina Garcia dan Thierry Mugler termasuk alumnus dari ESMOD. ESMOD merupakan sekolah fashion design pertama sekaligus tertua di Perancis yang didirikan pada tahun 1841, bagaimana keren bukan?.
***
Cita-cita yang udah sudah di impikan untuk membuat merk pakaian sendiri di Milan pupus sudah, masa depan yang sudah dirancang setelah lulus nyatanya tak seindah yang aku bayangkan selama hidup di dunia ini. saat kedua orang tua ku memintaku kembali ke Indonesia. Alasan klise, karena Oma rindu sama aku, yang notabene cucu paling bontot dari keluarga Wijaya. Cucu di keluarga wijaya hanya ada 4. Aku dan bang Dimas anak dari papa Angga dan mama Nia, dan sepupu aku, Bang Daniel dan kak Emily anak dari om Stephen dan tanta Lita, mereka Keluarga bule, karena tante Lita menikah sama om Stevan yang merupakan keturunan indo jerman, aku kadang Iri dengan bang Daniel dan kak Emily karena memiliki rambut blonde asli tanpa harus diwarnain seperti milikku. Aku dikeluarga wijaya menjadi cucu paling akhir setelah kak Emily. Jadi urutannya yang pertama Bang Dimas dan Bang Daniel seumuran hanya berbeda beberapa hari, lalu kak Emily yang 2 tahun lebih muda dari mereka dan terakhir aku beda 3 tahun dari kak Emily.
Jika kepulangan ku ke Indonesia untuk sementara saja, aku pasti merasa baik-baik saja. Tetapi diminta untuk tidak kembali Milan dan bekerja diperusahaan papan, aku tentu tidak Mau. Bukannya menjadi Kacang Lupa kulitnya. Ada luka yang ingin dia lupakan dan tentunya Milan adalah impian aku sejak kecil sejak pertama kali diajak sang mama melihat fashion show. Siapa yang tidak mau membuat merk sendiri di kota Milan, kota fashion di dunia. Tidak ada kan.
***
Akhirnya aku menyerah dan lebih memilih mengalah untuk kembali ke Indonesia, tapi tetap dengan satu syarat, aku tidak mau bekerja diperusahaan papa yang berkembang di bidang perhotelan. Itu sangat bertolak belakang dengan kecintaan ku terhadap fashion.
📞📱(Triiiinng.. triiinng triinng. )
"Halo ma, assamualaikum" aku menjawab panggilan dari mama yang sudah 3 tidak terjawab
""Naya sayang kapan kamu pulang, oma kamu udah kangen banget sama kamu katanya Nay." lagi dan lagi, mama memintaku untuk segera pulang.
"Iya ma, Naya nanti pulang setelah urusan disini selesai ma." Jawabku lalu kembali mengoreksi pekerjaan bersama Hazel.
"Urusan apa lagi sih Nay, kamu kan udah lulus lama ngapain lagi coba disana." mama mulai merajuk menunjukan bakat akting ala ibu -ibu di sinetron TV, luar biasa.
"Ehmm iya deh ma besok Naya pulang" Aku paham sekali watak mama yang akan merengek seperti bayi jika tidak dituruti, sebenarnya siapa yang manjadi ibu dan menjadi anak disini.
