6. Dating pt. 2

676 127 35
                                    

"Jadi, ke mana kita akan pergi?" tanyaku saat Louis menyalakan mesin mobilnya dan bersiap keluar dari perkarangan rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, ke mana kita akan pergi?" tanyaku saat Louis menyalakan mesin mobilnya dan bersiap keluar dari perkarangan rumahku.

Louis melirik ke arahku dengan senyuman miring yang membuatku semakin tenggelam dalam pesonannya. Aku tidak mengerti mengapa seorang laki-laki bisa menjadi sangat mengagumkan seperti ini.

"Kau akan tahu nanti," kata Louis, dia kembali membuang pandangannya pada jalanan tepat di saat mobilnya mulai bergerak.

"Aku tidak suka hal semacam ini," gumamku pada diriku sendiri, tidak bermaksud mengalamatkannya pada Louis tapi kurasa telinganya dengan sangat baik mendengar semua itu.

"Kau akan suka percayalah, aku hanya ingin membuat semuanya tetap rahasia," kata Louis seraya terkekeh kecil.

Aku tersenyum dan membuang tatapanku pada jalanan. Mobil berlalu lalang di sekitaran kami, bangunan-bangunan kami lewati begitu saja hingga tak lagi tertangkap pemandangan, namun sebenarnya bukan semua itu yang saat ini tengah berada di pikiranku.

Aku tengah memikirkan ke mana kami akan pergi? Ke mana mobil ini membawa kami? Apa yang Louis rencanakan untuk kencan pertama kami ini?

Tak dapat menahan pikiranku, aku mulai membayangkan kencan manis seperti yang kubaca di novel romansa atau film romansa. Di sebuah hutan yang tak menakutkan hanya bersamanya atau sebuah padang rumput luas di mana kami berdua akan duduk di atas selimut yang ia bawa bersama keranjang berisi banyak makanan yang ia buat dengan semua usahanya. Atau di pinggiran pantai. Atau di tempat manapun yang hanya kami berdua, memandang kecantikan alam dan menikmati keberadaan satu sama lain.

"And here we are!" Louis berkata dan tepat di saat yang bersamaan, mobil Louis berhenti bergerak, semua ini berhasil membuatku terbuang dari khayalanku.

Aku melirik ke sekitar dari kaca jendela, mendapati bahwa kami berada di suatu tempat yang tidak kukenal, ada sebuah jalanan kecil di dekat Louis memarkirkan mobilnya. Di sini bukanlah sebuah hutan, bukan pula padang rumput apalagi pantai. Hanya jalanan biasa dengan deretan perumahan, beberapa langkah dari tempat mobil terparkir sudah ada sebuah toko kecil.

"Kita di mana?" tanyaku kebingungan.

Tanpa menjawab pertanyaanku, Louis tersenyum dan keluar dari mobil, meninggalkanku sendirian dengan kening berkerut kebingungan.

"Hey! Apa kau akan terus berada di sana?" Louis berteriak, dia sudah berada di jalanan kecil.

Aku mengedipkan mataku, mencoba memproses segala hal yang terjadi. Ketika akhirnya aku mulai menangkap segalanya, aku beranjak keluar dari mobil dan berlari kecil mendekati tempat Louis berdiri. Louis mengeluarkan kuncinya dan menekan sebuah tombol hingga menimbulkan suara 'bip bip bip' yang cukup keras.

Dalam diam, Louis dan aku berjalan di jalanan kecil itu. Kepalaku menoleh ke sana ke mari dan tidak menemukan apapun selain sebuah tembok berwarna putih yang menghimpit kami dan kegelapan.

Hidden Files // Elounor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang