26

334 41 1
                                    


Kelas untuk hari ini telah selesai, aku, Jeno dan Lami memutuskan untuk ke kantin karena perutku sudah demo daritadi.

"Hei!"

Panggil seorang namja dari arah belakang kami. Jaemin? Dia menghampiri kita dengan nafasnya yang ngos²an.

"Wae?". Tanya Jeno.

"Kau tahu Hina dimana?"

"Kita tidak tahu, tadi dia keluar duluan, yakan Koeun?"

"Yap. Benar."

"Ya sudah aku cari dia dulu."

Setelah Jaemin pergi, kami melanjutkan pergi ke kantin. Sesampainya di kantin kami memesan makanan lalu mencari tempat duduk.

"Duduk sini saja."

Ajak Lami, aku dan Jeno hanya menyetujui ajakkan dan duduk di bangku pojok. Saat sedang asik makan, Hina datang menghampiri kita.

"Yak! Minta minum."

"Kau kenapa?"

"Kalian tahu Jaemin dimana?"

Seketika kami bertiga tertawa karena pertanyaan Hina. Jaemin dan Hina itu pasangan yang aneh, bagaimana bisa mereka saling mencari satu sama lain, astaga pasangan aneh.

"Kau tahu Hina-ya? Jaemin juga sedang mencarimu."

"Oya? Ya sudah aku pergi dulu. Bye~ terima kasih minumannya."

Aku hanya menggeleng melihat tingkah laku Hina dan kembali memakan pesananku. Selesai makan aku memutuskan untuk pergi, karena aku tidak mau jadi 'obat nyamuk' antar Jeno dan Lami.

-----

Aneh. Daritadi pagi aku belum bertemu Mark sama sekali. Bahwa pesanku tidak balas olehnya, boro² di balas di baca saja tidak. Kurasa ia sedang sibuk.

  Brukkk...

Karena terus memikirkan Mark, aku tidak sengaja menabrak seseorang dan membuatnya jatuh. Langsung saja aku menolongnya untuk berdiri.

"Mianhae."

"Gwaenchana. Kau?"

"Eum? Kau? Kau yang dulu pernah bertemu denganku, bukan?"

Tanyaku kepada namja yang di depanku kalau tidak salah namanya.... Eumm... Siapa ya? Ah.. Aku ingat. Renjun. Ya, namanya Renjun. Namja itu hanya mengangguk dan tersenyum.

"Oya, aku ada kelas. Aku pergi dulu."

"Ne.."

Renjun pun pergi meninggalkanku yang masih berdiri menatapnya. Aku merasa ada angin yang menerpa telingaku. Saat ku menoleh ternyata Mark ada di sebelahku.

"Mark? Kau darimana saja, pesanku saja tidak kau balas."

"Hehehe.. Mian, aku tadi sibuk sekali."

"Oh.. Tidak apa-apa."

"Tadi itu.. Pacarmu?"

Tanya Mark, sontak saja aku menggeleng. Kulihat Mark hanya mengangguk dan ber-oh ria.

"Ku kira tadi itu pacarmu hehehe.."

"Aniyo."

'Bagaimana bisa dia pacarku, kan namja yang kucintai itu kau.'

TBC..

Silahkan comment dan vote-nya chingudeul..:))

Hello! Goodbye! • [Mark - Koeun]Where stories live. Discover now