Introduction

1.5K 5 0
                                    

Dulu aku pernah merasakan apa yang orang bilang patah hati. Bahkan aku bisa bilang bahwa apa yang aku rasakan saat itu adalah patah hati yang sangat dashyat. Aku bisa merasakan seolah sesuatu yang tajam masuk kedalam tubuhku, aku yakin jika itu bisa terlihat oleh kasat mata, mungkin benda itu berbentuk seperti pecahan kaca, yang menusuk dinding-dinding dadaku, sesak.

Kesakithatian yang dulu aku rasakan, akan selalu aku ingat karena ia meninggalkan jejak, kesakitan itu berbekas, aku akan selalu ingat. Saat terbangun dari tidur, aku bahkan pernah berharap untuk tidak terbangun, untuk apa lagi aku hidup? Untuk apa lagi aku masih bernafas kalau hanya untuk merasakan kesakitan ini.

Ragaku mungkin masih utuh, tapi jiwaku, tidak. Separuh jiwaku hilang, aku tidak bisa merasakan diriku seutuhnya lagi, aku terlalu sakit. Kesakitan itu merampas separuh jiwaku. Diriku tidak lengkap tanpa jiwa yang utuh. Pernahkah kau merasakan bahkan dirimu sendiri tidak tahu siapa dirimu lagi, karena dirimu bukan dirimu yang dulu, sakit itu merubahnya.

Aku tidak bisa melihat apapun, aku dibutakan oleh sakit ini. Untuk menggerakan kakiku saja, terasa sangat sulit, aku tidak punya tujuan. Semua makanan yang aku makan tidak berasa, semua tidak lagi berasa, yang aku rasakan saat itu hanyalah sesak dalam dadaku, wajahnya selalu terbayang, semua kenangan indah, ucapan manisnya, janji-janjinya, semuanya masih bisa aku ingat, tersimpan jelas dikepalaku, dan saat itu setiap menit, setiap detik semua kenangan itu terngiang dalam pikiranku. Hanya dia, cinta pertamaku.

Aku tidak pernah berusaha menceritakan apa yang aku rasakan, kepada siapapun, karena aku tahu tidak akan ada seorangpun yang mengerti apa yang aku rasakan, aku yakin. Aku mengerti kenapa tidak akan ada orang lain yang mengerti, dan aku tidak memaksakan orang lain untuk mengerti, justru aku yang mencoba mengerti mereka, aku tahu bahwa orang lain hanya melihat dan menilai, mereka tidak merasakan, hanya aku, bahkan dia yang membuatku seperti itupun tidak akan tahu seberapa sakitnya aku, dia tinggalkan.

Hanya ada 2 hal didunia ini yang tidak memiliki alasan, yang pertama adalah mempercayai Tuhan, beriman kepadaNya, dan yang kedua adalah mencintai seseorang.
Aku tidak punya alasan jelas mengapa aku sangat mencintainya, mungkin karena dia cinta pertamaku, tapi aku yakin apa yang aku rasakan lebih dari itu. Cinta ini sangat besar, cinta ini bahkan terlalu besar, ini lebih dari sekedar cinta pertama.

Aku disini bukan untuk menjelaskan dan memberitahumu seberapa aku mencintai orang itu, ini bukan masalah tentang dia, sama sekali bukan itu. Disini aku ingin mencoba bercerita bagaimana akhirnya aku bisa bangkit dari keterpurukan yang terjadi beberapa tahun lalu.

Ini adalah ceritaku menemukan banyak hal indah setelah aku mengerti bagaimana cara menyembuhkan diri sendiri, bagaimana cara melupakan, memaafkan, dan melanjutkan hidupku setelahnya.

Aku yakin, everything happens for a reason, setelah aku menemukan jawabannya kenapa dan bagaimana, sekarang aku lebih tahu apa yang harus aku lakukan kedepannya, dan bagaimana seharusnya aku menghadapi hal-hal dalam hidupku.

Ini bukan cerita tentang kesedihan, bukan hanya itu, justru ini cerita tentang belajar, dan berdiri lagi setelah terjatuh, aku yakin semua orang didunia ini pernah merasasakan jatuh cinta, dan aku yakin semua orang bisa jatuh cinta, tapi akupun yakin, tidak semua orang bisa bangun dari cintanya yang gagal.

Ini ceritaku, hidupku, dan pengalamanku, caraku bagaimana akhirnya aku terbangun lagi dan menemukan hal yang lebih indah dari sekedar cinta pertamaku.

Pain Demands To Be FeltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang