Part 12

40.9K 1.9K 18
                                    

Selamat membaca😘😘

AULIA POV

Aku menggeliatkan tubuhku, saat ada seseorang yang mengguncang tubuhku kencang. Aku membuka mataku dan terpampanglah mamaku tercinta yang sedang menatapku tajam. Aku yang di tatap seperti itu pun hanya bisa mengerutkan kening bingung. Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk menghadap ke sang penguasa rumah ini.

"Ada apa mah ?" tanyaku yang bingung dengan sikap mamaku ini.

Mama menghembuskan nafas perlahan dan mengubah tatapannya menjadi lembut kepadaku. "Kamu siap - siap yah dek. Nanti ada makan malam bersama dengan keluarga dari teman abangmu".

Aku menaikkan alisku curiga. "Siapa mah ?"

"Liat nanti saja. Sekarang kamu siap - siap, karena sebentar lagi tamunya akan segera datang". Mama membelai rambutku lembut, kemudian berbalik keluar dari kamarku.

Aku menatap kepergian mama masih dengan tanda tanya besar dipikiranku. Kira - kira siapa ya yang akan datang. Teman Bang alga kah ?. Teman Bang algio atau teman - temannya bang daven dan devan. Aku masih menerka - nerka siapa yang akan datang, hingga rasa penasaranku semakin tinggi. Aku mengacak rambutku frustasi hingga rambutku mengembang seperti singa.

Aku menyerah memikirkan 'SIAPA YANG AKAN DATANG NANTI !!' dan menghembuskan nafas kasar. Kemudian aku beranjak dari posisi dudukku menuju kamar mandi. Aku tidak ingin nantinya ketika mama mengecek ke kamarku, aku masih dalam keadaan baru bangun tidur dengan rambut yang mengembang seperti singa.

30 menit waktu yang kuperlukan untuk bersia - siap. Aku hanya memakai dress hitam lengan panjang, rambut ku biarkan tergerai begitu saja dan aku memoleskan make up senatural mungkin pada wajahku. Karena aku tidak suka dengan make up yang tebal layaknya tante girang.

 Karena aku tidak suka dengan make up yang tebal layaknya tante girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat penampilanku di cermin. Aku tersenyum dengan bangga melihat hasil karyaku sendiri dan sampai ada suara deheman keras yang menggangguku. Aku mencari sumber suara itu dan di depan pintulah sudah ada abang kembarku, yaitu daven dan devan dengan senyum jahil di wajah mereka.

"Kenapa senyum - senyum gitu ?" Tanya bang daven yang masih berada di depan pintu. Sedangkan bang devan sudah berada di sampingku dan merangkul pundakku.

"Nggak apa - apa. Emang kaya muka lo yang datar mulu" jawabku ketus.

"Buahahaha .... gua setuju dek sama lo. Kembaran gua mah mukanya kaya papan, datar bingit !!" Timpal bang devan di sampingku.

"Njiirrr .. Durhaka lo sama gua" sungut daven yang langsung meninggalkan kami berdua dengan muka yang ditekuk dan kalian harus tau. Bang devan makin tertawa kencang melihat kembarannya yang seperti itu dan dia sangat lah puas, karena sudah berhasil mengejek kembarannya sendiri. 

Aku jengah melihat bang devan yang masih asik dengan tawanya. Aku melepaskan rangkulannya di bahuku dan meninggalkannya begitu saja. 

"Njirrr ... Gua di tinggal !!. Lia tungguin". Teriak bang devan  dari kamarku. 

Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang