9. Miss You

226 22 1
                                    

@Jina's Room

"Apa kau hanya akan seperti itu?" Tanya Hyuk bermaksud memprotes pakaian Jina yang hanya menggunakan kaos lengan panjang dan hotpant berbahan denim.

"Wae-yo? apa ada yang salah dengan pakaianku?"

"Bukankah kau minta berkendara dengan motor?"

"Eoh. So what the matter?"

"Bermotor dan bermobil itu berbeda. Jika kau seperti itu di dalam mobil aku tidak akan mempermasalahkannya karena tidak akan ada yang melihatmu saat di mobil, tapi ketika berkendara dengan motor kau akan menjadi tontonan setiap orang yang kita lalu di jalan, apa kau ingin semua namja melihatmu? dan apa kau tidak lihat sinar matahari di luar, itu akan membakar kulitmu." Ucap Eunhyuk membuat Jina memperhatikan kembali penampilannya.

"Arraso. Keluarlah, akan ku ganti." Ucap Jina mengerti maksud Hyuk.

.

.

"Kajja." Ucap Jina yang sudah duduk di belakang Eunhyuk.

"Kau sudah siap." Ucap Hyuk sekilas memerhatikan Jina dari posisinya terlihat Jina sudah menggunakan Jeans panjang dan rompi berbahan denim senada dengan Jeans yang di kenakanya. "Kenapa kau tidak menggunakan Jaket?" tanya Hyuk merasa rompi yang Jina gunakan sama sekali tidak berfungsi menghalau angin masuk ke tubuhnya.

"Aaiissh kau cerewet sekali. Lihatlah matahari ini, aku bisa meleleh memakai jaket, lagi pula yang perlu memakai jaket itu kau. Angin tidak akan masuk dalam tubuhku karena terhalang tubuhmu." Protes Jina seraya memeluk pinggang Hyuk bersiap pergi, ia terlihat benar-benar bersemangat dan antusias hari itu.

"Culbaaal." Ucap Jina mengacungkan tangan kanannya ke udara, dan dengan segera Hyuk melajukan motornya membuat Jina yang hanya berpegang dengan satu tangan tersentak dan segera memeluk erat Hyuk sehingga ia bisa menghirup aroma maskulin yang terpancar dari tubuh Hyuk, aroma yang mengingatkanya pada seseorang yang hampir terlupakan.

Sesekali Jina mengeratkan pelukannya di pinggang Hyuk saat Hyuk membelah jalanan yang sepi dengan kecepatan penuh, sesekali ia membentangkan kedua tangannya ke samping saat Hyuk mengurangi kecepatannya menikmati angin dan sinar matahari yang menerpa kulitnya, bahkan Hyuk terpaksa mengurangi kecepatanya seraya memegang tangan Jina yang masih melingkar di pinggangnya saat dirasa Jina tengah tertidur di punggungnya. Puas berkendara dengan motor, Jina meminta istirahat di tepi Sungai Han sambil menikmati sinar matahari sore.

"Kau benar-benar luar biasa Kim Jina, baru kau yeoja yang bisa tidur di atas motor." Ucap Hyuk seraya menyerahkan sebotol minuman kaleng segar.

"Wae? memangnya sudah berapa banyak Yeoja yang kau bawa berkendara dengan motormu?"

"Kau yang ke-tiga." Ucap Hyuk menatap lurus ke arah Sungai Han.

"Ke tiga?" Kecewa Jina. "Lalu siapa yang pertama dan kedua? Apa dia Yeojamu? Yeojachingu?"

"Bukankah hari ini sebelum kau, ada Young yang naik motorku? Berarti dia yang ke-dua." Ucap Hyuk kali ini mengalihkan pandanganya pada Jina.

"Geure?" senang Jina. "Lalu siapa yang pertama?"

"Kau tak bisa menebaknya? orang sepertiku tidak punya waktu untuk berkencan. Apalagi pekerjaanku pun juga tidak mendukungku untuk memiliki yeojachingu."

"Hana." Simpul Jina.

"Eoh, dia yang pertama, dan seharusnya kau yang kedua tadi." Ucap Hyuk diakhiri Gummy smilenya. "Helm itu, kenapa kau masih menyimpannya?" tanya Hyuk.

"Igo." Tanya Jina memperlihatkan helm yang sejak tadi di pangkunya. "Jadi benar kau namja itu." ingat Jina pada namja misterius yang menyelamatkannya dari kejaran bodyguard Jiyeon beberapa waktu lalu sebelum Hyuk menjadi bodyguardnya.

PROTECT MY AGASSIWhere stories live. Discover now