Part 1

69.2K 2.5K 15
                                    

Bunyi alarm memekakan telingaku. Hingga mau tak mau, aku beranjak dari kasur dengan malas dan berjalan menuju kamar mandi. Selama 20 menit aku selesai dengan kegiatan pagiku ini, bersiap – siap menuju sekolahku tercinta. Setelah selesai semua dan terlihat perfect, aku berjalan menuruni tangga dan bergegas berjalan menuju meja makan.

"Pagi semua" sapa lia saat tiba di meja makan. Dia juga tak lupa mengecup pipi papa, mama dan abang kembarnya daven dan devan.

"Pagi juga little princes" ucap mereka serempak.

"Tumben udah bagun dek ?" tanya devan sambil memakan rotinya.

"Aku bangun pagi salah, ntar terlambat juga salah" gerutuku kesel.

"Tapi emang benerkan kata devan. Kalo kamu tuh kaya orang mati kalo udah tidur" ucap daven sarkatis.

"Ohh .. ayolah abang – abangku tersayang. Kalian nggak pikun di usia dini kan ?. kalian lupa yah kalo adik kalian yang cantik dan imut ini akan menjadi siswi baru di sekolah kalian" cerocosku dengan panjang lebar.

"TERSERAH" Jawab daven dan devan dengan serempak dan tak peduli.

"Udah lah. Aku mau berangkat ajah, ntar telat lagi. Aku nggak mau kena hukum di hari pertama aku masuk" ucapku dengan menghabiskan susu dan roti yang di siapkan mama.

"Mau berangkat sama siapa dek ?" tanya papa dengan mata yang masih tertuju pada koran yang ia baca.

"Hmmm ... sama siapa ya ?. Kalo sama abang – abangku ini ntar telat, ahh mending sama pak udin ajah deh pah" ucapku kemudian beranjak dari dudukku.

"Jangan lupa nanti ke ruang kepala sekolah dulu yah, biar nanti kamu di kasih tau ruang kelasnya" ucap papa mengingatkanku.

aku menghampiri mereka semua dan tak lupa mencium semua pipi mereka sebelum aku berangkat sekolah.

" Iyah pah. Mah, pah, dan abang – abangku yang tampan tapi sedingin es nan jail. Lia berangkat dulu yah. Assalamualaikum".

--

Perjalanan menuju sekolah memakan waktu lumayan cepat. Hanya seikitar 20 menit dari rumah. Setibanya di sekolah, aku ingat pesan papa agar aku langsung menuju ruang kepala sekolah. Karena aku merupakan anak pindahan dari jogja. Perlu kalian ketahui juga, aku di sini kelas 3 IPA 1 dan duo abangku di kelas 3 IPA 3. Karena aku waktu smp pernah lompat kelas setahun dan dengan begitu aku lebih pintar dari duo abang kembarku. Hehehe ...

Setibanya di ruang kepala sekolah. Aku mengetuk pelan pintu itu sebanyak tiga kali, sehingga terdengar suara berat dari dalam yang menyuruhku masuk. Aku membuka pintu dan memasuki ruangan itu.

"Akhirnya kamu dateng juga my little princes" ucap orang itu dan memelukku dengan erat.

"Aaaa ... aku kangen bang gio" teriakku dengan membalas pelukannya tak kalah erat.

"Abang juga kangen kamu sayang" balas abangku dan memeluknya semakin erat hingga membuatku sesak nafas.

"Bang ... lia se...saakk" rengekku dengan manja. Bang algio pun melepaskan pelukannya dan menatapku dengan cengiran di wajahnya.

"Bang, aku kangen deh sama bang gaga. Kenapa sih kalian harus tinggal di apartemen ?" sungutku kesal.

"Kita berdua cuma mau mandiri ajah ko dek" ucapnya dengan santai.

"Alasan" cibirku.

"Udah ah jangan ngambek lagi. Nanti abang telpon bang gaga deh. Paling juga dia ke sini saat istirahat" rayunya dengan menaik turunkan alisnya.

"Bener ya ?" ucapku dengan berbinar.

"Iya sayang. Abang janji" ucapnya dengan mengelus rambut panjangku dengan lembut.

Young PapaWhere stories live. Discover now