PART 1

1.7K 224 303
                                    

Arti Shoelaces adalah tali sepatu.

* * *

Suara sepatu kets menggema di koridor sekolah. Matahari sudah terik walaupun masih memancarkan cahaya yang hangat menyentuh kulit.

Seorang gadis mengangkat lengannya ke depan melihat jam di tangannya yang berwarna hitam kontras sekali dengan kulitnya yang seputih susu.

Pukul delapan pagi, gadis itu menghela napas panjang sambil melanjutkan langkahnya menuju ke kantin menunggu bel berikutnya berbunyi. Gadis itu sama sekali tidak peduli dengan beberapa siswa yang sesekali melongok melihat dirinya berjalan melewati koridor dengan santainya.

Setelah sampai di kantin, gadis itu memilih menaiki anak tangga menuju kantin lantai dua yang lebih sepi. Karena saat ia menginjakkan kaki di lantai pertama kantin dipenuhi kumpulan anak cowok yang sepertinya jam pelajaran di kelas mereka kosong jadi mereka berkumpul di kantin atau mungkin cowok-cowok itu membolos? Hah! Peduli setan.

"Bu, nasi goreng sama es teh ya." Pesan gadis itu langsung duduk di meja kantin lantai dua yang hanya diisi olehnya. Memang benar, sebagai murid yang baik harusnya jam delapan dia ada di kelas dan mengikuti KBM namun gadis itu bukan termasuk barisan murid yang baik.

Gadis itu baru bangun jam tujuh pagi tadi. Dan bersiap-siap secara ogah-ogahan menuju ke sekolah. Belum lagi Bi Inah-pembantunya di rumah-lama sekali mengikat tali sepatu ketsnya.

Gadis itu melihat atap kantin dengan mata bergulir ke sana ke mari merasa bosan berada di kantin tapi menurutnya ini lebih baik dibanding dia berada di kelas.

Ini semua karena perintah ayahnya untuk tetap sekolah walaupun sekeras apapun gadis tersebut tidak mau sekolah. Setiap hari berangkat jam delapan pagi dan pulang seenaknya sendiri.

Namanya? Tidak ada yang tau persis namanya. Ayahnya adalah pemilik sekolah swasta ini. Dan gadis tersebut enggan atau bahkan terlalu malas untuk memperkenalkan diri pada siswa lain.

Maka satu sekolah yang tau bahwa dia anak pemilik sekolah hanya memanggilnya Nona Kevias atau panggilannya adalah Kev. Karena nama ayahnya adalah Aries Kevias.

Dari kelas lima SD dia terbiasa homeschooling itu keinginannya sendiri. Dia pindah rumah dari Bandung ke Jakarta untuk mengikuti ayahnya yg sedang mengejar bisnisnya saat itu.

Bukannya dia tidak punya teman, banyak orang di SMA Budi Bhakti yang ingin berteman dengannya. Secara dia anak pemilik sekolah yang sudah dipastikan berduit banyak.

Itulah yang membuat gadis itu-Nona Kevias- tidak pernah merekrut satu orang pun menjadi temannya karena mereka semua munafik.

"Ini teh pesenanya..." kata Bu kantin seraya meletakan sepiring nasi goreng yang masih hangat dan es teh dingin yang kepulnya mengenai wajah Kev.

Mengucapkan terima kasih ala kadarnya Nona Kevias segera melahap makanannya karena dia belum sarapan. Ayahnya saja sudah berangkat kerja pukul tujuh pagi itu pun sudah kewalahan membangunkan Kev sejak pukul setengah enam.

Jangan salah dengan kepintarannya, Kev anak yang pintar karena selama empat tahun dia mendapatkan pendidikan yang khusus di homeschooling membuatnya pintar di luar kepala mapel apapun. Kev sangat tertutup di sekolah.

Itulah Nona Kevias. Selamat datang di kehidupannya yang membosankan.

* * *

Vote dan comment ya guys biar aku semangat nulisnya.

Shoelaces [Completed]Where stories live. Discover now