Bab 1

439 12 2
                                    

Kediaman Celestyn 

   Langit hari ini tampak mendung

   Angin musim dingin bertiup dengan kencang, membuat Clara yang sedari tadi berdiri dekat jendela kamarnya menggigil kedinginan. Ia tahu sebentar lagi akan turun hujan sehingga ia segera menutup jendela kamarnya dan mencari sesuatu yang dapat menghangatkan dirinya. Ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menarik selimut untuk menghangatkan dirinya. Dalam sekejap, ia sudah merasa mengantuk dan ingin segera tertidur, namun dikejutkan dengan bunyi ketukan pintu.

   "Sayang...boleh mama masuk?" Tanya seseorang di balik pintu yang ternyata adalah mamanya.

   "Oh, tentu ma"

    Pintu kamar Clara dibuka dengan perlahan, menampakkan seorang wanita paruh bayah sedang memegang segelas minuman hangat unuk diberikan kepada putrinya.

   "Ini" Ibunya menyodorkan segelas coklat panas untuk Clara.

   Clara menerimanya dengan senang hati. Ibunya begitu tahu apa yang ia inginkan disaat seperti ini.


   "Thanks Mom" katanya sambil menyeruput perlahan cokelat panas itu.

   "Are you cold dear? You want me to get warm clothes for you?" Tanya mamanya.

   "Tidak perlu ma, coklat panas yang mama buat ini sudah cukup untuk menghangatkan tubuhku" balas Clara tersenyum.

   "Baiklah, kalu begitu kamu habiskan ya"

   Clara mengiyakan perkataan mamanya dan kembali meneguk coklat panasnya.

   "Kamu punya acara tidak malam ini?" tanya mamanya kembali

Clara menggeleng namun tetap meneguk minumannya.

   "Kamu mau tidak menemani papa dan mama?"

   "Kemana?" 

   "Keluarga kita diundang untuk makan malam di rumah keluarga Gallagher"

   "Gallagher?...terdengar baru untukku, apa itu kenalannya papa atau mama?" tanya Clara penasaran.

   "Yah...Lucas Gallagher adalah orang yang mengundang kita, yang juga adalah teman baik papamu sewaktu masih kuliah di Inggris dan berencana untuk menetap di Indonesia untuk sementara waktu" terang mamanya.


   Papa Clara dulunya bersekolah di universitas Inggris sehingga mempunyai banyak kenalan di sana. Ia juga baik hati dan suka menolong, karena itu ia disenangi banyak orang saat itu, termasuk mamanya. Mama Clara adalah orang berkebangsaan Inggris yang menikah dengan papanya, sehingga tidak salah kalau Clara memiliki paras layaknya orang eropa.

   "Hmm...baiklah ma, akan kutemani" kata Clara

   "Alright, immediately change your clothes, mom and dad will be waiting for you" balas mamanya segera beranjak keluar dari kamar.

   Setelah menghabiskan minumannya, Clara bergegas menuju lemari pakaian dan mulai menyeleksi satu per satu gaun yang akan ia kenakan nanti. Soal urusan pakaian, Clara lebih suka memakai pakaian yang terlihat sederhana namun modis. Ia memutuskan mengenakan gaun berwarna kuning keemasan yang panjangnya selutut.

   Dua puluh menit kemudian, Clara terlihat keluar dari kamarnya dan bergegas menuju ke lantai bawah tempat mama dan papanya menunggu. Mama dan papanya terkesiap melihat penampilan putri mereka yang begitu menawan dengan gaun keemasan selutut yang ia kenakan. Rambut ikal panjang yang dibiarkan tergerai dengan hiasan jepitan dan sepatu ballet –yah, Clara memang tidak hobi memakai sepatu hak tinggi yang membuat betisnya sakit jika terlalu lama memakainya- yang senada dengan gaun yang dikenakannya membuatnya terlihat seperti putri yang cantik.

Unable To ReachWhere stories live. Discover now