napaled

711 142 35
                                    

freya pov

seperti yang daritadi gue tunggu, akhirnya bel istirahat berbunyi. gue pun berjalan ke kantin seraya mengikuti mike yang sedaritadi mencoba buat mencomblangkan gue sama luke.

"ayo frey ah. luke udah nungguin tuh,"

"luke mau ngasih sesuatu lagi."

"luke blablabla,"

"iya iya, ini juga mau ke kantin sabar kek," sahut gue yang jadi ikutan nyolot karena daritadi dia menarik-narik lengan gue dan bergelayutan disana, biasa lutung

pas udah sampai kantin, mike menyuruh gue buat menempatkan salah satu meja, biar nggak di tempatin orang.

"gue mesen makanan dulu, ya. lo mau nitip apa?" tanya mike yang masih berdiri hendak memesan makanan.

"beliin es joni yang milo aja deh," gue sengaja cuma pesen minuman karna tadi pagi gue udah sarapan na na na nasi goreng buatan mama.

yha mampus teamnyesek slfl mana nih.

"oke," ucap mike setelah itu segera hilang ke keramaian.

setelah sekitar sepuluh menit gue menunggu mike sebatang kara disini, gue menoleh ke sekitar mencari-cari rambut blonde kusut ala ala poni lempar.

khas seorang clifford.

lama banget deh itu anak kayak beli makanan berat aja, palingan juga beli keripik jablay.

"hai, freya." ucap seseorang di depan gue saat gue sedang menoleh ke arah lain.

oh, luke. sama calum.

"hai," sapa calum setelahnya.

"hai," jawab gue tersenyum pada keduanya.

"kok sendiri?" tanya luke sambil duduk di bangku depan gue. disusul calum yang duduk di sebelahnya.

"sebenernya sama mike, cuman lagi mesen makanan tapi ngga tau deh ga balik balik," jawab gue sambil menatap keramaian kantin lagi.

mike mana sih? gatau apa gue canggung.

"woy, daritadi lu?" sambut mike sambil membawa semangkuk mie ayam di tangan kanan dan es milo ku di tangan kirinya.

hamlillah, mike dateng juga.

"baru sih," jawab luke.

mike memberikan es yang gue titipkan, "makasih, mike." ucap gue.

mike membalas mengangguk dan segera duduk di samping gue.

gue merasakan mike yang menyikut lengan gue sambil melirik luke dan gue secara bergantian.

gue menoleh ke mike, "apaan sih?" tanya gue heran.

lalu mike menunjuk luke dengan dagunya, gue menoleh ke arah luke yang ternyata sedang menatap gue sambil tersenyum lebar.

ih pada kenapa sih? sakit ya?

gue tau gue mirip selena tapi ga gini juga loh!

gue menautkan alis gue, masih merasa aneh sama ekspresi yang tiba-tiba luke berikan. lalu gue membuang pandangan gue ke arah calum yang juga memperhatikan luke agak sinis.

mukanya nggak woles sumpah.

merasa suasana tiba-tiba menjadi canggung, tiba-tiba mike teriak, "EH, LU GA MAKAN FREY??" tanyanya dengan menekankan kata 'makan'.

"eh- iya, lo ga makan frey?" tanya luke cepat.

"oh, engga. gue masih kenyang sama sarapan." jawab gue lalu menyeruput es milo yang rasanya semanis muka author.

iy iy mksi mksi -author

"hmm." jawab luke mengangguk. lalu suasana hening lagi diantara kami.

"eh, mike, tadi temen kita abis dikasih hadiah tauk," luke kembali membuka suara dengan nada antusias sambil merangkul calum kencang.

"weits, dapet hadiah apaan lagi nih calum dari fansnya? hahaha." respon mike yang juga tak kalah heboh.

gue hanya diam menyimak pembicaraan mereka.

"biasa, dari maddie. tapi kali ini ngasihnya pake paperbag, bro!" balas luke.

tunggu, paperbag?

"buset makin makin aje tuh anak. isinya apaan cal?" tanya mike penasaran.

masih mengikuti arah pembicaraan mereka, gue melihat calum yang juga sedang menatap gue dengan tatapan- apa ya?

sadar dengan tatapan calum yang agak beda itu, gue segera mengalihkan pandangan ke es milo gue.

"isinya kue brownies anjir enak banget mike! tapi sori nih lo gak sempet nyobain soalnya udah keburu diabisin sama dia. gue juga cuma boleh bagi dikit, pelit banget najis." cerocos luke pada mike.

hah, brownies?

dari maddie?

pikiran gue menyatukan beberapa keping puzzle -hadiah, paperbag, brownies.

lah itu kan dari gue. bukan maddie.

oooh sekarang gue ngerti arti tatapan calum tadi.

spontan gue langsung membanting kasar es milo gue di meja kantin dan segera beranjak dengan cepat setelah sebelumnya gue menatap calum dengan sinis.

"gue ke kelas duluan." pamit gue.

gue berlari menyusuri koridor dengan kesal. kalo dia gak suka sama pemberian gue, bisa kan ga usah diterima? ngapain coba pake bilang itu pemberian dari orang segala. siapa tadi? maddie?

au ah gue kesel.

tiba-tiba langkah gue berhenti mendadak karna tangan gue dicekal seseorang. gue menoleh ke belakang dan mendapati calum disana.

"apaan sih!" tepis gue kasar.

"frey, lo sal-"

"salah paham? lo pengen bilang gue salah paham?" tanya gue menggebu-gebu.

calum mengangguk dengan wajah rasa bersalahnya.

"eh, denger ya. yang tadi pagi gue kasih ke lo itu, cuman sebatas tanda terima kasih dari nyokap gue. dia seneng karna udah ada yang baik sama gue walaupun gue masih anak baru disini," gue menahan amarah sebentar.

"tapi ternyata gue dan nyokap gue salah. lo bahkan ga bisa menghargai pemberian dia. gue pikir lo emang baik, tapi ngga." gue berbalik badan berniat meninggalkan dia.

tapi gue masih mau mengungkapkan amarah gue, yang membuat gue berbalik lagi ke arah dia.

"oh ya, kalo lo ga suka sama pemberian nyokap gue, mending ga usah di terima, daripada lo anggap pemberian dia itu pemberian dari cewe yang lo suka. siapa tadi? maddie? serah ga peduli gue." ucap gue sengit lalu benar-benar meninggalkan dia.

yang gue kecewain saat ini adalah; ternyata gue sama sekali gak dianggap di mata dia.

luke yang ganteng aja ga se sok dia.

-------

ah pusyang gua uprak numpuk, semua guru pada memonopoli tugas. fahk.

lo pikir tugas cuma dari lo doang hah?

Bercanda [cth]Where stories live. Discover now