hulupes

615 130 50
                                    

freya's pov

serius calum depan rumah gue?!

melihat chat itu, spontan gue turun ke lantai bawah dan mengintip dari gordyn dekat ruang tamu yang langsung memperlihatkan gerbang depan rumah.

terpaksa gue harus turun, karena jendela kamar gue sayangnya bukan ke arah gerbang.

saat gue membuka gordyn, gue melihat memang ada motor disana, nggak terlalu jelas.

karna takut kalau itu memang betul calum, gue meminta tolong mang aska buat lihat orang yang ada di depan gerbang.

awalnya mang aska ikut-ikutan was-was melihat gue yang agak panik. takutnya ada maling. tapi ketika gue bilang kalau itu temen gue, ia akhirnya mengiyakan permintaan gue.
walaupun sebelumnya ia masih bertanya kenapa nggak gue aja yang samperin. gue menjawab 'nggak mang, freya malu masih bau belum mandi sore, jadi mang aska aja coba yang samperin.'

masih memantau dari balik gordyn, mang aska membuka gerbang dan memperlihatkan seseorang dengan motor hitamnya. dengan mudah gua menebak kalau itu sudah pasti calum. mengingat itu adalah motor yang calum pakai waktu mengantar gue pulang waktu itu.

loh

dia ngapain ke rumah gue?

melihat mang aska yang berbalik berjalan kearah rumah yang pastinya berniat untuk memberitahu gue kalo yang datang itu memang teman gue, gue langsung menaiki tangga dan kembali ke kamar gue.

lalu pura-pura tidur.

tak lama terdengar decitan pintu kamar yang terbuka.

"yah si eneng, tadi katanya suruh liatin orang di gerbang, sekarang malah tidur. yaudah deh," sungut mang aska dan kembali menutup pintu kamar gue.

gue masih bingung sebenarnya calum mau ngapain coba pakai ke rumah gue segala?

gue masih terlamun di kamar gue. sebaiknya gue temuin atau nggak ya?

tiba-tiba gue teralihkan oleh layar handphone gue yang kembali menyala.

calum: plis frey gue tau lo ngga lagi tidur

anjir,

kalo gini sih gue jadi nggak tega.

dengan malas gue menuruni tangga, lalu cuci muka.

ya iyalah cuci muka dulu, gini-gini gue masih jaim kali.

setelah merapikan rambut gue yang sebelumnya seperti singa, gue membuka pintu rumah.

pintu pagarnya masih terbuka, jadi gue nggak perlu repot-repot dorong pagarnya dulu.

gue bisa melihat calum yang langsung antusias dan langsung membuka helmnya.

"loh, neng preya tadi bukannya sudah tidur dikamarnya, teh?" sahut mang aska terkejut ketika melihat gue yang tiba-tiba keluar.

"hmm.. nggak tuh, mang aska tadi salah lihat kali," jawab gue iseng.

"hah? jadi tadi yang mamang lihat siapa, atuh?!" sahut mang aska heboh dengan logat sunda khasnya. gue hanya terkikik pelan melihat mang aska yang panik sendiri.

gue berjalan menghampiri calum, "lu ngapain?" tanya gue dengan nada yang berubah 180 derajat dari ketika gue berbicara dengan mang aska tadi.

senyum calum langsung surut begitu mendengar nada bicara gue yang tidak bersahabat.

"kenapa sih frey giliran ngomong sama gue langsung jutek gitu?" tanya calum memelas.

gue membuang muka, "to the point,"

calum membuang nafas kasar, "frey, gue mau jelasin semuanya. plis jangan kabur lagi ya,"

"yaudah," ucap gue yang masih belum melihat kearahnya.

"gue sebelumnya mau minta maaf udah bikin lo marah karna gue bilang ke luke kalo pemberian lo itu adalah pemberian dari maddie. tapi frey, lo harus tau, sebenernya gue bilang gitu bukan semata-mata gue mau pamerin ke luke kalo gue dapet hadiah dari maddie atau apapun itu. gue cuma nggak mau luke tau kalo gue dapet hadiah ini dari lo. karna lo pasti udah tau kan, kalo luke.." calum menjeda ucapannya.

gue menoleh kearahnya.

"suka sama lo?" ucap calum menatap mata gue intens. seakan-akan mencari jawaban sendiri dibalik tatapan gue.

gue terdiam sebentar.

"oohahaha. paham gue paham. yaudah, gue minta maaf kalo gue hampir aja bikin rusak persahabatan kalian gara-gara gue ngasih brownies itu ke lo. gue janji, gue bakal lebih jaga jarak lagi dari lo, maupun luke." jawab gue dan hendak berbalik ke dalam rumah, namun kurang cepat karna lagi-lagi calum berhasil mencekal tangan gue.

"frey," ucap dia menunduk yang masih memegang tangan gue.

gue perlahan ikut menunduk dan melihat tangannya yang sedikit memucat. calum masih belum melanjutkan perkataannya.

"cal, lo tuh bikin gue bingung," ucap gue yang tiba-tiba keluar gitu aja.

"gue bingung, sebenernya lo itu siapa dan luke siapa," ucap gue yang masih tertunduk.

jujur, gue seperti mengenal mereka tapi sebenarnya masih banyak hal yang sepertinya harus gue tahu.

calum menaikkan dagu gue menuntut untuk menatap kearahnya.

"gue, calum hood,"

"suka sama lo, freya nirvanska."

[anjing, keceplosan.] -calum

-------------

HI GOIZ HOW R U?

❤❤❤❤❤💓💓💓💓💓

Bercanda [cth]Where stories live. Discover now