Chapter 5

5.1K 482 16
                                    

Hyeri's Pov.

Aku merasa aneh, teman-teman sekelasku memandangku curiga. Mereka sedang berjalan jalan di sana, atau sekedar lewat saja.

Aku ingat aku tidak masuk sekolah hari ini, alasanku sakit. Mungkin karna itu, mereka pasti berpikir bahwa Surat izin ku itu cuma bohong belaka, mereka pasti berpikir aku hanya menghindari ujian praktek hari ini.

Mengapa juga aku harus keluar sore ini, aku tidak berpikir panjang.

Aku mencoba menyapa teman sekelasku tapi mereka hanya bilang .

Hyeri berbohong...kau hanya pura2 sakit...kau tidak akan bayangkan rasanya ujian sendirian, itu mengerikan... Hmm Hyeri berbohong untuk menghindari ujian ya.

Baiklah sekarang mereka mulai terdengar seperti suara mahluk gaib di telingaku.

Aku mulai takut, malu tepatnya. Aku hanya membalas setiap pandangan mereka dengan senyuman kecut, Aku benar benar malu.

Aku duduk merenung sore ini ditepi sungai Han. Melihat orang-orang berjalan-jalan sekedar menikmati sore ini, walaupun dingin.

Baiklah aku abaikan saja mereka, aku yakin ulangan seorang diri tidak akan semengerikan yang mereka katakan.

Aku masih merenungkan kejadian tadi pagi, yang sudah bertahun tahun aku tidak rasakan.

Ya, itu kejadian buruk, setiap saat kepalaku sakit selalu saja ada bayangan aneh yang menakutiku.

Tentu saja aku tidak mengerti, itu bukan hantu ataupun malaikat pencabut nyawa.

Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ibuku dan dokter Jung bicarakan, mereka bicara di ruangan dokter Jung dan aku hanya menguping dari luar.

.

.

.

Author's Pov.

Pria itu berjalan menyusuri tepi sungai Han, sepertinya tempat destinasinya adalah bangku taman yang selalu ia duduki, tapi aneh dari kejauhan ada seorang yang duduk disana, padahal sisi itu sepi dari masyarakat Seoul.

Itu seorang wanita. Ya, itu Hyeri. Sepertinya Yoongi sudah mengenalinya.

"Itu Hyeri, kenapa dia ada di sini ?, bukankah dia sakit?, tapi mengapa dia keluar rumah ?." ia terus berjalan lurus ke depan, dia menghampiri Hyeri (?).

"Bukankah kau sedang sakit?," Tanya Yoongi seraya duduk tepat di samping Hyeri.

Sontak, Hyeri kaget, ia langsung berdiri dan berekspresi seakan-akan sedang bermimpi. "Mwo ?, kenapa kau ada disini. ja...jangan-jangan kau mengikuti, kau mengikutiku ya, ka...kau...." dia mendekap mulutnya sendiri.

"Diamlah, kau tidak perlu sekaget dan setakut itu padaku, aku bukan pembunuh bayaran." jawabnya datar.

"Hmm, ta...tapi kenapa kau menghampiriku." Hyeri menyeret kata-katanya.

Bagaimana tidak, seorang Min Yoongi yang menyebalkan, sinis dan menyeramkan serta selalu ia ingin hindari sekarang duduk di sampingnya.

Entah mengapa ia merasa Yoongi seorang yang lembut dan sangat baik. Hyeri tidak mengerti semua pertanyaan yang bertabrakan dalam pikirannya.

Keheningan terjadi beberapa menit di sana, hanya hembusan angin dingin yang berlalu, sehingga Hyeri menggigil beberpa kali.

Yoongi membuka mulutnya.

"Aku minta maaf untuk kejadian kemarin. Minhee memang tidak tahu diri, tapi dia tetap anggota grupku. Mianhe," Yoongi menundukkan kepalanya kemudian kembali memandang sungai Han yang tenang, itu menenangkan pikirannya.

Miracle Love [END]Where stories live. Discover now