Dijemput

11.6K 267 0
                                    

Aku sudah sebulan tinggal di kota McKinney. Atas pertolongan orang tuanya Crystal, aku akhirnya punya juga insurance kesehatan yang ternyata amat aku perlukan karena setiap bulan harus check up ke dokter ob-gyn. Untuk sementara aku bekerja sebagai usher (yang merobek tiket masuk bioskop) di bioskop kecil kota itu. Kehamilan aku udah mencapai 12 minggu.

Untuk gak membuat orang tuaku bingung, setiap dua minggu sekali ku telepon mereka untuk sekadar berbicara. Aku belum memberi tahu mereka bahwa aku sudah mengambil sabbatical dari kuliahku. Apalagi untuk memberi tahu kehamilanku. Masih belum sanggup.

Jum’at malam itu aku bekerja larut. Kebagian giliran yang menutup bioskop, sesudah pertunjukan midnight terakhir. Aku masih sibuk memvakum bekas-bekas pop corn ketika suara familiar berkata, “Tia, tinggalin aja. Nanti aku yang selesein. Udah malam banget, nanti kaki kamu bengkak.” Itu suara Eric. Dia atasan aku sebenarnya, tapi karena usia kita gak jauh beda, kita berteman baik. Dia sendiri cuma mengambil pekerjaan ini sebagai tambahan aja selama liburan musim panas. Begitu musim gugur nanti, ia akan kembali lagi ke kota tempat dia kuliah. “Gak papa, Eric. Tanggung, bentar lagi juga bersih.” Entah kenapa, aku selalu suka proses membersihkan sesuatu. Ada perasaan puas begitu selesai dan memandang hasil pekerjaan itu. Aku masih naik turun di isle bioskop dengan vacuum kecilku.  Tiba-tiba ia mencolek bahuku “ada yang mencari kamu, dari tadi menunggu disitu.” Aku terlonjak kaget karena gak nyangka Eric sudah ada di belakangku. “Ups, sorry, little girl. Aku gak maksud nakut-nakutin kamu” katanya tertawa mendengar teriakan kagetku.

Ia kemudian mengambil alih vakum itu dari tanganku. Aku berjalan menuruni tangga bioskop, menuju tempat yang Eric maksud. Sumpah, kaget banget melihat sosok Jay disitu sedang membaca. Kuperhatikan sosoknya. Masih sama, dengan kacamata yang hanya ia pakai kalau lagi membaca atau bekerja, kulit putihnya yang sering terlihat terlalu putih, dagunya yang keras, dan jidatnya yang lebar. Sungguh, he can always take my breath away. Salah satu orang paling pintar dan sekaligus terbodoh yang pernah aku tahu.

“Hi” kataku

Ia mendongak, tersenyum, dan berkata “Where the hell have you been, young lady?”

Aku mengambil tempat di sisinya, “Disini, gak kemana-mana.”
“Kok gak bilang-bilang perginya?”

“Ya kamu juga gak nelepon-nelepon.”

“Aku tinggal lebih lama dari yang aku perkirain di San Antonio. Tau-tau waktu aku telepon kamu udah gak ada. Crystal ngasih tau kamu ada dimana, wow...hampir-hampir aku bisa ngerasain pandangan bencinya dia ngeliat aku, hahahahaha!” gelaknya. Entah kenapa Jay tertawa mengenai itu.

“Well, kamu tau dia gak suka kamu,” kataku menetralkan suasana.

“Masih mau ikut aku nggak?” tanyanya langsung.

“Masih nawarin?”

Dia memandangku serius dan tiba-tiba menaruh tangannya di atas perutku yang masih rata, “Kamu tahu perasaan aku tentang kalau aku punya anak, Tia. Dan aku yakin bayi ini, bayi aku. Aku mau ada di kehidupannya dia, seperti ayahku gak ada di kehidupan aku.”

Untuk sementara pikiranku kembali ke belakang. Saat itu aku lagi duduk di atas sofanya, sementara dia baru keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan tak berbaju. Aku masih ngantuk sekali, tadi malam aku gak bisa tidur karena gelisahnya Jay yang tidur di sampingku. Kita belum ngapa-ngapain, selain tertidur di atas tempat tidur yang sama. Jay selalu tidur dengan gelisah. Tapi malam itu dia terbangun sambil berteriak “F**CK!!!!” Membuatku terlonjak dari tidurku yang nggak lelap. Kumemandang punggungnya yang naik turun dan tangannya yang memeluk kepalanya sendiri. “Are you okay?” katanya justru terbalik. “Yah, aku gak papa. Kamu gak papa?” sentuh tanganku di punggungnya. Ia menoleh menghadapku, memaksakan senyumnya, “Kadang berat ketika orang-orang yang seharusnya menyintai kita, tapi mereka gak peduli sama sekali ama kita.” Kemudian ia merangkulku dan berkata, “Aku selalu sulit tidur kalau ada kamu. Aku khawatir kamu gak bisa tidur.”

What If?Место, где живут истории. Откройте их для себя