14. My Life (Part 1)

329 24 5
                                    

~The day when Jina go to Japan~

Setelah menenangkan hatinya di Sungai Han, tempat terakhirnya selama beberapa hari menghabiskan waktu bersama Jina sebelum berangkat ke Jepang, dengan berat hati akhirnya Lee Eunhyuk memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Kim, bagaimanapun ia harus memberi laporan pada Ny. Kim. Jika menurut kehendak hati Hyuk sangat enggan kembali dan melangkahkan kaki ke rumah itu, karena di sana sangat banyak kenangan yang ia simpan saat bersama Jina terhitung sejak ia menginjakkan kaki di sana. Sangat berat rasanya kembali ke rumah besar itu tanpa ada sosok Jina yang biasa ia temui setiap saat.

@Kediaman Keluarga Kim

"Bocah itu sudah berangkat?" Tanya Maeri menyambut kedatangan Hyuk tepat sebelum Hyuk melangkahkan kakinya ke rumah utama keluarga Kim.

"Eoh ne, tadi aku punya sedikit urusan makanya aku tidak bisa langsung pulang." ujar Hyuk beralasan.

"Arra. Kau butuh waktu untuk menangis, menenangkan hati dan pikiranmu, tidak perlu menutupinya." Ucap Maeri blak-blakan melihat mata Hyuk yang masih sembab dan merah, ucapan Maeri terang membuat Hyuk sedikit malu dan salah tingkah namun tetap berusaha bersikap biasa.

"Tarawa." titah Maeri melangkah duluan, hingga Hyuk harus menunda laporannya pada Ny. Kim.

***

@Maeri's Room

"Saat kau memberikan laporan nanti mintalah Jina padanya?" Ucap Maeri tepat saat Hyuk menutup pintu ruangan itu.

"Ne?" Bingung Hyuk akan pernyatan Maeri takut jika ia salah dengar karena sebenarnya pikirannya masih pada Jina.

"Akuilah kalau kau menyukainya. Ah anniy, lebih tepatnya kau mencintainya. Kau mencintai putri kecilkukan?" Todong Maeri membuat Hyuk benar-benar terbelalak kaget, jika sekarang dia sedang makan dapat dipastikan ia telah tersedak sendok.

"................."

"Jika kau tidak segera mendapatkan restunya (Ny. Kim) jangan salahkan aku jika Jina akan ku jodohkan dengan namja lain. Kau tahu aku mempunyai banyak stok namja yang siap memperjuangkan Jina."

"...................."

"Bagaimana jika ku beritahu, Jina juga menyukaimu. Apa kau masih akan diam saja? Menunggu seperti ini? ku rasa saat ini dia sedang menagis di pesawat karena berpisah denganmu."

"Ne?"

"Aigoo. ckckck.. Kau benar-benar lamban. Kau sungguh tidak tahu jika Jina menyukaimu? bahkan jika sekarang kau memintanya kembali dapat dipastikan dia akan melakukan aksi gila meminta pilot putar haluan kembali ke Korea atau mungkin ia akan melompat turun dari pesawat jika permintaanya tidak dipenuhi, tapi kau bahkan tidak menyadari perasaanmu sendiri." Ucap Maeri terus menantang Hyuk.

"........................"

"Aku tahu apa yang kalian pikirkan tentangku, tapi jangan berfikir aku tidak tahu apa-apa soal kalian, aku tahu bagaimana perkembangan cinta Jongwoon dan Geun Young setiap detiknya, juga perasaanmu terhadap Jina, bagaimana cinta itu perlahan tumbuh di hati Jina, tapi putriku begitu polos dan naif, ia sama sepertimu tak menyadari perasaanya sendiri karena tertutupi rasa nyaman dan saling memiliki saat kalian bersama, tapi sekarang kalian sama-sama menderita dan tersiksa." -Lagi- ucapan Maeri bagai cambuk yang melecuti setiap relung hati dan pikiran Hyuk.

"................."

"Anggaplah aku mendukungmu sekarang, tapi jangan berfikir aku akan mendukungmu selamanya, aku tidak suka orang yang lamban. Jangan biarkan wanita menunggu terlalu lama tanpa kepastian, karena dia akan segera berpaling darimu sekalipun dia mencintaimu, tapi jika kau memberinya kepastian sekalipun harus menunggu lama pasti akan dilakukannya. Kau tahu Jina sangat gampang merubah pikirannya."

PROTECT MY AGASSIWhere stories live. Discover now