Aku memilih-milih gaun-gaun yang berada di lemariku, dan memutuskan untuk mengenakan gaun yang diberi oleh ibuku. Gaun itu sangat sederhana dan simple tapi tetap anggun persis seperti kepribadianku.

"Aku sudah siap, ayo kita pergi" ucapku yang sudah siap dengan gaun yang ku kenakan.

"Nona Irene, Tuan dan Nyonya Choi sudah berangkat duluan dan anda di suruh untuk menyusul" ucap seorang maid kepadaku.

"Apa mereka meninggalkanku?! Hah!" Aku menghela napasku kasar sambil mengipas-ngipas tanganku kemukaku.

Sekarang aku sangat marah, mereka menyuruhku untuk pergi tapi mereka malah meninggalkanku seenak hati.

"Nona kita akan pergi sekarang, mobil sudah siap" ucap salah satu maid, dan menuntunku untuk keluar rumah. Dengan malas aku akhirnya mengikutinya.

"Berapa lama lagi kita akan sampai pak?" Tanyaku pada supir didepanku.

"Tidak akan lama Nona" jawabnya sopan.

"Mengapa kita disini?" Tanyaku heran.

Bagaimana tidak? Sekarang aku berada di sebuah perumahan yang sangat elit. Ku kira acara tersebut diadakan di sebuah gedung pencakar langit. Tapi tidak, acara itu diadakan di sebuah rumah tingkat dua yang sangat mewah dan modern.

"Rumah ini sangat menakjubkan" ucapku seraya keluar dari mobil saat pintu mobil terbuka.

Cekrek! Jepret!

Saat aku keluar, aku di sambut dengan banyak kamera yang memfotoku. Saat aku berjalan di karpet merah yang disediakan aku hanya bisa tersenyum canggung. Dibelakangku terdapat seorang wanita yang mungkin adalah anak salah satu pengusaha besar korea.


 Dibelakangku terdapat seorang wanita yang mungkin adalah anak salah satu pengusaha besar korea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Saat aku sampai di dalam, aku bingung harus kemana. Aku sendirian disini dan tidak tahu ayah maupun kakakku dimana.

"hey!" panggil seseorang dari arah belakang, aku menoleh mengikuti arah suara.

"Kyungsoo!" Pekikku.

"Yak! Pelankan suaramu" ucapnya kesal dan aku mengangguk. "Kau juga disini?" Lanjutnya.

"Eoh" jawabku dan dia mengangguk. "Kyungsoo-ah," panggilku.

"Wae?"

"Temani aku mencari ayah atau kakakku" pinta ku dan ia hanya melotot kepadaku.

"Bagaimana bisa kau kehilangan mereka? Disini sangat luas, kita harus mencarinya dimana"

"Aku tidak kehilangan mereka, hanya saja tadi aku sedikit terlambat dan mereka meninggalkanku" jelasku dan kyungsoo hanya tertawa mengejekku.

The Crown •REVISI•Where stories live. Discover now