11. The Wedding (Part 2)

182 19 0
                                    

hai chingu.. mian late post, semoga kalian tetap sabar nungguin kelanjutan FF gaje ini.



Setibanya di Korea Hyuk segera menemui Ny. Kim memberitahu segala hal mulai dari respon Jina atas perjodohan itu, hingga kegagalannya membuat Jina bertemu dengan namja yang dimaksudkan Ny. Kim. Usai menemui Ny. Kim, Hyuk segera kembali ke kamarnya, ada hal yang sangat ingin dilakukannya sejak dari Jepang, Hyuk sangat penasaran akan isi box yang di bawanya dan begitu tiba di kamar dengan segera ia membuka box tersebut yang ternyata semuanya adalah barang-barang miliknya.

Sebuah Helm yang diberikanya saat menyelamatkan Jina dari kejaran bodyguarg Jiyeon, Helm yang mempertemukannya dengan Jina untuk pertama kalinya. Sebuah Blazzer hitam yang bahkan masih ia rasakan aroma parfumnya karena memang Jina tak pernah mencucinya, blazer yang ia gunakan untuk menutupi bahu Jina saat ia kalah taruhan dengan Hyo-Shin dan mengharuskannya berdandan feminim, menggunakan dress tanpa lengan dan Alis Shinchan. Sebuah Topi yang ia pakaikan saat Jina kepanasan, sepasang boneka yang selalu menemaninya tidur yang diambil Jina sebelum ia ke Jepang.

'Karena kau tidak tidak bisa ikut denganku, maka kau harus memberikan boneka ini padaku.' Ucap Jina saat itu. 'Biarkan mereka menemaniku selama di Jepang.'

'Arraso. Kau harus menjaga mereka. Koek?' Pinta Hyuk

'Ne. Yaksuke.'

Hyuk sedikit tersenyum getir mengingat momentnya bersama Jina. Ia tidak menyangka Jina menyimpan semua benda itu bahkan hingga membawanya ke Jepang, tanpa disadari air mata Hyuk mengalir membasahi pipinya, dipeluknya erat kedua boneka tersebut seiring tangisnya yang semakin menjadi.

***

'Jina-ah. dengarkan Halmoni.' Pinta Ny. Kim di sebarang telfon. 'Maeri telah membicarakan perihal perjodohanmu dengan keluarga Kang, dan keluarga Kang telah menyetujui perjodohan ini.'

'Na ara halmoni. Aku menyetujui perjodohan itu, lakukan apa saja yang ingin kalian lakukan, menjodohkanku, menikahkanku, terserah. Siapapun namjanya aku tidak peduli. Aku tahu kalian telah merencanakanya dengan baik.' Ucap Jina yang telah pasrah ia bosan mendengar permintaan Ny. Kim yang hampir setiap hari menghubunginya hanya untuk membicarakan hal yang sama ditambah lagi ia sudah kehilangan semangatnya terhitung sejak Hyuk memberitahukan perihal pernikahannya.

'Geure. Bagus Kim Jina seharusnya sejak awal kau menyetujuinya. Kalau begitu akan ku urus perjodohanmu bulan depan dan kalian bisa menikah setelah kau menyelesaikan studimu, setidaknya ini bisa mambungkam mulut Maeri.' Lega Ny. Kim akan keputusan Jina. 'Kalau begini aku bisa fokus mengurus pernikahan Eunhyuk. Kau tahu minggu depan adalah pernikahannya, apa kau akan datang?' Ucapnya Ny. Kim semakin melukai perasaan Jina.

'Minggu depan?'

'Eoh. Wae? Kau ingin datang? Pulanglah. Kali ini kau ku izinkan. Kau tahu calon istrinya sangat cantik. Hyuk benar-benar pandai memilih Yeoja itu sebagai istrinya.' Puji Ny.Kim semakin menorehkan luka di hati Jina.

'Halmoni mengenalnya?'

'Eoh. Sebenarnya aku tidak terlalu mengenalnya, tapi ku rasa mereka pasangan yang cocok.'

'Kalo Begitu aku ingin perjodohan ini dipercepat.' putus Jina seketika, sebenarnya karena terbawa emosi. 'anniy, aku ingin pernikahan kami segera dilangsungkan. Minggu depan!' ucapnya lagi tanpa nada tawar menawar.

'WMO? jangan bercanda Kim Jina, apa kau sedang mempermaikanku eoh? Baru saja kau membuatku senang karena menyetujui perjodohanku, lalu sekarang.'

PROTECT MY AGASSIWhere stories live. Discover now