Part 28

28.1K 1.3K 26
                                    

Sudah setahun lamanya lia merasakan sakitnya melahirkan. Kini, usia sang buah hati sudah menginjak usia 1 tahun. Putra kecil mereka bernama Rafansya aldian putra.

"Rafa anak mamah ko gemesin banget sih" ucap lia yang asik menjawil pipi gembul rafa.

"Mah ... Abang aus. Mau susu" ucap richo yang kini usianya sudah berusia  3 tahun.

Ia menoleh ke samping, anak pertamanya yang sangat tampan sedang berdiri di sampingnya dengan membawa botol susu.

"Abang panggil oma dulu sana. Nanti mama bikinin susu" ucap lia yang di angguki oleh richo. Kemudian richo berlari sambil memanggil-manggil omanya.

"Rafa mau susu juga sayang ?" tanya lia yang membuat rafa menggelengkan kepalanya dan melanjutkan bermain mobil-mobilan kesayangannya.

"Kenapa kamu manggil mama ?" tanya sang mama saat sudah duduk di samping lia.

"Aku mau bikin susu buat richo. Takut nanti rafa kemana-mana mah. Dia kan lagi aktif banget" Jawab lia.

"Ohh .. Yaudah. Abang mau ikut mamah apa mau sama oma ?" tanya sang oma pada cucu pertamanya.

"Ikut mamah aja" jawab richo kemudian menggandeng tangan mamanya.

Lia dan richo pun berjalan menuju dapur. Richo lia dudukkan di meja dapur. Sedangkan lia tengah membuat susu untuk richo.

"Mah.." panggil richo.

"Apa sayang ?" jawab lia tanpa menoleh ke richo.

"Abang mau ketemu papah".

"Kan tadi pagi abang udah ketemu papah. Nanti sore juga papa pulang sayang".

"Abang maunya cekalang mah" rengek richo.

"Emang mau ngapain abang ketemu papah ?. Abang mau minta apa ?" tanya lia sambil memberikan sebotol susu putih kusukaannya.

"Abang mau makan ciang baleng" jawabnya polos.

"Terus apa lagi ?" Tanya lia masih penasaran.

"Abang mau beli mobil balu mah" jawabnya lagi.

"Tapi abang janji harus jalan ya. Jangan minta gendong sama mamah" ucap lia.

"Kenapa ?" Tanya richo.

"Kan mama udah gendong rafa. Lagian abang udah gede. Harus jalan sendiri" jawab lia dengan lembut.

"Ocee" jawab richo sambil mengacungkan 2 jempolnya.

Richo memang sangat cerdas berbeda dengan anak seusianya. Ia lebih aktif dan lebih cepat mengerti apa yang di nasihati oleh orang tuanya. Dan itu suatu kebanggaan untuk lia dan raka sebagai orang tuanya.

Kini lia dan kedua anak tampannya sudah siap untuk pergi ke kantor raka. Ia hanya mengenakan kemeja flanel dan celana panjang beserta sepatu kets. Ia seperti layaknya kakak bagi 2 orang putranya, bukan seperti ibu mereka.

"Kamu mau kemana sayang ?. Ko rapih banget ?" tanya sang mama yang melihat anak dan kedua cucu tampannya udah rapih.

"Tadi richo ngajakin ketemu sama papanya. Katanya mau makan siang bareng sama minta mobil-mobilan" jelas lia pada sang mama.

"Ohh yaudah, hati - hati di jalan aja. Kamu nanti di anterin supir kan ?" tanya sang mama lagi.

"Iya mamahku sayang. Lia berangkat dulu yah. Abang salim dulu sama oma" richo mendekati sang oma dan mencium tangan sang oma.

"Abang hati - hati di jalan ya" kata sang oma sambil mencium pipi putih gembul richo.

"Iya oma" jawab richo.

Young PapaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora