10. The World Against Me

531 109 10
                                    

Aku tidak mengerti mengapa dunia seolah tak berpihak padaku akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak mengerti mengapa dunia seolah tak berpihak padaku akhir-akhir ini. Seolah tidak cukup dengan segala hukuman yang Mum berikan, dunia tidak memperbolehkanku untuk bertemu dengan Louis di sekolahan yang tidak terlalu luas itu.

Seminggu ini, aku selalu menunggu Louis di depan gedung sekolahan, berharap ia akan muncul dan aku bisa meminta sedikit waktunya untuk berbincang, namun hasilnya nihil, sampai bel kelas pertama berbunyi sosoknya tak terlihat oleh kedua bola mataku. Saat berpindah kelas, aku juga tidak pernah menemukannya di depan lokernya, di depan loker temannya atau di manapun. Aku juga tidak menemukannya di ruang makan siang, kalau aku beruntung, aku baru melihat sosoknya saat bel tanda jam makan siang berakhir berbunyi dan jika tidak aku tidak akan menemukannya sama sekali. Aku tidak bisa mencarinya saat pulang sekolah atau aku harus pulang menggunakan kedua kakiku.

Semuanya sangat menjengkelkan.

Dan hal yang jauh lebih menjengkelkannya lagi, aku tidak memiliki satu kelaspun yang sama dengan Louis.

Dunia benar-benar membenciku.

Dan aku bertanya-tanya apa dosaku? Atau apa yang aku lakukan di kehidupanku yang dulu--jika memang ada hal semacam itu--yang membuat dunia mengutukku tanpa ampun?

Ah, kurasa otakku sedikit bermasalah karena segala hal ini.

Aku segera keluar dari kamar dan bergegas turun untuk mendapatkan beberapa tegak air minum. Dari tangga aku bisa mendengar suara beberapa orang berbincang diikuti kekehan kecil yang membuat keningku berkerut.

Melupakan rasa dahagaku, aku berjalan ke arah yang kuanggap sebagai sumber suara.

Dan aku menemukan mereka. Rebecca dan Ray. Berdua. Di ruang keluarga yang jarang aku tempati. Mereka menonton televisi namun tidak terlihat benar-benar menontonnya dan justru berbincang bersama. Tidak ingin kehadiranku diketahui, aku bersembunyi di balik tembok, mengintip apa yang mereka lakukan dan berusaha membuat telingaku menangkap isi pembicaraan mereka.

"Jadi si Tomlinson itu berusaha menjauhinya?" Ray bertanya sembari memainkan bantal kursiku.

"Ya, begitulah. Bukankah aku pintar?" Rebecca berkata dengan kepercayaan tingkat tinggi dan senyuman miring.

Aku tidak pernah melihat sisi Rebecca yang seperti itu.

"Yup, kau sangat pintar."

Aku tidak mengerti dengan pembicaraan mereka namun mendengar mereka menyebut nama terakhir Louis membuatku tanpa bisa dicegah merasa penasaran. Aku menunggu keduanya untuk melanjutkan pembicaraan mereka lagi namun mereka justru memfokuskan pandangan pada televisi sambil sesekali memakan camilan yang mereka sebar di atas karpet.

Merasa bahwa mereka tidak akan lagi membicarkan hal itu, aku berjalan ke arah dapur dan menuangkan minuman. Kutelan rasa penasaranku bersamaan dengan air yang menuruni kerongkonganku.

Hidden Files // Elounor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang