21. Its (Not) the End of Story

686 102 26
                                    

"Mari kita sambut klub jurnalistik dengan drama Cinderella!" sang pembawa acara dengan suara lantang yang dibantu microphone berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari kita sambut klub jurnalistik dengan drama Cinderella!" sang pembawa acara dengan suara lantang yang dibantu microphone berteriak. Gadis itu lantas buru-buru turun dan tak lama seorang Emma naik ke atas panggung, gaun lusuh menyedihkan membalut tubuhnya dengan sempurna, hal ini didukung dengan wajah Emma yang terlihat sedih. Semua orang menaruh atensi pada aksi di atas panggung. Semuanya. Kecuali Louis.

Pemuda itu terlihat gusar, kepalanya menoleh ke sana ke mari, terlihat seperti sedang mencari seseorang. Niall yang berusaha untuk menonton aksi Emma di atas panggung mendesah kesal ketika ia merasa Louis berhasil menyita perhatiannya dan membuatnya gagal untuk fokus pada pentas drama.

"Kau sedang mencari apa?" tanya Niall, tanpa tahu apa yang sebenarnya ia cari, pemuda itu ikut menolehkan kepalanya ke sana ke mari.

"Eleanor. Aku sedang mencari apa dia berada di pinggir panggung."

"Eleanor?" Niall terlihat berpikir, "ah, aku jadi ingat satu hal, kenapa kalian tidak lagi akrab sekarang?"

Louis mendesah kesal. Niall sudah berhasil mengingatkannya tentang betapa renggangnya hubungannya bersama Eleanor akhir-akhir ini. Dan tentu saja semua ini terjadi karena malam itu, malam di mana Eleanor bertemu dengan Lacey. Louis sejujurnya tidak mengerti mengapa kata-kata yang ia ucapkan justru semakin membuat Eleanor kesal, ia pikir apa yang ia ucapkan adalah hal yang benar. Hal yang tidak seharusnya dipermasalahkan.

Saat Louis meminta pendapat Liam, pemuda itu hanya berkata bahwa para gadis adalah definisi rumit yang sesungguhnya. Dan Liam juga mengatakan bahwa Louis telah mengatakan hal yang salah. Dan sampai detik ini, Louis masih tidak mengerti letak kesalahannya.

Saat ini yang ia inginkan adalah perbincangan empat mata dengan Eleanor. Dia ingin menyelesaikan semua masalah yang ada. Berdua. Bersama Eleanor. Namun masalahnya saat ini Eleanor sangatlah sulit dijangkau ditambah lagi dengan kesibukan acara amal, Louis sudah bertekat untuk berbicara dengan Eleanor hari ini karena pemuda itu sangat tahu bahwa Eleanor bukanlah pemain drama, dia hanya bekerja di belakang panggung. Namun, sekali lagi, Eleanor menjadi gadis yang sulit dijangkau, sejak menginjakkan kaki di sekolahan tak sedikitpun terlihat batang hidung gadis itu.

"Ada masalah. Aku ingin membicarakannya sekarang."

"Hmm ... aku melihatnya tadi, dia pergi ke lantai dua."

"Bodoh! Kenapa tidak mengatakannya sejak tadi?!" kata Louis sedikit menyentak, pemuda itu kemudian berlari secepat mungkin memasiki gedung sekolahan dan menaiki satu per satu anak tangga menuju lantai dua.

Dia tidak tahu apakah perbincangannya dengan Eleanor nanti berakhir baik atau buruk, yang dia tahu hanyalah bahwa dia harus bertemu dengan Eleanor saat ini juga.

Dan di sanalah gadis itu. Berdiri di balkon sekolahan, kepalanya menunduk, memandangi kawan-kawannya yang tengah mementaskan drama secara asal-asalan di atas panggung. Louis tersenyum, dia dengan perlahan bergerak ke arah Eleanor dan memposisikan diri untuk berdiri di samping gadis itu.

Hidden Files // Elounor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang