Part 2 - cowo sombong

46K 2.1K 6
                                    

Sudah seminggu aku bersekolah di tempat ini. Aku mendapat teman sekaligus sahabat yang tak lain bernama alika, teman sebangkuku. Alika ini sebenarnya cantik, tapi sayangnya dia bisa di kategorikan masuk dalam jajaran nerd. Tapi tak masalah bagiku, selagi dia mampu menerimaku apa adanya dan tidak menjadi penjilat seperti siswa lainnya.

Karena perlu kalian ketahui, selama seminggu ini aku sudah banyak di dekati siswa dan siswi di sekolah ini. Aku merasa sedikit risih jika berdekatan dengan siswi disini selain alika. Mereka selalu membicarakan harta yang mereka miliki, menggosipkan pria - pria tampan dan fashion mahal yang membuatku malas mendengarnya. Dan selama seminggu ini sudah ada lima orang yang mendekatiku, bahkan menyatakan cinta padaku. Aku pun menolak mereka dengan sesopan mungkin dan berusaha untuk tidak menyakiti hati mereka.

okee, next ajah. Sekarang aku bersama alika sedang berada di kantin sekolah. Baru pertama kalinya selama seminggu ini aku pergi ke kantin. Biasanya aku dan alika lebih memilih menghabiskan waktu istirahat kami di taman belakang sekolah daripada di kantin yang ramai dan berisik ini. Tapi, berhubung kami berdua tidak membawa bekal dari rumah, alhasil kami berdua memilih memakan makanan di kantin.

Aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin untuk mencari tempat yang masih kosong. Mataku tertuju pada tempat duduk kosong yang berada di tengah - tengah kantin. Aku langsung menyeret tangan alika menuju tempat itu sebelum ada yang menempati.

"Sakit bego !!" ucap alika kesal. Aku hanya memasang cengiran polos dan menduduki bangku di hadapannya.

"Lo mau pesan apa ?" Tanya alika sambil membenarkan kacamatanya yang melorot.

"Gua pesan mie ayam sama es teh manis ajah".

"Yaudah tunggu bentar. Gua pesanin" ucapnya kemudian berdiri dari duduknya.

"Thanks ya alika sayang" ucapku dengan setengah berteriak yang di jawab anggukan kepala olehnya.

Selang waktu beberapa menit, alika kembali lagi dengan membawa nampan yang berisi pesanan kami berdua.

"Oh ya, lo kenapa pindah ke Jakarta ul. Bukannya jogja lebih enak daripada Jakarta ya ?" tanya lika diselingi memakan siomay.

"Gua bosen aja di rumah oma gua. Gua kangen ngumpul keluarga aja. Gua kan di jogja cuma sama oma dan opa aja" ucapku dengan santai.

"Ohh gitu ya" ucapnya. Aku pun hanya menjawab dengan anggukan saja. Tak berapa lama, kantin ramai dengan pekikan siswi – siswi disini.

'kak daven ganteng banget!!!'

'gantengan juga kak devan dan dia gak dingin!!'

'aaa gantengan juga kak raka sama kak refo!!!'

'aaaa mereka berempat keren banget sih!!!'

'adek mau kok bang jadi pacar abang!!'

Dan masih banyak pekikan dan bisikan dari penghuni kantin disini. Aku yang jengah sekaligus penasaran pun bertanya pada alika. "Itu pada kenapa sih lik ?" tanyaku dengan penasaran.

"Oh itu. Biasalah mereka itu anak dari para donutor di sekolah ini. Jadi, mereka kaya bikin geng gitu. Mereka juga tampan dan pintar. Tapi, Mereka juga ada minusnya. Dan satu lagi, mereka The Famous Boys di sekolah ini" jawab alika dengan cueknya.

"Oh gitu. Emang siapa aja sih ?. Ko gua jadi kepo ya, hehehe" ucapku dengan cengiran di wajah.

Aku menatap alika yang siap ingin berbicara dan menjelaskan. " Lo ikut arah pandang gua yak, nanti gua jelasin semuanya. Kita lirik ke arah pintu masuk kantin". Ucap lika sambil melirik ke arah pintu masuk dan aku pun mengikuti arah pandangnya.

Young PapaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora