Part 22

39.1K 1.7K 16
                                    

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan di jakarta. Raka sengaja mengajak lia beserta anaknya jalan - jalan untuk meredakan rasa kesal yang lia rasakan tadi pagi. Tapi, hingga di perjalanan pun lia masih saja diam dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia mogok berbicara dengan raka.

"Yang, jangan diem terus dong. Aku kan udah ngajak kamu jalan - jalan" rayu raka ke sekian kalinya. Lia pun masih bungkam dan lebih memilih mengajak richo berbicara.

"Aulia istriku yang cantik. Aku lagi ngomong sama kamu loh sayang" pancing raka. Lia masih tetap diam.

"Aulia !!" Panggil raka dengan suara dalamnya dan hal itu membuat lia bergidik ngeri mendengarnya. Ia pun menoleh ke raka.

"Apa ?" Jawab lia dengan cuek.

Raka menghembuskan nafasnya perlahan untuk meredakan rasa kesalnya. "Aku minta maaf kalau aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu. Belum bisa jadi papa yang baik buat richo dan si dedek yang ada di kandungan kamu. Tapi kan aku lagi berusahan sayang. Kamu jangan ngambek terus dong. Aku bingung kalo kamu ngambek terus diemin aku. Aku harus gimana ?". Ucap raka dengan lirih dan matanya masih terfokus ke jalan yang ada di depannya.

"Udah nggak usah di bahas. Aku nggak marah sama kamu. Seharusnya kamu ngertiin aku. Aku itu lagi hamil muda, jadi kadar ke sensitifanku tuh tinggi. Udah ah nggak usah melow gitu. Kamu tuh udah kaya seorang suami yang di tinggalin istrinya aja" cerocos lia panjang lebar.

"Yah abisnya, kamu diemin aku. Aku kan nggak bisa kalo kamu diemin gitu. Nggak ada yang buat tempat manja - manjaanku yang".

"Serah kamu lah" jawab lia dengan jengah.

"Udah sampe yang. Richo sama aku aja. Kamu turun duluan".

Lia menuruti keinginan raka. Ia turun terlebih dulu dan menunggu raka di depan mobilnya. Raka keluar dari mobil dengan richo yang berada di gendongannya.

"Kamu belum pantes jadi papa ka" gumam lia yang mampu di dengar oleh raka.

"Aku tau. Aku emang belum pantes jadi papa. Tapi, demi kalian aku rela jadi papa muda. Karena aku sayang kalian" jawab raka dengan senyum mengembang di wajahnya.

Lia yang terharu mendengar ucapan raka, memeluk raka dengan erat dan menangis terisak - isak di pelukan raka.

"Yang, ko kamu nangis sih ?. Aku salah ngomong yah ?" Tanya raka dengan bingung.

"Nggak ko. Aku cuma terharu aja" jawab lia dengan suara seraknya sehabis nangis.

"Ohh. Udah ah nangisnya, malu tuh di liatin richo. Masa mamanya udah gede masih cengeng sih" ledek raka.

Lia menggebuk raka dengan pelan. "Ishh kamu mah".

"Pa, noh pa"celoteh richo sambil menujuk ke dalam mall.

"Iya sayang. Kita kesana" jawab raka sambil mencium pipi gembul richo.

"Yuk yang kita masuk. Richo udah nggak sabaran mau masuk ke dalam" ajak raka sambil menggandeng tangan lia memasuki mall terbesar di jakarta.

------

Mereka memasuki sebuah restoran yang berada di mall tersebut. Aulia merengek meminta es krim coklat ke sukaannya setelah berkeliling memutari mall dan menemani richo bermain di time zone.

"Kamu mau pesan apa aja yang ?" Tanya raka yang sedang memegang buku menu.

"Aku mau es krim coklat, pasta, dan red velvet" jawab aulia dengan semangat.

"Okee. Mba kami pesan es krim coklat 1, pasta 2, red velvet 2, es lemon tea 1, es coklat 1" ucap raka pada pelayan yang telah berdiri di sampingnya dengan tatapan menggodanya.

Young PapaWhere stories live. Discover now