iv

27.1K 1.8K 524
                                    

Bel pulang pun berbunyi, Sakura yang tengah membantu seorang siswanya menggambar ayam segera menyudahi kegiatannya.

Dia menoleh ke kanan dan ke kiri mengamati kelas yang berubah menjadi sangat riuh karena sorak-sorai bahagia anak-anak yang sudah tidak sabar untuk pulang dan bermain dengan teman-teman mereka.

Sakura melangkah kembali ke mejanya, untuk mengetik sebuah pesan yang ditujukan pada Sasuke.

To : Sasuke

Aku sudah pulang.

Setelah mengirim pesan pada suami formalitasnya, tangan Sakura sekalian bergerak membuka satu pesan yang berasal dari Sasori. Pesan itu dikirim oleh Sasori sekitar satu jam yang lalu. Dia membuka pesan itu dan senyum konyolnya berkembang.

Di dalam pesan itu terdapat satu foto Sasori tengah menekuk wajahnya dan bertopang dagu. Dibawah fotonya ada tulisan : Ada anak yang mengompol di kelasku.

Sakura terkekeh membaca pesan Sasori. Dia heran bagaimana bisa laki-laki itu begitu sempatnya mengirimi pesan disaat-saat genting seperti itu.

Jangan salah, bagi seorang guru TK ketika ada siswa yang mengompol di kelas itu adalah sebuah masalah genting yang harus diselesaikan. Jadi Sakura sampai tak habis pikir bagaimana sempatnya Sasori mengirim pesan bahkan berfoto hanya untuk laporan pada Sakura.

"Sensei, ayo cepat kita pulang!!" Seru seorang anak laki-laki yang sudah duduk rapi di tempatnya.

Dengan suara itu Sakura segera sadar dan kembali meletakkan ponselnya di meja bersebelahan dengan buku cerita.

"Baiklah. Ayo anak-anak semuanya duduk yang tenang! Sensei akan memulangkan anak yang paling tenang lebih dulu." Teriak Sakura berusaha mengalahkan suara gaduh dalam kelasnya.

Seketika kelas menjadi hening. Mata Sakura mulai menjelajah mengamati anak yang duduknya paling tenang. Tapi saat matanya menjelajah tanpa sengaja dia bertatap mata dengan Sasori yang berdiri bersilang lengan dengan menyandarkan tubuhnya pada tiang depan kelas Sakura, karena kelas ini setengah temboknya tertutup kaca maka itu memudahkan Sakura untuk melihat keluar kelas.

Sakura tersenyum pada Sasori, kelihatan sekali laki-laki itu baru saja bekerja keras dilihat dari kemeja panjangnya yang sudah digulung sampai siku.

"Anak-anak, karena kalian rapi semua, maka Sensei akan memulangkan kalian semua. Silahkan keluar satu-satu dan ambil tas kalian dengan baik ya, jangan ada yang berebut. Kalau ada yang berebut dan menangis, Sensei tidak akan memulangkan kalian semua." Tutur Sakura disertai ancaman dibelakangnya.

Susah memang berurusan dengan anak-anak, mereka terlalu menggebu-gebu dan bergairah dalam segala hal, seolah-olah tidak ada kata malas dalam kamus mereka.

"Selamat siang, Sakura-sensei! Sampai jumpa besok." Teriak satu kelas bersamaan.

Satu per satu anak-anak itu keluar dari bangku mereka dan berjalan menuju rak tempat tas mereka disimpan. Setelah isi kelas kosong, Sakura membawa buku cerita dan ponselnya kemudian berjalan keluar kelas untuk menuju ruangannya sendiri.

"Selamat siang Sakura-sensei, sampai jumpa besok!"

Sakura tersenyum dengan menggeleng-gelengkan kepalanya saat Sasori menyusul berjalan di sebelahnya.

"Selamat siang Sasori-Sensei, sampai jumpa besok." Walaupun terdengar konyol tapi Sakura tetap menjawab godaan Sasori.

Keduanya berjalan bersama menuju ruang guru, tidak ada obrolan yang terjalin karena mereka sendiri sibuk menanggapi sapaan anak-anak yang sudah berlarian keluar menuju gerbang sekolah.

Begin AgainWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu