Bubble Tea

351 32 2
                                    

Sehun's

Entah dimana sekarang aku, aku merasa seperti pundakku kini sangat ringan tidak ada lagi beban yang selalu membuatku lelah dan menyerah.

Di sekelilingku hanya terlihat pepohonan, suara burung yang berkicauan terdengar jelas di sini. Angin sejuk berhembus kesana kemari. Disini sangat nyaman. Tapi dimana ini?

Seingatku, aku sedang berada di pesawat bersama Chanyeol. Apa pesawat yang ku tumpangi jatuh dan sekarang aku sudah meninggal. Jika aku sudah meninggal berarti aku di-

"Sehun-ah" suara lembut memanggilku, suara itu sangat familiar, bukan familiar lagi suara ini sangat ku kenal, ini suara ibuku. Aku sangat hafal dengan suaranya.

"Sehun-ah" panggil suara itu lagi, aku mencari-cari asal suara itu, tapi tidak ada seorangpun disini.

Tiba-tiba mataku menangkap sebuah bayangan, bayangan itu sangat jauh di depan sana. Aku berjalan menuju bayangan itu.

Bayangan itu adalah seorang perempuan, saat ini ia sedang membelakangiku, ia berpakaian dress panjang berwarna putih. Aku mencoba untuk memanggilnya tapi tidak bisa suaraku seperti ada yang menekannya tidak bisa keluar.

Aku memberanikan diri untuk lebih dekat dengannya, semakin dekat aku seperti mengenalinya.

Dan pada saat jarak hanya sekitar lima langkah, wanita itu berbalik betapa terkejutnya aku, dia adalah ibuku, dia tersenyum kepadaku. Matanya yang sayu menatapku lembut.

Dugaanku benar aku sudah meninggal.

Aku ingin segara memeluknya, tapi tidak bisa badanku seperti ada yang menahannya begitu pula juga suaraku.

"Sehun-ah~, percayalah appamu" ucapnya dan langsung menghilang di dalam cahaya.

"Eomma" batinku.

"Eomma selalu bersamamu Sehun-ah" ucapnya dari atas langit. Aku melihat kearah langit, terlihat wajah ibuku tersenyum bahagia.

Tiba-tiba semua menjadi gelap, aku tidak bisa melihat apapun, dan tanpa sengaja aku tersandung seseuatu.

Bukannya jatuh, badanku malah bergetar sangat hebat dan cahaya yang menyilaukan datang entah darimana, refleks aku menutup mataku. Tak lama, aku perlahan membuka mataku.

Aku melihat sekelilingku ini masih di pesawat, di sampingku ada Chanyeol yang sedang asyik bermain game.
Aku memperbaiki posisiku.

"Sehun" panggil Chanyeol. Aku menoleh ke arahnya.

"Kau menangis?" Tanyanya. Aku bingung dengan perkataannya, tapi benar air mata sudah membasahi pipiku.

Aku mengelap air mataku. "Kau kenapa? Mimpi buruk?" Tanyanya lagi.

"Tidak" gelengku.

"Lalu?"

"Eomma datang didalam mimpiku"

---------"---------

"cobalah ini" ucap Wendy, sambil menyodorkan sebuah dress kepada Irene.

"aku akan menemuinya di bandara Wen" ucap Irene, dress yang tadi dikasih dia taruh di kasurnya.

"Lagipula aku malas untuk bertemu dengannya, aku tidak mau bertunangan Wen" lanjut Irene yang duduk di kasur.

"Tidak, kau harus menemuinya. Kau harus membuka hatimu kali ini" ucap Wendy masih sibuk mencari pakaian yang cocok untuk Irene.

"Tapi Wen-"

"Tidak ada tapi-tapian Irene" ucap Taeyeon, ia berjalan menuju Irene sambil membawa beberapa pakaian.

The Crown •REVISI•Where stories live. Discover now