xxvi

30.5K 1.6K 344
                                    

Sakura membantu Mikoto berbaring di atas ranjang empuknya. Wanita setengah tua itu masih saja mengeluh kakinya sakit dan sangat nyeri di setiap sendinya.

"Lebih baik dicoba dihabiskan dulu obat yang diberi oleh dokter ini Bu," saran Sakura yang mulai mengeluarkan segepok obat-obatan dari tas Mikoto.

"Tidak! Menunggu obat itu habis yang ada kakiku jadi mengecil karena tidak pernah digerakan!" Sanggah Mikoto cepat.

"Kalau ganti-ganti dokter apa itu tidak malah bahaya Bu?"

"Sudahlah kau diam saja! Kau itu guru TK jangan sok jadi dokter begitu," ketus Mikoto yang tak ditanggapi apapun lagi oleh Sakura.

Sakura membuka satu per satu obat yang ada di dalam kantong dan memberikan itu pada Mikoto. Tak lupa dia memberi Mikoto minum, mati-matian Sakura menahan hasratnya untuk tidak menyiram air ini ke muka Mikoto.

Sabar Sakura, ini perjuangan.

"Jadi besok Ibu ingin diantar Sasuke ke dokter mana?"

"Ya ke dokter tulang! Tidak mungkin kan aku minta diantar ke dokter gigi!"

Lagi-lagi Sakura memilih diam dan benar-benar tidak mengatakan apapun lagi.

Selesai membantu Mikoto menelan obat-obatan Sakura pamit untuk melihat dapur dan memastikan maid memasak makan malam dengan benar.

Selagi Mikoto sakit Sakura yang bertugas menjadi penyalur perintah untuk para maid di mansion Uchiha.

"Sakura,"

Wanita itu berbalik saat hendak menutup pintu. "Ya Bu?"

"Nanti malam kau dan Sasuke keluarlah, carikan aku kursi roda listrik," ucap Mikoto tanpa meninggalkan nada ketusnya.

Sakura tersenyum dan mengangguk setelahnya dia kembali menutup pintu untuk pergi ke dapur memastikan makan malam disiapkan dengan baik oleh para pekerja di mansion besar ini.

Rumah sebesar ini hanya dihuni oleh dua orang saja. Betapa sunyinya rumah ini jika tidak ada Sasuke dan Sakura atau Itachi dan Izumi yang berkunjung.

"Kura, mau kemana?"

"Dapur," jawab Sakura datar. Sepertinya dia sudah tidak mempeributkan lagi masalah panggilan yang diberikan Sasuke padanya.

Melihat istrinya yang sok cuek begitu membuat Sasuke melompat dari sofa meninggalkan Ayahnya yang sejak tadi mengajaknya bicara soal politik di televisi.

Fugaku berdecak kesal dan menggelengkan kepalanya melihat Sasuke yang seperti hendak kembali mengusili Sakura.

"Apa?" Tanya Sakura datar tapi terkesan ketus sekali di telinganya.

Sasuke tersenyum dan menggeleng. "Kau mau masak?"

"Tidak. Mau mencuci gelas Ibu saja. Sasuke setelah ini Ibu meminta kita membeli kursi roda listrik untuknya." Sakura bicara tanpa menoleh pada Sasuke karena tangannya sedang sibuk membasuh gelas bekas pakai Mikoto.

"Maid, tomatnya ditaruh mana?" Teriak Sasuke yang melenceng jauh dari perkataan Sakura.

Sakura menoleh pada Sasuke dan mendapati lelaki itu sedang berjongkok di depan kulkas mengeluarkan sayur-sayuran demi mencari tomat kesayangannya.

"Sasuke kau dengar aku tidak sih?" Tanya Sakura dengan berjongkok di sebelah Sasuke membantu mencari dimana letak tomat itu berada.

"Nah ini, terima kasih ya Kura." Sebuah kecupan diberikan Sasuke di pipi Sakura sebagai tanda terima kasih karena sudah dibantu mencari tomat.

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang